Sementara stok pengolahan air bersih sangat terbatas, hanya 6.300 kubik perhari. Pasokan air baku berkisar antara 70-80 liter perdetik. Setiap hari, hanya sekitar 5.000 pelanggan yang bisa menikmati air bersih. Sedangkan sekitar 3.000 pelanggan lagi terpaksa dimatikan dan dibagi menjadi zona.
"Pelanggan di kawasan Sebanga yang sangat rawan dengan krisis air bersih diprioritaskan. Pelanggan dalam jantung kota sekitar 5.000-an dan Sebanga 1.826 pelanggan dari 8.442 pelanggan yang ada. Dengan pemakaian setiap pelanggan 2,3 kubik perhari,’’ ujar Kepala Cabang PDAM Tirta Dharma Duri, Irdan kepada RPG, Kamis (20/2).
Menurutnya, dibagi menjadi tiga zona agar pendistribusian air bersih merata bagi semua pelanggan. Karena stok air baku yang sangat terbatas pihaknya tidak dapat berbuat banyak. Kondisi normal baru bisa dijalankan setelah musim hujan tiba nantinya.
"Meskipun dibagi tiga zona, namun kami terus memantau ke lapangan. Kawasan mana yang tidak terjangkau pendistribusian akan dicarikan solusi terbaik. Tingkat pemakaian air bersih selama musim kemarau ini tinggi, tidak dapat dielakkan lagi,’’ jelasnya.
Hanya saja, pihaknya berharap pelanggan agar berhemat memakai air, dengan demikian tidak terbuang dengan sia-sia karena tidak terpakai lagi. Ketergantungan pelanggan tinggi terhadap air bersih PDAM karena sumur dan bak penampungan air hujan sudah kering.
"Kalau hanya pelanggan tetap menikmati air bersih sudah cukup. Namun ada pelanggan musiman yang menumpang kran atau meteran pelanggan tetap. Sehingga jumlah pelanggan bisa dua kali lipat,’’ paparnya.
Ditambahkan, penggunaan air bersih meningkat tidak seimbang dengan stok air baku dan pengolahan sebelum didistribusikan. Solusi terbaik hanya dengan menggilir pelanggan dalam kawasan kota dan Sebanga dibagi menjadi tiga zona. (ak27)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.