Dalam setiap kehidupan, ada kesedihan dan kebahagiaan, ada hari dimana kita kehilangan kepercayaan kita, hari dimana teman kita melawan diri kita sendiri. Tapi hari itu tak akan pernah datang saat kita membela suatu hal yang paling berharga dalam hidup ~ @MotivatorSuper

Senin, 06 Januari 2014

Membandingkan NTB dengan Riau

Senin, Januari 06, 2014 By Unknown No comments

Oleh : Mulyadi


[ArtikelKeren] OPINI - Menjelang akhir Desember 2013, sejumlah wartawan mengunjungi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang sering dijuluki Provinsi “Seribu Masjid”.

Sasaran kunjungan yang berlangsung selama empat hari adalah melihat pengembangan pariwisata.

Begitu pesawat mendarat di Bandara Internasional Lombok Tengah, kesan pertama terlihat suasana bersih. Impresi ini merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke NTB.

Infrastruktur seperti jalan dan jembatan meski tidak spektakuler, namun nampak mulus. Padahal kondisi jalan antara Bandara Internasional menuju obyek wisata yang menarik di Senggigi terbilang tidak besar.

Apalagi Kantor Gubernur NTB di Mataram, tak seindah dan sebesar Kantor Gubernur Riau di Jalan Jenderal Sudirman.

Menyaksikan kawasan perkotaan masa lalu seperti Ampenan yang pernah jadi pusat pemerintahan NTB, mirip Taluk Kuantan. Karena tak banyak bangunan baru yang spektakuler, dilihat dari arsitektur maupun ornamen.

Namun dari sisi pertumbuhan ekonomi masyarakat, berbagai penjualan barang keperluan sehari-hari cukup ramai. Hotel tidak sulit dicari. Gerai ada di mana-mana. Tempat makanan bertebaran.

Toko penjual suvenir mudah didapat. Jelas hal ini mejadi gambaran NTB lebih siap dari Provinsi Riau

Obyek wisata di Senggigi spektakuler, karena dilengkapi tempat penginapan memadai. Ada untuk kalangan atas, menengah dan bawah. Infrastruktur mendukung pengembangan turisme.

Bahkan hotel berbintang dan bertaraf internasional, merupakan pemandangan mencolok. Dibandingkan dengan obyek wisata Riau yang usianya berpuluh tahun dan —jadi “kebanggaan” masyarakat lokal dengan nama pacu jalur, jelas belum apa-apa. Hotel tidak ada. Toko suvenir boleh dibilang nihil.

Padahal pacu jalur diresmikan para pejabat tinggi. Mulai dari Wapres, sejumlah menteri dan gubernur. Tapi hasilnya “itu ke itu” alias tidak ada kemajuan. Yang jadi pengunjung setia adalah masyarakat lokal.

Jika Senggigi memiliki pantai indah. Ada atraksi berselancar masif, naik bendi di atas pasir dan lari santai di pantai berpasir putih.

Demikian pula wilayah sekitarnya, sudah merupakan alternaif liburan bagi pengunjung mancanegara dan dalam negeri. Di Riau ada obyek wisata namanya Pulau Rupat.

Pasirnya putih, alamnya menarik. Tapi tak ada turis yang datang. Soalnya transportasi sulit, hotel “kagak ada”. Padahal letaknya dekat dengan Melaka. Maka Pulau Rupat tertutup “rapat” bagi visitor.

Dalam soal promosi wisata, NTB sudah jauh melangkah. Berbagai media elektronik dan cetak, begitu gencar menggambarkan daya tarik wisata. Bahkan jalur perhubungan udara ikut berperan.

Ada penerbangan langsung dari Singapura. Ada direct flight dari Perth, Australia. Belum lagi jalur perhubungan laut dari Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pemerintah NTB menyadari pentingnya peranan wartawan dan travel writer, sehingga didorong membantu pengembangan promosi ke berbagai kawasan. Baik di mancanegara maupun di wilayah lain di Indonesia.

Potensi wisata yang sebenarnya bagus di Provinsi Riau adalah acara ritual bakar tongkang di Rokan Hilir (Rohil). Setiap tahunnya datang pengunjung dari mancanegara seperti Singapura, Malaysia, Hong Kong, Taiwan dan Thailand.

Mereka ingin menyaksikan kisah nenek moyangnya dulu ketika pertama kali mendarat di Bagansiapi-api dengan naik kapal kayu.

Acara ini menarik jika infrastruktur dibenahi, hotel diperbanyak dan gerai-gerai diperluas. Jangan seperti yang terjadi selama ini, begitu iven usai, tamat pula turis yang datang. Padahal banyak pengunjung yang berminat menikmati atraksi bernilai sejarah ini.

Sekadar catatan, NTB 2013 menerima kunjungan wisatawan lebih dari 1 juta orang. Angka ini diprediksi meningkat tahu 2014, karena promosi yang dilakukan terus meningkat.

Sejumlah pejabat diminta pula agar menyelenggarakan pertemuan yang bersifat nasional dan internasional. “Jangan hanya di Jakarta serta kota-kota besar di Jawa dan Sumatera yang mengadakan konvensi dan meeting. NTB juga bisa membuat iven berskala besar, silahkan datang ke NTB,” begitu kata Asisten II Sekdaprov NTB, Lalu Gita Aryadi kepada para wartawan Riau.

Tidak heran, dengan optimisme tinggi dan dukungan masyarakat luas, NTB menatap pariwisata yang dimilikinya sebagai sumber pandapatan yang siginifikan.

Tidak sekadar hanya menyenangkan masyarakat setempat. Sebab dampak pengembangan pariwisata yang didukung luas, merupakan kekuatan tersendiri.

Dari gambaran dalam pengembangan pariwisata NTB timbul pertanyaan. “Mengapa provinsi yang APBD nya cuma sekitar Rp3,4 triliun berhasil mengembangkan turisme dengan baik?”

Padahal kalau dibandingkan dengan APBD Riau yang mencapai Rp8,4 trilun, jelas ada perbedaan besar dalam segi dana. Tetapi anehnya justru provinsi dengan APB lebih kecil justru maju.

Jangan heran, NTB yang dahulunya belum masuk hitungan dalam penerimaan wisatawan, sekarang ikut berbicara. Meski masih berada di bawah Provinsi Kepulauan Riau, Bali dan DKI, tetapi bukan mustahil akan mengalami pertambahan. NTB dahulunya sering diolok-olok sebagai singkatan” Nasib Tak Tentu”, karena belum banyak berbicara di sektor wisata.

Bahkan ada juga joke NTB itu “Nasib Tergantung Bali”. Artinya jika di Bali melimpah turis, maka NTB “kecipratan”. Tetapi paradigma tersebut kini berubah total.

“NTB sekarang merupakan singkatan next time better”, begitu Lalu Gita Ariyadi yang disambut gelak tawa hadirin yang memenuhi ruang pertemuan Kantor Gubernur di Mataram.

Intinya pengembangan pariwisata, tidak cukup dengan modal alam indah semata. Karena yang terpenting, justru pengelolanya yang berkualitas.***(ak27)



Mulyadi
Wartawan Senior


0 komentar :

Posting Komentar

Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.


http://artikelkeren27.blogspot.com/2014/01/hasil-seleksi-cpns-kota-pekanbaru-2013.html

http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-kelulusan-cpns-kementerian.html


http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-daftar-nilai-tkd-dan-tkb.html



http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-daftar-nilai-tkd-dan-tkb.html



http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-indragiri.html


http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-kuantan.html
http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-siak-2013.html










PETUNJUK PENGGUNAAN