Oleh : Syamsuddin Muir
Bahkan, memasuki awal bulan Rabi’ al-Akhir pun masih ada juga sebagian umat Islam mengadakan peringatan Maulid Nabi. Biasanya, dalam acara itu, penceramah mengutarakan kemuliaan akhlak Nabi Muhammad SAW. Sebagian penceramah pula bercerita tentang rahmat kelahiran Nabi Muhammad bagi manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan alam semesta.
Jaminan Surga
Namun begitu, ada rahmat terbesar dari kelahiran Nabi Muhammad yang jarang disentuh dalam ceramah peringatan Maulid Nabi. Yaitu Nabi Muhammad memberikan jaminan surga bagi seluruh umat Islam.
Di antaranya, Nabi Muhammad mengatakan, seseorang yang mati dengan keyakinan tiada tuhan selain Allah, maka orang itu pasti masuk surga (HR Muslim).
Nabi Muhammad juga menegaskan, setiap orang yang meyakini tiada tuhan selain Allah, lalu mati atas keyakinan itu, maka dia pasti masuk surga, walaupun dia pernah melakukan zina (HR Muslim).
Nabi Muhammad juga menjanjikan, orang yang mati tidak menyekutukan Allah, maka dia masuk surga. Dan orang yang mati menyekutukan Allah, maka dia masuk neraka (HR al-Bukhari dan Muslim).
Artinya, seorang muslim yang taat tidak melakukan dosa besar, maka dia bisa masuk surga terlebih dahulu. Jika dia pelaku dosa besar dan tidak mendapat keampunan dari Allah, maka dia diazab dalam neraka, kemudian dimasukkan ke dalam surga.
Adapun orang musyrik masuk dalam neraka kekal selamanya. Begitu keterangan Imam al-Nawawi dalam kitabnya Shahih Muslim Bi Syarh al-Nawawi.
Bukan hanya itu, di akhirat nanti, Nabi Muhammad merupakan orang pertama yang memberikan syafaat (bantuan) kepada umatnya untuk masuk surga (HR. Muslim).
Nabi Muhammad juga manusia pertama mengetuk pintu surga dan memasukinya. Bahkan, umat Nabi Muhammad, umat pertama masuk surga, dan umat yang mayoritas dalam surga (HR al-Bukhari dan Muslim).
Dan umat Nabi Muhammad yang pertama masuk surga adalah Abu Bakar Shiddiq (HR Abu Dawud).
Sebagian umat Islam yang hidup miskin di dunia ini jangan bersedih hati. Sebab, Nabi Muhammad mengatakan, orang miskin lebih dulu masuk surga daripada orang kaya (HR Ahmad).
Nabi Muhammad juga menyatakan, mayoritas penghuni neraka adalah perempuan, karena banyak durhaka kepada suaminya. Dan mayoritas penghuni surga pula adalah orang miskin (HR al-Bukhari).
Nabi Muhammad juga mengabarkan, seorang mukmin yang masuk surga, istrinya yang salehah di dunia akan jadi istrinya juga di surga kelak (QS Yasin: 56).
Dan seorang wanita salehah yang pernah menikah dengan beberapa orang lelaki saleh, maka dia di surga bersama lakinya yang terakhir (HR al-Thabrani).
Makanya para istri Nabi Muhammad tidak boleh menikah dengan lelaki lain. Sebab, mereka itu akan tetap jadi istri Nabi Muhammad di surga nanti.
Hebatnya lagi, sebagian orang Islam yang masuk neraka, dikeluarkan dari neraka atas syafaat Nabi Muhammad. Lalu dimasukkan dalam surga, dan mereka itu disebut mantan penghuni neraka (HR al-Bukhari).
Nah, jaminan surga itu hanya bagi seseorang berakidah Islam yang sesuai dengan Alquran dan hadits Nabi. Atas dasar ini, para ulama Islam terus berusaha membentengi akidah umat, agar tetap dalam akidah Islam hingga akhir hanyat.
Dan tidak terseret dalam penyimpangan akidah yang terdapat dalam berbagai aliran sesat sempalan.
Makanya, MUI pusat menegaskan 10 kriteria aliran sesat yang dianggap di luar Islam.
Yaitu, pertama, mengingkari salah satu rukun iman dan rukun Islam. Kedua, meyakini/mengikuti akidah yang tidak sesuai dengan dalil syar’i (Alquran dan Sunnah).
Ketiga, meyakini turunnya wahyu sesudah Alquran. Keempat, mengingkari autentitas dan kebenaran Alquran. Kelima, menafsirkan Alquran yang tidak berdasarkan kaidah-kaidah tafsir. Keenam, mengingkari kedudukan hadits Nabi sebagai sumber ajaran Islam.
Ketujuh, menghina, melecehkan, atau merendahkan Nabi dan Rasul. Kedelapan, mengingkari Nabi Muhammad sebagai Nabi dan Rasul terkahir.
