Dalam setiap kehidupan, ada kesedihan dan kebahagiaan, ada hari dimana kita kehilangan kepercayaan kita, hari dimana teman kita melawan diri kita sendiri. Tapi hari itu tak akan pernah datang saat kita membela suatu hal yang paling berharga dalam hidup ~ @MotivatorSuper

Sabtu, 23 November 2013

Arti Penting Blok Siak bagi Riau

Sabtu, November 23, 2013 By Unknown No comments

Oleh : Azizon Nurza


[ArtikelKeren] OPINI - Mengapa semangat untuk merebut Blok Siak tidak segegap gempita saat merebut Blok CPP? Jika di tahun 2000-2002 seluruh komponen masyarakat Riau bersatu padu menyatukan tekad merebut Blok CPP yang akan habis kontraknya dari PT Caltex Pasifik Indonesia (Sekarang PT Chevron Pasifik Indonesia) agar bisa dikelola oleh masyarakat Riau.

Seluruh komponen dari berbagi simpul gerakan menyatu berjuang sampai ke Jakarta. Baik melalui jalur lobi politik sampai pengerahan massa turun ke jalan di Jakarta maupun Pekanbaru.

Alhamdulillah perjuangan itu tidak sia-sia, setelah diberikan perpanjangan satu tahun, Agustus 2002 akhirnya pengelolaan Blok CPP diserahkan kepada konsersium PT Bumi Siak Pusako mewakili Provinsi Riau (BUMD) dan Pertamina Hulu mewakili pemerintah pusat (BUMN).

Konsersium ini akhirnya membentuk Badan Operasi Bersama (BOB) PT BSP-Pertamina Hulu sebagai operator di lapangan.

Perjalanan waktu membuktikan putra terbaik Riau mampu mengelola blok ini dengan baik ditandai dengan bargai prestasi yang diukir, di bidang CSR setidaknya BOB sudah dua kali mendapat penghargaan, di bidang lingkungan juga telah menerapkan standar tegas baik dari aspek proper, ISO dan OHSAS, di bidang peningkatan SDM terbukti sukses memberdayakan potensi putra daerah Riau di mana hampir 80 persen berasal dari Riau, di bidang produksi BOB membuktikan mampu meningkatkan produksi di West Area dan mampu menahan laju penurunan produksi yang secara nasional jauh lebih tinggi.

Perubahan ke depan diharapkan makin kuat seiring dengan komitmen Bupati Siak, jajaran pemegang saham, komisaris dan direksi PT BSP yang terus melakukan pembenahan, khususnya di bidang penguatan SDM dalam upaya mencari sumber-sumber minyak baru yang produksinya potensial ke depan.

Memang kita tentunya tidak menutup mata jika masih ditemui kendala, hambatan dan harapan terhadap pengelolaan Blok CPP.

Itu sesuatu yang wajar sebab Riau baru 11 tahun diberi kesempatan mengelola ladang Migas, dengan berbagai kelemahan yang ada.

Perlu diingat sedangkan perusahaan Migas international yang sudah puluhan tahun beroperasi saja masih banyak kelemahannya, jadi wajar jika kita melihat masih ada kekurangan di BUMD kita.

Kesuksesan merebut Blok CPP, diikuti dengan proses yang tidak terlalu sulit untuk merebut Blok Langgak yang saat ini dikelola oleh PT SPR-Langgak yang juga merupakan BUMD Riau.

Prestasi juga ditoreh dengan kemampua meningkatkan produksi dan upaya-upaya yang serius untuk mencari sumber Migas baru dalam rangka meningkatkan produksi yang ada.

Blok Siak Harus Jadi Milik Riau
Bertolak dari dua pengalaman di atas dan bukti kemampuan putra Riau dalam mengelola industri Migas serta merespon aspirasi yang ada, sudah seharusnya Dirjen ESDM memberikan kesempatan pertama kepada Riau melalui PT Riau Petroleum untuk menjadi operator di Blok Siak. Tidak ada lagi satupun alasan untuk mengabaikan aspirasi itu.

Konsolidasi dan penyatuan tim lobi Pemprov Riau dengan mendorong PT Riau Petroleum adalah langkah positif. Sehingga perbedaan dan terpecahnya kekuatan bisa dihindari.

