Pasalnya, hingga akhir 2013, belum terlihat kejelasan pencairan bantuan meski sebelumnya sudah dilengkapi dengan penandatanganan kwitansi pencairan.
Kekecewaan itu disampaikan pengurus Masjid Asharif al Hamid, Air Tiris, Kampar. Pengurus masjid Bagian Pendidikan, Zulfaini kepada Riau Pos, Selasa (31/12) di Pekanbaru mengatakan, Pemerintah Provinsi Riau seakan tidak memberikan kejelasan untuk proses bantuan tersebut.
"Kami sudah ke Biro Kesra hampir 10 kali. Katanya sudah turun ke keuangan, tapi setelah kami tanyakan di keuangan, katanya masjid kami tidak masuk dalam sistem," urainya.
Dia mengaku tidak mengetahui sistem apa yang dimaksudkan. Namun, dia mengaku heran akan kondisi yang telah terjadi, padahal secara administrasi sudah dilengkapi secara keseluruhan.
"Kalau sudah seperti ini kami jadi bingung. Kami sudah tanda tangan kwitansi sejak 13 Desember lalu. Entah di mana sangkutnya kwitansi yang sudah kami tanda tangani itu. Kalau sudah seperti ini, bagaimana nasib masjid kami," ungkapnya dengan nada kecewa.
Sementara itu, Kepala Biro Kesra Setdaprov Riau, Zakaria mengaku pihaknya sudah menyelesaikan seluruh proses administrasi untuk bantuan masjid. Dia mengaku tidak mengetahui penyebab terkendalanya sejumlah bantuan masjid di daerah.
"Yang pasti apa yang masuk di Kesra sudah diselesaikan. Kemarin terakhir empat proposal sudah saya teken SPM nya. Sebelumnya saya teken hampir jam 10 malam," urainya.
Dia menilai, kendala yang mungkin terjadi adalah karena kelengkapan persyaratan yang belum terpenuhi. Dia juga menemukan beberapa proposal bantuan masjid ganda dan fiktif.
"Untuk di Biro Kesra sudah kita tuntaskan. Untuk sistem transfer di Biro Keuangan. Kita tidak tahu di mana kendalanya. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini sudah ditransfer ke rekening pengurus masjid," harap Zakaria. (ak27)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.