Pantauan langsung kemarin, sejumlah warung nasi, pecal lele, kios rokok, makanan ringan yang ada di tepi-tepi jalan langsung disikat petugas Satpol PP. Petugas membawa peralatan dagang berupa kursi, meja, gerobak sampai tenda-tenda tempat berjualan yang masih diletakkan pedagang di jalan Ahmad Yani, Gatot Subroto, Sudirman dan lainnya. Aksi penertiban itu terkait dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 27 tahun 1997 tentang Ketertiban Umum.
Operasi penertiban kemarin dipimpin langsung Kepala Bidang Penegakan Perundang-undangan Daerah Satpol PP Nizamudin HR. Nur bersama sejumlah kepala seksi dan petugas. Dua truk Satpol PP bersama dengan mobil Dinas Pasar dan kebersihan dikerahkan mengangkut barang-barang dagangan yang mayoritasnya menggelar dagangan pada malam hari. Puluhan petugas Satpol PP tanpa kompromi langsung menaikkan peralatan dagang keatas truk yang sudah standby di lokasi penertiban.
''Aksi penertiban ini kita lakukan sebagai upaya penegakan Perda nomor 27 trahun 1997 tentang ketertiban umum. Para pedagang yang menggelar dagangan mereka di pinggir jalan, harus memiliki izin usaha atau terdaftar di SKPD bersangkutan. Sudah dua hari ini kita melaksanakan operasi penertiban warung-warung liar,'' jelas Nizamudin HR. Nur.
Selanjutnya ungkap Nizamudin, peralatan dagang yang disita petugas akan diamankan, sampai pemiliknya mengurus perizinan usaha ke dinas pasar dan badan perizinan terpadu. Pihak Satpol PP dalam menjalankan aksi penertiban tersebut sesuai dengan mekanisme perundang-undangan yang ada dan bekerjasama dengan pihak Dinas Pasar dan Kebersihan.
Kemudian tukas Nizamudin, semua lapak-lapak yang berada di pinggir jalan, dimana pemiliknya sedang tidak berada di tempat kita beritahukan bahwa kita harus membongkar tempat usaha mereka, karena dinilai ilegal.
''Bagi pemilik lapak atau warung yang ada saat pembongkaran, kita beritahukan mereka untuk segera mengurus perizinan ke SKPD terkait, supaya dalam usaha mereka lebih nyaman dan menjaga ketertiban umum,'' ujar Nizamudin.
Terpisah, Kepala Dinas Pasar dan Kebersihan (DPK) Indra Gunawan yang dikonfirmasi soal penertiban tersebut membenarkan, bahwa langkah itu dilakukan untuk menjaga ketertiban umum serta keindahan kota. Apalagi menurutnya, Bengkalis merupakan kota kecil yang sudah dua tahun meraih Adipura berturut-turut, dimana salah satu kriterianya adalah keindahan serta ketertiban kota yang bebas dari warung-warung liar atau lapak-lapak pedagang kaki lima disepanjang jalan protokol.
''Sebelum dilakukan penertiban kita sudah memberitahukan kepada para pedagang tersebut, supaya membenahi usahanya serta mengurus perizinan. Bagi yang masih membandel, terpaksa kita mengambil tindakan tegas, membongkar warung-warung mereka, menyita peralatan dagang bekerjasama dengan Satpol PP,'' terang Indra.
Ditambahnya, penertiban bertujuan bukan untuk mematikan kesempatan mereka berusaha. Tetapi bagaimana para pedagang di Bengkalis ini bisa tertib, tidak menggelar dagangan di tepi jalan serta punya izin berusaha.
''Silahkan para pedagang mengurus izin usaha mereka ke SKPD terkait. Bagi yang selama ini berjualan berupa kios di pinggir jalan atau di trotoar, diminta mencari tempat lain yang tidak menganggu ketertiban umum,'' tutup Indra.
Sumber : halloriau
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.