Sesuai dengan data dari ISPU PT Chevron Pacific Indonesia, udara terburuk terpantau pada pagi hari. Mulai pukul 08.00 WIB, tercatat kualitas udara 128 PSI. Udara makin buruk pada pukul 11.00 WIB dengan indeks 143 PSI. Namun, sekitar pukul 13.00 WIB, ketebalan kabut asap pun berkurang, kualitas udara tercatat 82 PSI.
Makin buruknya kualitas udara diduga berhubungan dengan bertambahnya titik api yang terpantau di Dumai. Rabu (28/8), diketahui adanya titik api di kawasan hutan di daerah perbatasan Dumai-Rokan Hilir.
Kepala UPT Polisi Kehutanan (Polhut) Kota Dumai, Tengku Ismet, menyebutkan titik api terbaru diketahui berada di Parit Kitang. ‘’Di samping membakar kawasan hutan, api juga menyebabkan jalan di daerah itu tidak bisa dilalui karena terbakar di kedua sisinya,” jelasnya.
Guna menanggulangi api di Parit Kitang, sebanyak 10 petugas Polhut bersama sejumlah personel dari instansi terkait lainnya telah dikerahkan ke lapangan. Petugas diharapkan bisa mengatasi akses jalan yang terputus.
Dengan demikian, sedikitnya terpantau empat titik api di Dumai. Di samping di Parit Kitang kini, sebelumnya melalui satelit NOAA-18, terpantau tiga titik panas, yaitu di Batu Teritip dan Bangsal Aceh, Kecamatan Sungai Sembilan serta Mundam, Kecamatan Medang Kampai.
Sumber : riaupos.co
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.