Oleh :
[ArtikelKeren] TAJUK RENCANA - Putaran kedua Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau (Pilgubri) sedikit memberikan kelegaan, berbeda dengan putaran pertama yang penuh dengan teka-teki, karena segalanya terasa lambat.
Kini dengan adanya fasilitas perhitungan cepat —data resmi tetap mengacu penghitungan manual Komisi Pemiliohan Umum (KPU) Riau, suasana dan respon warga pun berubah.
Dengan sistem yang berbeda ini, paling tidak pesta demokrasi kali ini memberikan kelegaan dan ketenangan dengan sangat cepat.
Jika perhitungan cepat mengatakan salah satu pasangan harus kalah, maka calon, tim sukses dan pendukung dengan cepat memberikan reaksi.
Begitu juga dengan pasangan yang dinyatakan oleh perhitungan cepat juga bereaksi dengan cepat pula. Artinya tidak ada emosional yang tersumbat.
Energi peluapan emosi dan kegembiraan, dengan cepat tuntas dan tidak sempat menimbulkan hal-hal bersifat mengganggu warna indah pesta demokrasi kali ini.
Dengan perhitungan cepat pula, masyarakat dengan cepat mengetahui bahwa sejauh mana partisipasi mereka dalam pesta demokrasi kali ini, sehingga dapat menjadi pelajaran bahwa terpilihnya pemimpin kali ini, juga sangat dipengaruhi oleh sebagian yang tidak mau datang ke TPS.
Tapi, dengan data itu pula, masyarakat yang datang ke TPS dan yang tidak datang, sama-sama harus mengakui bahwa pemimpin baru telah lahir untuk Riau gemilang lima tahun mendatang.
Apa pun tindakan kita, memilih, abstain atau tidak ikut memilih alias Golput, tetap saja pemimpin sudah terpilih dan patut kita dukung dengan sepenuh jiwa, agar pemimpin baru ini mendapat kekuatan penuh untuk merealisasikan janjinya yang telah tersebar hampir ke seluruh negeri ini saat kampanye.
Dan bagi Gubernur Riau yang baru, kemenangan yang dirayakan dengan pesta tidak perlu berlama-lama, karena merealisasikan janji dan menyerap seluruh aspirasi dan permasalahan Riau adalah yang paling utama.
Tegasnya, merayakan kemenangan jangan sampai terlena, namun lihatlah berbagai permasalah yang ada di Bumi Lancang Kuning ini, untuk segera diselesaikan.
Pekerjaan rumah gubernur baru memang cukup banyak, namun hal-hal yang paling mendesak dan sudah lama mendera masyarakat harus segera mendapat respon, misalnya bagaimana mengatasi dan menanggulangi bencana banjir, krisis listrik, krisis lingkungan yang ditandai dengan semakin berkurangnya kekayaan alam berupa hutan rawa potensial di dunia, pengelolaaan minyak bumi dan potensi perkebunan kelapa sawit serta terjadinya kelangkaan bahan-bahan pokok yang selama ini diimpor dari provinsi tetangga, serta mengatasi sarana transportasi yang dituntut karena perkembangan ekonomi kawasan ini.
Kita tentu berharap, berbagai persoalan ini mendapat respon dengan segera.
Sehingga pesta demokrasi kali ini memberikan azam yang kuat bahwa pemimpin sudah dipilih dengan legitimasi pilihan rakyat, tentu pemimpin yang terpilih juga sadar betul janji, tugas dan tanggung jawab sebagai pemimpin.
Jangan sampai semua pengorbanan ini akhirnya hanya menjadi sia-sia. Rugi besarlah negeri ini jika pesta demokrasi ini hanya dijadikan agenda berkala, hanya ajang mengganti pemimpin, tetap tidak memberikan energi besar untuk berubah.
Majulah pemimpin, majulah Bumi Lancang Kuning. Ke depan, semoga negeri ini semakin gemilang dan cemerlang.***(ak27/rp)
Kini dengan adanya fasilitas perhitungan cepat —data resmi tetap mengacu penghitungan manual Komisi Pemiliohan Umum (KPU) Riau, suasana dan respon warga pun berubah.
Dengan sistem yang berbeda ini, paling tidak pesta demokrasi kali ini memberikan kelegaan dan ketenangan dengan sangat cepat.
Jika perhitungan cepat mengatakan salah satu pasangan harus kalah, maka calon, tim sukses dan pendukung dengan cepat memberikan reaksi.
Begitu juga dengan pasangan yang dinyatakan oleh perhitungan cepat juga bereaksi dengan cepat pula. Artinya tidak ada emosional yang tersumbat.
Energi peluapan emosi dan kegembiraan, dengan cepat tuntas dan tidak sempat menimbulkan hal-hal bersifat mengganggu warna indah pesta demokrasi kali ini.
Dengan perhitungan cepat pula, masyarakat dengan cepat mengetahui bahwa sejauh mana partisipasi mereka dalam pesta demokrasi kali ini, sehingga dapat menjadi pelajaran bahwa terpilihnya pemimpin kali ini, juga sangat dipengaruhi oleh sebagian yang tidak mau datang ke TPS.
Tapi, dengan data itu pula, masyarakat yang datang ke TPS dan yang tidak datang, sama-sama harus mengakui bahwa pemimpin baru telah lahir untuk Riau gemilang lima tahun mendatang.
Apa pun tindakan kita, memilih, abstain atau tidak ikut memilih alias Golput, tetap saja pemimpin sudah terpilih dan patut kita dukung dengan sepenuh jiwa, agar pemimpin baru ini mendapat kekuatan penuh untuk merealisasikan janjinya yang telah tersebar hampir ke seluruh negeri ini saat kampanye.
Dan bagi Gubernur Riau yang baru, kemenangan yang dirayakan dengan pesta tidak perlu berlama-lama, karena merealisasikan janji dan menyerap seluruh aspirasi dan permasalahan Riau adalah yang paling utama.
Tegasnya, merayakan kemenangan jangan sampai terlena, namun lihatlah berbagai permasalah yang ada di Bumi Lancang Kuning ini, untuk segera diselesaikan.
Pekerjaan rumah gubernur baru memang cukup banyak, namun hal-hal yang paling mendesak dan sudah lama mendera masyarakat harus segera mendapat respon, misalnya bagaimana mengatasi dan menanggulangi bencana banjir, krisis listrik, krisis lingkungan yang ditandai dengan semakin berkurangnya kekayaan alam berupa hutan rawa potensial di dunia, pengelolaaan minyak bumi dan potensi perkebunan kelapa sawit serta terjadinya kelangkaan bahan-bahan pokok yang selama ini diimpor dari provinsi tetangga, serta mengatasi sarana transportasi yang dituntut karena perkembangan ekonomi kawasan ini.
Kita tentu berharap, berbagai persoalan ini mendapat respon dengan segera.
Sehingga pesta demokrasi kali ini memberikan azam yang kuat bahwa pemimpin sudah dipilih dengan legitimasi pilihan rakyat, tentu pemimpin yang terpilih juga sadar betul janji, tugas dan tanggung jawab sebagai pemimpin.
Jangan sampai semua pengorbanan ini akhirnya hanya menjadi sia-sia. Rugi besarlah negeri ini jika pesta demokrasi ini hanya dijadikan agenda berkala, hanya ajang mengganti pemimpin, tetap tidak memberikan energi besar untuk berubah.
Majulah pemimpin, majulah Bumi Lancang Kuning. Ke depan, semoga negeri ini semakin gemilang dan cemerlang.***(ak27/rp)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.