Dalam setiap kehidupan, ada kesedihan dan kebahagiaan, ada hari dimana kita kehilangan kepercayaan kita, hari dimana teman kita melawan diri kita sendiri. Tapi hari itu tak akan pernah datang saat kita membela suatu hal yang paling berharga dalam hidup ~ @MotivatorSuper

Senin, 13 Januari 2014

Awas ”Sekolah Berbahaya”

Senin, Januari 13, 2014 By Unknown No comments

Oleh : Zulpen


[ArtikelKeren] OPINI - Jika dianalogikan sekolah bagaikan sebuah pabrik. Sekolah mengolah sumber daya manusia dengan bahan baku peserta didik dan mesinnya adalah guru.

Melalui proses pendidikan peserta didik diolah (didik, dibina dan dilatih) sehingga menghasilkan produk berupa insan-insan cendekia yang taat beragama, luas pengetahuan dan santun sikapnya.

Secara fisik banyak gedung dan sarana sekolah yang tidak layak pakai, karena sudah lapuk dimakan usia. Kondisi seperti ini membahayakan warga sekolah.

Runtuhnya rak buku perpustakaan yang menimpa sorang guru di salah satu kabupaten di Provinsi Riau merupakan salah satu buktinya.

Di sekolah juga marak terjadi kasus kekerasan yang dilakukan oleh oknum guru terhadap siswa maupun sebaliknya kekerasan yang dilakukan siswa kepada gurunya.

Kekerasan juga kerap dilakukan oleh siswa terhadap siswa lain. Sejatinya, siswa merasa senang dan tenang. Bukan sebaliknya siswa merasa takut, cemas, bosan dan tersiksa.

Dalam jangka panjang situasi seperti ini berbahaya bagi perkembangan kejiwaan peserta didik.

Sekolah berbahaya timbul apabila pertama, faktor lingkungan sekolah. Semua ahli pendidikan sepakat bahwa lingkungan sekolah dapat mempengaruhi keberhasilan maupun kegagalan proses pembelajaran.

Lingkungan sekolah yang sehat akan meningkatkan motivasi dan semangat belajar siswa. Sebaliknya, lingkungan sekolah yang tidak sehat dapat menimbulkan rasa malas dan bosan.

Sekolah yang tidak sehat dengan terang benderang dapat dilihat dari sarana sekolah dan prasarana yang tidak terawat, ruang kelas kumuh dan tidak tertata dengan apik.

Kemudian meja dan kursi penuh coretan. Toilet kotor dan bau serta kekurangan air bersih. Selanjutnya jajanan yang diperjualbelikan kurang bergizi, tidak higienis, dan mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan siswa. Seterusnya, sekolah yang tidak sehat dekat dengan sumber polusi misalnya pabrik, pasar, terminal, bandara dan pelabuhan.

Kedua, faktor kepemimpinan kepala sekolah. Ibarat mobil, kepala sekolah merupakan sopir yang akan membawa penumpang sampai di tempat tujuan dengan selamat.

Kepiawaian sopir mengenderai kenderaan membuat penumpang merasa aman dan nyaman. Oleh sebab itu, merekrut seorang sopir tidak boleh sembarangan dan harus berdasarkan kriteria yang jelas. Jika tidak nyawa penumpang menjadi taruhannya.

Sekolah yang berbahaya apabila dipimpin seseorang yang orientasi tugas dan hubungan rendah. Kepala sekolah seperti ini memiliki ciri-ciri seperti kurang peduli terhadap lingkungan sekolah, kurang peduli pada proses pembelajaran, kurang memiliki ide-ide cemerlang, perilakunya tidak dapat ditiru dan berorientasi mencari kekayaan.

Di samping itu, kepala sekolah juga bersikap ”jaim” (jaga imej), mansur (makan surang), jaguong (pelit). Jika kepala sekolah rendah orientasi tugas dan hubungan, akan terjadi seperti bait lagu Lancang Kuning “kalau nakhoda-kalau nakhoda kuranglah paham-kuranglah paham, alamatlah kapal -alamatlah kapal akan tenggelam”

Ketiga, faktor guru. Selama ini untuk menentukan kriteria guru profesional sering mengabaikan isi hati siswa. Kriteria guru profesinal menurut siswa di belahan dunia manapun sama.

