Dalam setiap kehidupan, ada kesedihan dan kebahagiaan, ada hari dimana kita kehilangan kepercayaan kita, hari dimana teman kita melawan diri kita sendiri. Tapi hari itu tak akan pernah datang saat kita membela suatu hal yang paling berharga dalam hidup ~ @MotivatorSuper

Sabtu, 11 Januari 2014

Episode Anas Urbaningrum Dimulai

Sabtu, Januari 11, 2014 By Unknown No comments

Oleh : 


[ArtikelKeren] TAJUK RENCANA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memenuhi janjinya. Setelah sebelumnya mangkir dari panggilan, Anas Urbaningrum akhirnya datang dan seolah tahu kalau “Jumat keramat” yang selama ini menjadi hari yang menakutkan bagi para tersangka yang diperiksa KPK, juga akan membuat dirinya tak pulang setelah diperiksa.

Datang tanpa didampingi pengacara, Anas langsung ditahan dan dijebloskan di Rutan KPK setelah diperiksa.

Anas adalah tokoh ke sekian Partai Demokrat (Anas adalah mantan Ketua Umum Partai Demokrat) yang harus berada di prodeo setelah “nyanyian” M Nazaruddin, mantan bendahara partai berlambang mersi ini yang kini ada di penjara.

Sebelum ini, dua nama besar yang sudah ditahan, bahkan kasusnya sudah memiliki keputusan pasti adalah Angelina Sondakh dan Andi Mallaranggeng. Ini belum para koruptor lainnya yang namanya tak setenar ketiga orang tersebut dan terlibat beberapa kasus, dua di antaranya adalah Wisma Atlet Palembang dan Hambalang.

Bukan Anas kalau tak pandai beretorika. Entah apa maksudnya, setelah dipastikan ditahan dan dipertemukan dengan wartawan, Anas mengatakan berterima kasih kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dia menganggap penahanannya adalah hadiah Tahun Baru 2014 dari SBY.

Anas juga mengucapkan terima kasih kepada Abraham Samad (Ketua KPK), yang menandatangani penahanannya, juga kepada para penyidik yang menyidik dirinya setelah salat Jumat kemarin.

Ucapan terima kasih kepada SBY, Abraham Samad dan para penyidik KPK yang diucapkan mantan Ketua PB HMI ini, seolah-olah sebuah sindiran atau malah “ancaman” Anas bahwa proses hukum yang kemudian melibatkan dirinya hingga menjadi tersangka dan ditahan, memang “ada apa-apanya”.

Ini juga sekaligus sebuah cara bagi Anas mempengaruhi opini publik dan ingin tetap menjelaskan: ada rekayasa di belakang kasus ini. Atau, dia ingin menjelaskan secara kasat mata, para petinggi Demokrat, termasuk di dalamnya SBY –yang kini menjabat ketua umum setelah “mencopot” dirinya— ada di belakang kasus ini.

Pendeknya, dia ingin mengatakan ini: ada rekayasa politik besar di balik kasus ini, dan dia adalah salah satu korbannya. Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto, mengatakan, upaya Anas itu untuk mendapatkan efek snowball (bola salju) dan sinisme publik.

Sejak awal, Anas memang sedikit “merepotkan” KPK. Dia senang dengan dramatisasi setiap hal tentang status dirinya dan masalah-masalah yang ada di sekitarnya selagi itu menyangkut kasus yang dituduhkan kepadanya.

Selasa (7/1) lalu ketika dipanggil KPK, dia tak mau datang. Alasannya, surat panggilan yang dikirim KPK kepadanya tidak menjelaskan dengan detil kasus lain yang mungkin disangkakan selain kasus Hambalang.

Hal ini berbeda dengan yang dikatakan oleh dua loyalisnya yang juga pengurus Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), ormas bentukan Anas setelah dilengserkan dari Ketua Umum Demokrat, Ma’mun Murod Al-Barbasi dan Tri Dianto.

Keduanya bermanuver: Anas tak mau memenuhi panggilan KPK karena mereka tahu Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Denny Indrayana) dan Wakil Ketua KPK (Bambang Widjojanto) mendatangi kediaman SBY di Cikeas, sehari sebelum pemanggilan Anas. Terkesan, pemanggilan itu adalah perintah SBY.

Bambang sendiri tak “menganggap” siasat Anas itu. Berkali-kali dia mengatakan bahwa KPK bukan penegak hukum amatiran. Baginya, Anas bukan orang spesial yang harus diperlakukan spesial, tetapi manusia biasa, sama dengan tersangka koruptor lainnya.

Abraham Samad malah mengancam akan menjemput paksa Anas jika terus membangkang, seperti yang pernah dilakukan pada beberapa tersangka lainnya.

Samad dan Didjojanto mencontohkan, KPK pernah melakukan “pemanggilan” yang lebih hebat, yakni ketika menangkap Bupati Buol (Amran) dengan sangat dramatis karena harus menghadapi pasukan pengawal pribadinya.

Kini, setelah Anas ditahan, akankah Widjojanto maupun Samad akan benar-benar “meng-Akil-kan” Anas dengan pasal pencucian uang seperti yang diancamkan sebelumnya?

Atau, ada kasus lainnya yang lebih besar yang dimulai dari penahanan ini? Nampaknya, episode Anas ini baru akan dimulai...***(ak27)

http://ak27protect.blogspot.com

0 komentar :

Posting Komentar

Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.


http://artikelkeren27.blogspot.com/2014/01/hasil-seleksi-cpns-kota-pekanbaru-2013.html

http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-kelulusan-cpns-kementerian.html


http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-daftar-nilai-tkd-dan-tkb.html



http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-daftar-nilai-tkd-dan-tkb.html



http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-indragiri.html


http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-kuantan.html
http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-siak-2013.html










PETUNJUK PENGGUNAAN