BENGKALIS [ArtikelKeren] NEWS - Bupati Bengkalis, Herliyan Saleh, Kamis malam (7/11/2013) meninjau korban banjir di desa Bantan Tua Kecamatan Bantan yang telah mengungsi di tempat penampungan sementara. Bupati juga menyerahkan bantuan Sembako, family kit dan peralatan lainnya.
Saat itu Bupati Bengkalis didampingi Asisten II Setda Bengkalis Huzaini, Kepala BPBD Damkar M Jalal, Kepala Dinas Sosial Darmawi, Kepala Satpol PP Najamudin, Camat Bantan Nazly dan sejumlah pejabat lainnya.
Pantauan di lapangan, setibanya disekitar Pondok Pesantren Modern Nurul Hidayah, Bantan Tua, Bupati dan rombongan turun ke lokasi dan langsung menemui pimpinan pesantren Abdul Pamuji. Dalam pertemuan itu Pamuji memaparkan persoalan yang dihadapi selama musibah banjir yang melanda kawasan itu.
Menurut Pamuji, musibah banjir mengakibatkan proses pelajar mengajar terganggu, bahkan pada Kamis kemarin sekitar pukul 17.00 Wib pihak pesantren sempat menghentikan proses belajar mengajar. Kemudian, shalat berjamaah tidak bisa dilaksanakan di masjid, sehingga santri harus shalat berjamaah di asrama masing-masing.
''Sejumlah pakaian santri hilang, karena hanyut dibawa banjir. Sarana sumur bor tenggelam, air menjadi kotor, sehingga banyak santri mengalami gatal-gatal. Bahkan saat ini ada satu santri yang harus dilarikan ke RSUD karena mengalami sakit tipus,'' ungkap Pamuji.
Mendengar pemaparan itu, Herliyan minta kepada pimpinan pesantren dan para santri untuk bersabar. Pihaknya berupaya maksimalkan untuk memberikan bantuan kepada korban banjir. Malam itu, Bupati menemui 21 kepala keluarga yang mengungsi di tempat penampungan sementara yang disediakan oleh BPBD Damkar Kabupaten Bengkalis. Diantara pengungsi, ada seorang ibu muda yang hamil dan anak-anak yang demam panas.
Saat berdialog dengan para ibu-ibu dan anak-anak, Herliyan minta agar sabar menghadapi musibah banjir yang melanda mereka. Bupati menghimbau agar korban banjir dalam melaporkan setiap kejadian yang menimpa mereka kepada petugas di lapangan.
Untuk mengantisipasi banjir, Bupati menginstruksikan kepada BPBD Damkar dan instansi terkait untuk mensurvei sungai yang ada di sekitar lokasi banjir. Jika ternyata ada saluran sungai tersumbat, maka harus segera dinormalisasi, sehingga mampu menampun debit air.(halloriau)
Saat itu Bupati Bengkalis didampingi Asisten II Setda Bengkalis Huzaini, Kepala BPBD Damkar M Jalal, Kepala Dinas Sosial Darmawi, Kepala Satpol PP Najamudin, Camat Bantan Nazly dan sejumlah pejabat lainnya.
Pantauan di lapangan, setibanya disekitar Pondok Pesantren Modern Nurul Hidayah, Bantan Tua, Bupati dan rombongan turun ke lokasi dan langsung menemui pimpinan pesantren Abdul Pamuji. Dalam pertemuan itu Pamuji memaparkan persoalan yang dihadapi selama musibah banjir yang melanda kawasan itu.
Menurut Pamuji, musibah banjir mengakibatkan proses pelajar mengajar terganggu, bahkan pada Kamis kemarin sekitar pukul 17.00 Wib pihak pesantren sempat menghentikan proses belajar mengajar. Kemudian, shalat berjamaah tidak bisa dilaksanakan di masjid, sehingga santri harus shalat berjamaah di asrama masing-masing.
''Sejumlah pakaian santri hilang, karena hanyut dibawa banjir. Sarana sumur bor tenggelam, air menjadi kotor, sehingga banyak santri mengalami gatal-gatal. Bahkan saat ini ada satu santri yang harus dilarikan ke RSUD karena mengalami sakit tipus,'' ungkap Pamuji.
Mendengar pemaparan itu, Herliyan minta kepada pimpinan pesantren dan para santri untuk bersabar. Pihaknya berupaya maksimalkan untuk memberikan bantuan kepada korban banjir. Malam itu, Bupati menemui 21 kepala keluarga yang mengungsi di tempat penampungan sementara yang disediakan oleh BPBD Damkar Kabupaten Bengkalis. Diantara pengungsi, ada seorang ibu muda yang hamil dan anak-anak yang demam panas.
Saat berdialog dengan para ibu-ibu dan anak-anak, Herliyan minta agar sabar menghadapi musibah banjir yang melanda mereka. Bupati menghimbau agar korban banjir dalam melaporkan setiap kejadian yang menimpa mereka kepada petugas di lapangan.
Untuk mengantisipasi banjir, Bupati menginstruksikan kepada BPBD Damkar dan instansi terkait untuk mensurvei sungai yang ada di sekitar lokasi banjir. Jika ternyata ada saluran sungai tersumbat, maka harus segera dinormalisasi, sehingga mampu menampun debit air.(halloriau)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.