Kesembilan, mengubah, menambah dan mengurangi pokok-pokok ibadah yang telah ditetapkan syari’at. Kesepuluh, mengkafirkan sesama muslim tanpa dalil syar’i.
Bukan hanya itu, perdukunan yang memanfaatkan bantuan setan dan jin juga bisa membuat akidahnya menjadi rusak. Syaikh Umar Sulaiman al-Asyqar menulis dalam bukunya ‘Alam al-Sihr wa al-Sya’wazah, bahwa dukun atau tukang sihir itu mendapat bantuan dari setan. Dan hal itu diperoleh, setelah terlebih dahulu para dukun itu tunduk kepada setan atau jin.
Makanya, hukuman bagi dukun atau tukang sihir itu berat, sebagaimana dinyatakan Imam al-Nawawi kitabnya al-Majmu’ Syarh al-Muhazzab, bahwa dukun atau tukang sihir itu dianggap kafir, jika dia meyakini kebenaran ramalannya, dan dia dikenakan hukuman mati.
Namun begitu, jaminan surga itu akan lebih mudah diperoleh, jika iman kepada Allah itu dibarengi dengan amal saleh (QS al-Baqarah:82). Berjihad di jalan Allah (QS al-Taubah:111).
Apalagi mendapat predikat mati syahid (QS Muhammad:4-6). Tekun salat lima waktu (HR Abu Dawud). Mau membantu anak yatim (HR Muslim). Bersedekah dengan ikhlas (HR al-Bukhari). Membangun masjid (HR al-Bukhari dan Muslim), dan lainnya.
Keberadaan Surga dan Neraka
Jika begitu, apakah surga yang dijanjikan untuk semua umat Islam itu sudah ada saat ini? Dalam kitabnya, Hady al-Arwah Ila Bilad al-Afrah, Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah mengatakan, mayoritas umat Islam meyakini, surga dan neraka sudah ada saat ini.
Hanya pengikut aliran Mu’tazilah dan Qadariyah saja yang mengatakan surga dan neraka itu diciptakan setelah dunia kiamat.
Kemudian, penulis kitab Syarh Jauhar al-Tauhid, Syaikh Nuh Salman al-Qudhah menegaskan, surga dan neraka diciptakan sebelum penciptaan Nabi Adam. Buktinya, Nabi Adam dan istrinya pernah ditempatkan di surga (QS al-Baqarah:35).
Diperkuat lagi, Nabi Muhammad pernah melihat surga dan neraka. Lalu Beliau berkata, jika manusia saat ini bisa melihat surga dan neraka, niscaya mereka akan sedikit ketawa dan banyak menangis (HR al-Baihaqi).
Diperkuat lagi, orang yang meninggal dunia yang akan jadi penghuni surga, diperlihatkan kepadanya surga. Dan yang jadi penghuni neraka, diperlihatkan kepadanya neraka (HR al-Bukhari).
Kalau begitu, Nabi Adam merupakan orang pertama masuk surga sebelum terjadinya kiamat (QS al-Baqarah:35). Dan orang mati syahid juga masuk surga sebelum dunia kiamat (QS Ali Imran:169).
Penghuni Neraka
Syaikh Musa Syahin Lasyin dalam bukunya Fath al-Mun’im mengatakan, semua hadits jaminan itu berkaitan dengan kedudukan muslim yang melakukan dosa besar.
Makanya umat Islam berbeda pendapat menanggapi masalah ini. Kaum Khawarij mengatakan, maksiat itu merusak iman dan pelakunya menjadi kafir serta kekal dalam neraka.
Kaum Mu’tazilah pula mengatakan, pelaku dosa besar itu kekal dalam neraka, dia tidak lagi dianggap mukmin dan juga tidak dianggap kafir.
Kaum Murjiah pula mengatakan, mengucap dua kalimah syahadat tanpa meyakininya, bisa masuk surga.
Tapi, Ahlussunnah yang merupakan kelompok mayoritas umat Islam mengatakan, pelaku maksiat yang meyakini dua kalimah syahadat itu tetap dianggap mukmin. Dia akan diazab di neraka, karena dosanya. Tapi, pada akhirnya akan dimasukkan ke surga, karena imannya.
Sebab, penghuni abadi dan kekal di neraka hanya orang kafir dan musyrik (QS al-A’raf:36). Walaupun seorang Muslim pelaku dosa besar tidak kekal di neraka, tapi perjalanan masa azab di neraka itu lama. Sebab, setengan hari di akhirat sama dengan 500 tahun di dunia (HR al-Tarmizi).
Ternyata, kelahiran Nabi Muhammad membawa jaminan surga bagi seluruh umat Islam. Maka, persiapkan diri menjadi orang takwa, dan pertahankan akidah Islam hingga hembusan nafas terakhir (QS Ali Imran:102). Ya Robb.***(ak27)
Syamsuddin Muir
Anggota Komisi Fatwa MUI Riau
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.