Oleh :
[ArtikelKeren] TAJUK RENCANA - Pelan tapi pasti, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai menyelesaikan satu-per satu tugasnya untuk menyelesaikan benang kusut kasus korupsi di negeri ini.
Beberapa kasus korupsi yang sempat menyeruak di permukaan, seperti kasus impor yang melibatkan mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaq dan koleganya, Ahmad Fathonah.
Di balik semua desakan berbagai kalangan sekaligus harapan kepada komisi negara anti rasuah itu, masih banyak pro dan kontra terhadap kinerja KPK dalam pemberantasan korupsi, apalagi publik sangat pesimis, bahwa kasus-kasus korupsi berpotensi akan semakin banyak menjelang Pemilu 2014 mendatang, sementara beberapa kasus besar di negeri ini belum juga selesai. Jika ada yang selesai, persentasenya dinilai masih sangat kecil.
Lalu, apakah kita sebagai masyarakat yang mendambakan negeri kuat tanpa korupsi ini ikut-ikutan pesimis? Tentu tidak, masih ada harapan, bahwa cara-cara, strategi dan integritas dan pandangan terhadap pemberantasan terhadap korupsi ini, masih memberikan harapan kuat, meskipun beberapa pakar tata negara menilai KPK saat ini satu-satunya lembaga yang tidak memiliki pengawas resmi, sehingga rentan terhadap kasus korupsi itu sendiri.
Terlepas dari itu semua, kita berharap, sepak terjang KPK ini memberikan harapan dan ketegasan bahwa proses pemberantasan korupsi itu berjalan, tidak stagnan, sekaligus memberikan indikasi bahwa kerja KPK memiliki visi sesuai dengan Perpres Nomor 55 Tahun 2012 menyatakan bahwa strategi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (PPK) memiliki visi jangka panjang dan menengah.
Visi periode jangka panjang (2012-2025) adalah: ‘’Terwujudnya kehidupan bangsa yang bersih dari korupsi dengan didukung nilai budaya yang berintegritas’’.
Adapun untuk jangka menengah (2012-2014) bervisi ‘’terwujudnya tata kepemerintahan yang bersih dari korupsi dengan didukung kapasitas pencegahan dan penindakan serta nilai budaya yang berintegritas’’.
Visi jangka panjang dan menengah itu akan diwujudkan di segenap ranah, baik di pemerintahan dalam arti luas, masyarakat sipil, hingga dunia usaha. Sebagai warga negara yang taat hukum, negara ini tetap dilindungi dengan perangkap hukum yang jelas.
Tentu kita berharap, gerakan antikorupsi KPK ini, memberi induski ke daerah, bahwa segala aspek tindakan KPK juga dapat diresapi masyarakat daerah bahwa ‘’korupsi itu adalah masalah serius yang harus segera dihapuskan.
Untuk itu, sudah saatnya praktik-praktik korupsi yang kian masif memerlukan iktikad kolaboratif dari pemerintah beserta segenap pemangku kepentingan.
Wujudnya, bisa berupa upaya menanamkan nilai budaya integritas yang dilaksanakan secara kolektif dan sistematis, baik melalui aktivitas pendidikan anti korupsi dan internalisasi budaya anti korupsi di lingkungan publik maupun swasta.
Dengan kesamaan cara pandang pada setiap individu di seluruh Indonesia bahwa korupsi itu jahat, dan pada akhirnya para individu tersebut berperilaku aktif mendorong terwujudnya tata-kepemerintahan yang bersih dari korupsi diharapkan menumbuhkan prakarsa-prakarsa positif bagi upaya PPK pada khususnya, serta perbaikan tata-kepemerintahan pada umumnya. Semoga.***
Beberapa kasus korupsi yang sempat menyeruak di permukaan, seperti kasus impor yang melibatkan mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaq dan koleganya, Ahmad Fathonah.
Di balik semua desakan berbagai kalangan sekaligus harapan kepada komisi negara anti rasuah itu, masih banyak pro dan kontra terhadap kinerja KPK dalam pemberantasan korupsi, apalagi publik sangat pesimis, bahwa kasus-kasus korupsi berpotensi akan semakin banyak menjelang Pemilu 2014 mendatang, sementara beberapa kasus besar di negeri ini belum juga selesai. Jika ada yang selesai, persentasenya dinilai masih sangat kecil.
Lalu, apakah kita sebagai masyarakat yang mendambakan negeri kuat tanpa korupsi ini ikut-ikutan pesimis? Tentu tidak, masih ada harapan, bahwa cara-cara, strategi dan integritas dan pandangan terhadap pemberantasan terhadap korupsi ini, masih memberikan harapan kuat, meskipun beberapa pakar tata negara menilai KPK saat ini satu-satunya lembaga yang tidak memiliki pengawas resmi, sehingga rentan terhadap kasus korupsi itu sendiri.
Terlepas dari itu semua, kita berharap, sepak terjang KPK ini memberikan harapan dan ketegasan bahwa proses pemberantasan korupsi itu berjalan, tidak stagnan, sekaligus memberikan indikasi bahwa kerja KPK memiliki visi sesuai dengan Perpres Nomor 55 Tahun 2012 menyatakan bahwa strategi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (PPK) memiliki visi jangka panjang dan menengah.
Visi periode jangka panjang (2012-2025) adalah: ‘’Terwujudnya kehidupan bangsa yang bersih dari korupsi dengan didukung nilai budaya yang berintegritas’’.
Adapun untuk jangka menengah (2012-2014) bervisi ‘’terwujudnya tata kepemerintahan yang bersih dari korupsi dengan didukung kapasitas pencegahan dan penindakan serta nilai budaya yang berintegritas’’.
Visi jangka panjang dan menengah itu akan diwujudkan di segenap ranah, baik di pemerintahan dalam arti luas, masyarakat sipil, hingga dunia usaha. Sebagai warga negara yang taat hukum, negara ini tetap dilindungi dengan perangkap hukum yang jelas.
Tentu kita berharap, gerakan antikorupsi KPK ini, memberi induski ke daerah, bahwa segala aspek tindakan KPK juga dapat diresapi masyarakat daerah bahwa ‘’korupsi itu adalah masalah serius yang harus segera dihapuskan.
Untuk itu, sudah saatnya praktik-praktik korupsi yang kian masif memerlukan iktikad kolaboratif dari pemerintah beserta segenap pemangku kepentingan.
Wujudnya, bisa berupa upaya menanamkan nilai budaya integritas yang dilaksanakan secara kolektif dan sistematis, baik melalui aktivitas pendidikan anti korupsi dan internalisasi budaya anti korupsi di lingkungan publik maupun swasta.
Dengan kesamaan cara pandang pada setiap individu di seluruh Indonesia bahwa korupsi itu jahat, dan pada akhirnya para individu tersebut berperilaku aktif mendorong terwujudnya tata-kepemerintahan yang bersih dari korupsi diharapkan menumbuhkan prakarsa-prakarsa positif bagi upaya PPK pada khususnya, serta perbaikan tata-kepemerintahan pada umumnya. Semoga.***
Sumber : riaupos.co
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.