"Ini senjata yang dipakai untuk berjaga-jaga dan dipakai buat menarget satu orang," kata seorang penyidik Polri yang enggan disebutkan namanya, Jumat (3/1), saat memperlihatkan barang bukti di Mabes Polri.
Ya saat menggerebek Anton alias Septi di Banyumas Selasa (31/12) lalu polisi menyita pen gun bersama barang-barang lainnya. Yakni laptop, flash disk, CPU, sembilan butir peluru kaliber 38, sangkur, tiga unit handphone, uang sejumlah Rp 90 juta serta satu kartu ATM.
Nah, sedangkan dalam menggerebek kelompok Ciputat, polisi menemukan pen gun dari tangan Hidayat alias Dayat Kacamata. Bahkan sebelum nyawa Dayat dihabisi, dia sempat melawan dengan menembak polisi yang berusaha menangkapknya. Dugaannya tembakan itu berasal dari pen gun.
Setelah tewas, polisi menemukan sepucuk pistol, pen gun serta amunisi.
Penyidik itu menuturkan bahwa Pen Gun kali kali ditemukan saat penangkapan teroris pada 2011. Pen Gun itu terbuat dari besi putih. Tidak terlalu berat. Bentuknya kecil sehingga mudah dibawa kemanapun tanpa menimbulkan kecurigaan. Bahkan, bisa disimpan dalam saku celana.
Pen Gun terdiri dari dua bagian yang bisa dibongkar pasang. Pada bagian paling belakang terlihat ada dua baut penahan.
Di bagian ini pula terdapat semacam pemicu untuk menembakkan peluru. Di dalamnya terdapat pelatuk, yang lazim berfungsi sebagai pendorong peluru.
Bagian depan, panjangnya hampir sama dengan yang belakang. Bagian depan ini berfungsi untuk memasukkan peluru. "Ini hanya bisa diisi satu peluru untuk sekali tembak," kata penyidik ini.
Peluru yang digunakan untuk Pen Gun berjenis kaliber 38 milimeter. Sama dengan peluru pistol jenis revolver.
Jika peluru dimasukkan, kemudian pemicu dilepas, pelatuk akan mendorong peluru keluar. Dalam jarak sekian meter, target yang dituju bisa dilumpuhkan. "Kami akan menelusuri dari mana mereka mendapatkan senjata-senjata itu," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar. (ak27)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.