Dalam setiap kehidupan, ada kesedihan dan kebahagiaan, ada hari dimana kita kehilangan kepercayaan kita, hari dimana teman kita melawan diri kita sendiri. Tapi hari itu tak akan pernah datang saat kita membela suatu hal yang paling berharga dalam hidup ~ @MotivatorSuper

Jumat, 10 Januari 2014

Komersialisasi Doa

Jumat, Januari 10, 2014 By Unknown No comments

Oleh : Syamsuddin Muir


[ArtikelKeren] OPINI - Maraknya doa berbayar membuat gerah kalangan ulama. Dan sebagian ormas Islam dengan tegas melarang berbisnis doa. Memang, kita sekarang ini masih hidup di masa krisis.

Mulai dari krisis iman, krisis akhlakh, hingga krisis ekonomi yang tak pernah ada ujungnya. Dalam kondisi seperti ini, semua cara dilakukan sebagian orang untuk menambah pundi kekayaannya.

Hingga, doa yang merupakan ibadah utama itu pun dijadikan objek bisnis.

Fondasi Doa

Dalam Islam, doa itu adalah ibadah (HR Abu Dawud). Dan ibadah yang mulia itu adalah doa (HR al-Hakim). Bahkan, Allah marah kepada orang yang tidak mau berdoa (HR Ahmad). Makanya, Allah memerintahkan hamba-Nya berdoa, dan Allah bersedia mengabulkan doa hamba-Nya (QS: Ghafir:60).

Surah al-Baqarah, ayat 186 menjelaskan, doa itu akan dikabulkan Allah, apabila hamba itu menjalankan perintah-Nya dengan iman yang benar, dan melaksanakan ibadah.

Syaikh Wahbah al-Zuhaily dalam kitabnya al-Tafsir al-Munir menjelaskan, orang yang berdoa itu mesti yakin bahwa yang Maha Kuasa itu hanya Allah.

Lalu, panjatkan doa dengan khusyuk, hati yang bersih, penuh rasa takut, dan penuh pengharapan.

Kemudian, cari waktu yang cocok untuk mengucapkan doa kepada Allah. Dalam hal ini, Syaikh Khalid al-Rab’i menerangkan dalam bukunya Aja’ib al-Du’a bahwa di antara waktu terbaik memanjatkan doa kepada Allah ialah pada saat lailatul qadar (HR al-Tarmizi). Setelah selesai salat wajib (HR al-Tarmizi).

Setelah azan dan iqamah (HR al-Tarmizi). Pada waktu salat tahajud (HR al-Bukhari dan Muslim). Pada hari Jumat (HR al-Bukhari dan Muslim). Pada hari Arafah (HR al-Tarmizi). Pada sepuluh Zulhijjah (HR al-Bukhari). Termasuk juga pada saat melaksanakan ibadah haji dan umrah (HR Ibnu Majah).

Lalu, doa itu mesti cukup syaratnya. Dalam hal ini, penulis buku Syurud al-Du’a Wa Mawani’ al-Ijabah, Dr Sa’id al-Qahthani menyebutkan, syarat doa itu ialah ikhlas, (QS: al-A’raf:29).

Dan yakin akan dikabulkan Allah (QS: al-Nahl:4). Kemudian, hindari penghalang terkabulnya doa. Di antaranya berbuat dosa (HR Muslim), dan meninggalkan kewajiban ibadah (HR al-Tarmizi).

Setelah itu, doa itu mesti ditopang dengan fondasi yang kuat, agar dikabulkan oleh Allah. Seorang ulama al-Azhar, Dr Mabruk Athiah dalam bukunya Raka’iz al-Du’a mengatakan, di antara fondasi doa itu ialah ada simpanan pahala di sisi Allah.

Sebagaimana Allah mengabulkan doa Nabi Zakaria, setelah beliau melakukan banyak amal kebaikan (QS: al-Anbiya’:90). Kemudian, doa itu dibarengi dengan amal kebaikan.

Sebagaima Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail setelah merenovasi Kakbah, baru mereka berdoa (QS: al-Baqarah:127). Terus, doa itu juga tidak mengharapkan sesuatu yang dimiliki orang lain (QS: al-Nisa’:32).