Seperti Zaira Alexandra Rodrigues Guijaro dari Meksiko dengan melukiskan guru terhadap siswanya ibarat hujan terhadap ladang. Le Nhu Anh, anak SD dari Vietnam menyatakan senang sekali terhadap guru yang suka menyanyi.

Fatoumata dari Chad menuliskan guru yang baik akan memperlakukan siswanya seperti anak sendiri. Dia akan menjawab pertanyaan meskipun pertanyaan bodoh.

Zandile Sandra dari Zimbabwe mengungkapkan guru tidak boleh punya siswa kesayangan dan tidak memisahkan anak yang kaya dengan yang miskin, yang pandai dengan yang kurang pandai.

Omar dari Maroko menuntut gurunya untuk kompeten dan dapat menyampaikan apa yang diajar dengan jelas. Terakhir, Julietta dari Ghana mengemukakan guru harus berperilaku terpuji karena anak-anak akan menirunya.

Sementara itu, guru yang kurang disukai siswa apabila terjangkiti penyakit kudis (kurang disiplin), kurap (kurang rapi) , kutil (kurang teliti), tipus (tidak perhatian pada siswa), tumor (tidak memiliki humor), TBC (tak banyak cara), dan ambeian (mengajar banyak duduk). Dan yang lebih celaka lagi guru tukang obat (mengajar banyak ceramah ).

Apabila siswa didik dan diasuh oleh guru-guru seperti ini, maka siswa tidak mendapat pelayanan yang optimal pada akhirnya berdampak kepada perkembangan kognitif, psikomotor dan afektif siswa .

Keempat, faktor team work. Kemajuan sekolah tidak ditentukan oleh orang perorang atau kelompok perkelompok. Kemajuan sekolah ditentukan oleh kekompakan dan keharmonisan warga sekolah.

Sekolah berbahaya apabila terjadi pengkotak-kotakkan. Pengkotak-kotakan dapat terjadi karena berbedaan garis politik, status kepegawaian, dan asal daerah, suku dan lain sebagainya.

Perpecahan dan perselisihan membuat energi guru terkuras habis oleh hal-hal yang tidak penting dan mengabaikan hal-hal yang penting yaitu memberikan perhatian kepada siswa.

Kelima, faktor efektivitas proses pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan jantung pendidikan. Jika proses pembelajaran tidak berjalan dengan baik maka pendidikan akan mati. Kunci utama proses pembelajaran yaitu kehadiran guru di kelas.

Sudah membudaya di kalangan guru, memasuki kelas setelah tanda masuk dibunyikan. Padahal, tanda masuk dibunyikan sebuah isyarat bahwa pembelajaran sudah dimulai.

Jadi, bukan baru bersiap menuju ruang kelas. Alangkah eloknya jika guru menyambut kedatangan siswa di pintu kelas sembari memberikan ”senyum pepsodent”.

Bukan sebaliknya guru harus ditunggu atau dijemput ke ruang majelis guru. Terakhir, sekolah berbahaya apabila proses pembelajaran asal-asalan. Asal masuk, asal mengajar, dan asal lepas tanggung jawab.***(ak27)



Zulpen
Widyaiswara Muda Dinas Pendidikan Provinsi Riau


http://ak27protect.blogspot.com

0 komentar :

Posting Komentar

Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.


http://artikelkeren27.blogspot.com/2014/01/hasil-seleksi-cpns-kota-pekanbaru-2013.html

http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-kelulusan-cpns-kementerian.html


http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-daftar-nilai-tkd-dan-tkb.html



http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-daftar-nilai-tkd-dan-tkb.html



http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-indragiri.html


http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-kuantan.html
http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-siak-2013.html










PETUNJUK PENGGUNAAN