PEKANBARU [ArtikelKeren] NEWS - Sejumlah politisi partai politik yang tersangkut korupsi sudah tentu membuat malu parpol tempatnya bernaung. Tak terkecuali Partai Golkar yang belakangan santer diberitakan menyusul sejumlah kadernya yang tersangkut perkara korupsi.
Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Akbar Tandjung mengatakan, para kader Golkar yang terjerat berbagai kasus korupsi ini harus disikapi secara serius oleh internal partai, sehingga ke depan Golkar lebih selektif dalam menjaring kadernya yang bersih dari perilaku koruptif.
“Kita mengakui adanya sejumlah kader Golkar yang terlibat kasus korupsi mencoreng citra partai,” ucap Akbar dalam pembekalan kader Golkar di Pekanbaru, Riau, Sabtu (19/10/2013).
Meski demikian, kasus korupsi yang memperburuk citra Golkar kata dia, jangan dibiarkan berlarut-larut. pasalnya, pembiaran itu justru bisa menjadi batu sandungan dalam menghadapi Pemilu Legislatif maupun Pemilihan Presiden yang dihelat tahun depan.
“Harus ada pembenahan. Jangan sampai kasus korupsi yang menimpa kader Golkar itu menurunkan elektabilitas Golkar,” imbuh mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar tersebut.
Oleh karenanya , lanjut Akbar, Golkar harus bisa meyakinkan raykat, bahwa partai berlambang pohon beringin itu juga anti-korupsi. Sehingga diharapkan kepercayaan rakyat terhadap Golkar tetap terjaga.
“Golkar harus memberi sanksi tegas terhadap kader yang terlibat korupsi, karena pemberantasan korupsi adalah kehendak rakyat. Jadi, ini sejalan dengan jargon Golkar yakni 'Suara Golkar Suara Rakyat',” tukasnya, dilansir di okezone.com.
Sebelumnya, Partai Golkar dilanda prahara menyusul keterlibatan sejumlah kadernya pada kasus suap di Mahkamah Konstitusi (MK). Terlebih, salah satu tersangka di kasus tersebut yaitu mantan Ketua MK Akil Mochtar, yang merupakan mantan kader partai berlambang pohon beringin itu.
Sementara itu, tersangka lainnya, Chairun Nisa, adalah kader aktif Partai Golkar, Tubagus Chaeri Wardana (Wawan) adalah Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG), serta Ratu Atut Chosiyah yang menjabat sebagai Ketua DPP Partai Golkar.
Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Akbar Tandjung mengatakan, para kader Golkar yang terjerat berbagai kasus korupsi ini harus disikapi secara serius oleh internal partai, sehingga ke depan Golkar lebih selektif dalam menjaring kadernya yang bersih dari perilaku koruptif.
“Kita mengakui adanya sejumlah kader Golkar yang terlibat kasus korupsi mencoreng citra partai,” ucap Akbar dalam pembekalan kader Golkar di Pekanbaru, Riau, Sabtu (19/10/2013).
Meski demikian, kasus korupsi yang memperburuk citra Golkar kata dia, jangan dibiarkan berlarut-larut. pasalnya, pembiaran itu justru bisa menjadi batu sandungan dalam menghadapi Pemilu Legislatif maupun Pemilihan Presiden yang dihelat tahun depan.
“Harus ada pembenahan. Jangan sampai kasus korupsi yang menimpa kader Golkar itu menurunkan elektabilitas Golkar,” imbuh mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar tersebut.
Oleh karenanya , lanjut Akbar, Golkar harus bisa meyakinkan raykat, bahwa partai berlambang pohon beringin itu juga anti-korupsi. Sehingga diharapkan kepercayaan rakyat terhadap Golkar tetap terjaga.
“Golkar harus memberi sanksi tegas terhadap kader yang terlibat korupsi, karena pemberantasan korupsi adalah kehendak rakyat. Jadi, ini sejalan dengan jargon Golkar yakni 'Suara Golkar Suara Rakyat',” tukasnya, dilansir di okezone.com.
Sebelumnya, Partai Golkar dilanda prahara menyusul keterlibatan sejumlah kadernya pada kasus suap di Mahkamah Konstitusi (MK). Terlebih, salah satu tersangka di kasus tersebut yaitu mantan Ketua MK Akil Mochtar, yang merupakan mantan kader partai berlambang pohon beringin itu.
Sementara itu, tersangka lainnya, Chairun Nisa, adalah kader aktif Partai Golkar, Tubagus Chaeri Wardana (Wawan) adalah Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG), serta Ratu Atut Chosiyah yang menjabat sebagai Ketua DPP Partai Golkar.
Sumber : halloriau
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.