Oleh :
Menteri PAN-RB Azwar Abubakar mengatakan, hanya 30 persen yang lulus, sementara sisanya harus gigit jari.
Jumlah peserta tes K2 sebanyak 650 ribu, sementara pemerintah hanya akan meluluskan sekitar 150 ribu atau setara dengan 30 persennya saja.
Artinya sekitar 450 ribu peserta harus terdepak dari pekerjaannya, sebab Menteri PAN-RB Azwar Abubakar mengatakan bahwa honorer K2 itu nilainya kebanyakan di bawah standar. Soal standar inilah yang menjadi permasalahan bagi Kementerian PAN-RB.
Azwar Abubakar sudah melihat langsung hasil pemindaian ujian TH K2. Jika dibandingkan dengan hasil pelamar umum, rata-rata nilai TH K2 lebih rendah.
Di sisi lain, para honorer ini sudah lama mengabdi, seharusnya mereka pun mendapat perhatian khusus, minimal jangan pula dicampakkan begitu saja. Sebab pemerintah tidak lagi menganggarkan dana untuk honorer K2.
Bisa dikatakan para honorer K2 adalah orang-orang yang sabar, sebab mereka sebenarnya adalah ”honorer K1 yang tercecer”, yakni honorer kategori 1 tetapi karena tidak terdaftar terpaksalah mengikuti tes, padahal kelompok honorer K1 tidak harus melalui tes.
Jika mereka harus ikut seleksi CPNS jalur umum, dilihat dari usia tentu mereka tidak lagi memenuhi syarat, sebab sebagian honorer K2 itu sudah berusia di atas 40 tahun.
Mereka sudah lama mengabdi tetapi tak kunjung diangkat menjadi PNS. Mereka sudah beranak pinak, memiliki beban tanggungan keluarga yang cukup berat. Di sinilah perlunya kecerdasan dan kearifan pemerintah.
Sebab, ada beberapa sektor layanan pemerintah yang memang memerlukan mereka, misalnya sektor pendidikan, kesehatan, penyuluh pertanian dan sektor-sektor urgen lainnya. Seharusnya pemerintah tidak boleh menyamakan seluruh honorer K2, tidak sedikit honorer K2 itu yang bekerja di daerah terpencil.
Bagi honorer K2 dari kalangan pendidik, guru atau dosen, hendaknya mereka diberdayakan dalam tanggungan sekolah atau universitas yang menangungi mereka.
Demikian juga bagi honorer K2 yang bekerja di bagian kesehatan seperi di puskesmas, rumah sakit dan layanan kesehatan lainnya, hendaknya pihak rumah sakit atau puskesmas harus mempertahankan mereka, sebab tenaga mereka masih sangat diperlukan, terutama di pedesaan atau daerah yang jauh dari layanan kesehatan. Sekali lagi, hendaknya pemerintah bijak dan arif.***(ak27)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.