Menyingkap Jaringan Narkoba Internasional Modus Nelayan

Oleh : 

---

[ArtikelKeren] TAJUK RENCANA - Jika sebelumnya ditemukan pabrik narkoba di Pekanbaru, dan beberapa jaringan pemasok narkoba tertangkap di Kepulauan Meranti, kini muncul modus baru, di mana jaringan narkoba internasional ditemukan antara Muar (Melaysia) dengan nelayan di Jangkang (Pulau Bengkalis).

Pelaku diduga berpura-pura menjadi nelayan, sebab di kapal tersangka ditemukan jaring, kotak es yang digunakan untuk menyimpan ikan dan beragam perlatan lain sebagaimana layaknya nelayan.

Jika selama ini modus masuknya narkoba melalui jalur pelabuhan, maka kini lebih luas lagi. Artinya laut dijadikan sarana yang aman bagi pemasok narkoba, bahkan nelayan pun jadi sarana yang dianggap empuk dijadikan tameng.

Jalur nelayan sebagai jaringan narkoba ini memang perlu diwaspadai, sebab jaringan narkoba melakukan apa saja, yang penting tujuan mereka tercapai.

Kita sepatutnya berterima kasih kepada jajaran polisi di Bengkalis, dan mereka perlu mendapat dukungan dari tokoh masyarakat Bengkalis dan juga nelayan, karena jika pasokan narkoba terus meningkat, maka sasaran yang paling empuk korbannya adalah warga Bengkalis. Pulau Bengkalis sebagai ujung perjumpaan antara Melaysia dan Indonesia.

Generasi muda di Bengkalis dan beberapa pulau di sekitarnya sangat rawan tergoda pekerjaan yang gampang dan menggiurkan ini.

Maka beberapa kasus narkoba di Bengkalis cukup tinggi dibandingkan beberapa kabupaten lainnya di Riau. Bahkan tidak sedikit oknum PNS pun menjadi penikmat barang haram ini.

Bengkalis sebagai pulau yang dikenal dengan kota pendidikan, sebagaimana digaungkan Bupati Bengkalis Herlyan Saleh, jangan sampai berubah menjadi kota narkoba.

Ternyata selama ini jaringan narkoba melalui jalur laut menjadi sarana yang aman, sehingga bahan-bahan untuk pengolahan narkoba di Pekanbaru bisa saja didatangkan dari jalur laut.

Memang polisi tidak bisa bekerja sendiri, bahkan selama ini keberhasilan polisi mengungkap beberapa kasus narkoba di Bengkalis dibantu oleh warga.

Artinya warga merupakan ujung tombak dalam mengungkap kasus narkoba. Di sinilah perlunya kelembagaan anti narkoba di tingkat desa, bila perlu di tingkat RW, RT dan rumah tangga, sehingga kekebalan warga terhadap narkoba semakin kuat.

Memutuskan jaringan narkoba bukan pekerjaan mudah. Jika mereka menggunakan jaringan dengan modus pura-pura jadi nelayan, maka polisi pun harus menggunakan jaringan ini untuk mengungkap jaringan narkoba lintas negara ini.***(ak27)