“Kualitas udara menurun. Data kami, ISPU (Indeks Standar Pencemaran Udara) berada di ring 57 dengan status kualitas udara masuk kategori sedang. Artinya kualitas udara ya menurun. Berdasarkan pantauan kami, penurunan kualitas udara di Pekanbaru ini sudah terjadi sejak Selasa (4/2) lalu,” ujar Kepala Labor Udara Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Pekanbaru Syarial pada Riau Pos Kamis (6/2), sekitar pukul 14.30 WIB.
Kabut asap ini diduga akibat kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di beberapa daerah tetangga Kota Pekanbaru. Namun Syarial sendiri mengaku tidak bisa memastikan hal tersebut, karena terkait asap tersebut bukan menjadi urusan labor.
"Labor BLH Pekanbaru tidak bisa memastikan berasal dari mana asap yang menyelimuti Pekanbaru. Kami memantau kualitas udara, soal dari mana dan apa penyebabnya itu bukan (wewenang, red) kami. Namun yang pasti penurunan kualitas udara saat ini masih belum membahayakan atau belum apa-apa karena bisa saja setiap jam berubah (kualitas udara, red),” tuturnya.
Ditambahkan Syarial, kondisi udara yang terjadi saat ini dapat berubah-ubah setiap jam. Tergantung arah angin yang terjadi saat itu. “Bisa saja berubah setiap dua jam atau lebih kualitas udara ini,” ucapnya.
Labor udara BLH Kota Pekanbaru memiliki tiga titik stasiun pemantauan yang saat ini bisa diandalkan untuk memantau kualitas udara di Kota Pekanbaru dan sekitarnya. Ketiga stasiun pemantau tersebut berada di Kulim, Sukajadi dan Tampan. (ak27)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.