Tentunya upaya yang dilakukan harus sistematis dan bisa menggerakkan partisipasi semua komponen masyarakat Riau dalam upaya memperkuat bargaining ke pusat.

Apa arti penting Blok Siak kita rebut? Setidak ada empat alasan, pertama dengan menjadi operator Blok Siak selain dana bagi hasil, Riau juga akan mendapat bagian 15 persen dari bagian yang selama ini dinikmati perator Migas. Kedua, Riau bisa memberdayakan tenaga kerja Riau.

Tentunya proses rekrutmen hendaknya dilakukan profesional sehingga tidak menjadi tempat berkumpulnya sanak keluarga pejabat dan tokoh Riau, jajaran komisaris dan direksi. Jika ini terjadi akan menyulitkan kegiatan operasional dan percepata menjadi perusahaan Migas yang profesional dan maju.

Tarik kembali profesional Riau berpengalaman yang ada di banyak perusahaan tapi jangan "akali" dan "kadali" mereka dengan praktik bisnis yang tradisional dan penuh KKN, kalau itu terjadi lagi pasti tak ada yang mau kembali.

Ketiga, dengan menjadi operator Blok Siak secara otomatis akan mampu membuka peluang bermitra yang bisa memberdayakan pengusaha lokal.

Untuk itu program Local Business Development (LBD) dan Vocational Training-nya harusnya dilakukan secara serius, terprogram dan terencana. Sehingga selain melahirkan pengusaha lokal baru juga bisa mengurangi pengangguran di Riau.

Keempat, terbukanya peluang usaha, keberadaan industri tentunya akan memberikan multiplayer effect, di sinilah perannya program CSR dalam upaya membangun kemandirian masyarakat di sekitar wilayah operasi.

Kelima, yang tak kalah pentingnya, ini kesempatan untuk melahirkan tenaga ahli perminyakan di Riau. Saya melihat di sini kita gagal, seharus sesaat setelah menjadi operator kita langsung menyiapkan program beasiswa ke Jurusan Perminyakan dan Pertambangan untuk anak-anak Ring I operasional sehingga lima tahun setelah itu kita memiliki banyak stok sarjana siap untuk dididik di lapangan kita.

Hal ini pernah saya lakukan saat bertugas di Kondur Petroleum SA, melalui CSR Program kita kirim 9 anak mewakili Kecamatan Merbau, Sungai Apit dan Tebingtinggi Barat melanjutkan pendidikan di Perminyakan UIR, di samping itu juga dikirim beberapa ke IPB, Akper dan Akbid di Pekanbaru.

Berangkat dari pengalaman itulah, pada Oktober 2007, lima tahun setelah BOB mengelola Blok CPP, saat diminta memperkuat jajaran anak daerah saya bersedia mengundurkan diri dari Kondur Petroleum SA bergabung menjadi Staf Ahli Direktur PT BSP dan selanjutnya diperbantu menjadi Team Manager Government & Public Relations di BOB PT BSP-Pertamina Hulu.

Usulan awal saya adalah pembenahan dan penguatan fungsi eksternal khususnya program CSR, saya mengajukan Program Beasiswa Bhakti CPP Untuk Negeri yang bertujuan mengirimkan tamatan SLTA Ring I untuk melanjutkan pendidikan ke Jurusan Perminyakan ITB dan UIR.

Sayang program itu tak sempat terrealisasi karena terjadi perubahan ketentuan di mana CSR menjadi Non Cost Recoveri.

Mudahan-mudahan dengan berbagai pengalaman yang ada, makin memantapkan tekad Riau untuk merebut Blok Siak dan menjadikan operator Blok Siak menjadi model industri pro rakyat yang profesional dan peduli lingkungan.***(ak27/rp)



Azizon Nurza
Profesional Migas nasional dari Riau, saat ini senior manager perusahaan tambang batubara di NAD


0 komentar :

Posting Komentar

Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.


http://artikelkeren27.blogspot.com/2014/01/hasil-seleksi-cpns-kota-pekanbaru-2013.html

http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-kelulusan-cpns-kementerian.html


http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-daftar-nilai-tkd-dan-tkb.html



http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-daftar-nilai-tkd-dan-tkb.html



http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-indragiri.html


http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-kuantan.html
http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-siak-2013.html










PETUNJUK PENGGUNAAN