Kemudian, orang yang berdoa itu melakukan kebaikan di muka bumi, bukan melakukan keburukan (QS: al-A’raf:56). Lagi, sedekah juga merupakan fondasi kuat bagi doa (QS: al-Insan:8-12). Dan ucapkan doa kebaikan itu untuk semua orang, bukan hanya buat pribadi sendiri saja (QS: al-Baqarah:286). Dan terakhir, fondasi terkuat bagi doa itu adalah takwa. Sebab, Allah hanya mengabulkan doa orang takwa (QS: al-Ma’idah:27).

Sungguh banyak doa orang takwa itu dikabulkan Allah. Hal itu bisa kita baca berbagai kisah yang ditulis Imam Syamsuddin al-Zahabi dalam bukunya Siyar A’lam al-Nubala’.

Di antaranya, Sammak bin Harb dalam keadaan buta pernah berjumpa dengan 80 orang sahabat Nabi. kemudian, Sammak berdoa kepada Allah, lalu dikabulkan, dan dia pun bisa melihat. Ada kisah seorang buta minta doa kepada ulama terkemuka, Imam Ibnu al-Mubarak, agar matanya bisa melihat.

Lalu Imam al-Mubarak mendoakannya, dan dikabulkan Allah. Pernah juga Imam Ibnu al-Mubarak berkunjung ke suatu daerah, dia melihat seorang pemuda non Muslim yang gagah, lalu Imam al-Mubarak berdoa kepada Allah. Tak lama kemudian, pemuda itu masuk Islam.

Doa Orang Saleh

Dalam Islam, doa itu dipanjatkan oleh setiap individu, tanpa prantara. Sebab, tidak ada kependetaan dalam Islam. Namun begitu, dianjurkan juga minta doa kepada orang saleh.

Bahkan, Imam al-Nawawi dalam kitabnya al-Azkar menulis bab khusus tentang anjuran minta doa kepada orang saleh. Buktinya lagi, Rasulullah pernah titip doa kepada Umar bin Khattab yang mau berangkat melaksanakan umrah (HR Abu Dawud).

Pernah juga, ketika Rasulullah berada di rumah istrinya, Saidah Maimunah, Ibnu Abbas yang masih muda belia menyediakan air wudhuk Rasulullah.

Lalu Rasulullah berdoa, semoga Ibnu Abbas menjadi ulama fiqh dan pakar tafsir (HR Ahmad). Dan doa Rasulullah itu dikabulkan Allah.

Rasulullah juga pernah menyuruh Umar bin Khattab minta doa kepada Uwais bin Amir al-Qarni (HR Muslim). Dalam kitab Siyar A’lam al-Nubala’ diceritakan bahwa Uwais al-Qarni itu orang terbaik generasi Tabi’in. Umar bin Khattab berjumpa Uwais al-Qarni, lalu minta didoakan. Uwais al-Qarni menolak permintaan Umar.

Sebab, Umar itu sahabat Nabi. lalu Umar mengatakan, Rasulullah pernah menjelaskan bahwa orang terbaik di kalangan generasi Tabi’in adalah Uwais bin Amir, dan mintalah doa keampunan kepadanya (HR Muslim).

Syaikh Muhammad al-Amin al-Alawi al-Syafi’i dalam kitabnya Syarh Shahih Muslim mengatakan, Uwais al-Qarni itu seorang generasi tabi’in yang berbakti kepada ibunya. Dia ikut beberapa peperangan, dan meninggal pada saat perang Shiffin di pihak Ali bin Abu Thalib.

Jelas, doa itu ibadah, punya waktu yang tepat, syarat yang lengkap, serta fondasi yang kuat. Dan doa bukan barang bisnis yang diucapkan tanpa landasan ikhlas dan takwa.***(ak27)



Syamsuddin Muir
Anggota Komisi Fatwa MUI Riau


http://ak27protect.blogspot.com

0 komentar :

Posting Komentar

Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.


http://artikelkeren27.blogspot.com/2014/01/hasil-seleksi-cpns-kota-pekanbaru-2013.html

http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-kelulusan-cpns-kementerian.html


http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-daftar-nilai-tkd-dan-tkb.html



http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-daftar-nilai-tkd-dan-tkb.html



http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-indragiri.html


http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-kuantan.html
http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-siak-2013.html










PETUNJUK PENGGUNAAN