[ArtikelKeren] NEWS - Buruknya saluran drainase di sisi ruas jalan, diduga menjadi penyebab utama banjir yang melanda Pekanbaru. Sehingga setiap hujan lebat mengguyur Kota Bertuah, ruas jalan dan pemukiman selalu tergenang banjir.
Usai hujan lebat yang terjadi, Ahad (8/12) dini hari hingga pukul 09.00 WIB, mendung masih setia menyelimuti Kota Pekanbaru.
Tidak seperti biasanya seperti Ahad-ahad sebelum ruas jalan sepi. Di Jalan HR Soebrantas, Kecamatan Tampan arus lalu lintas justru padat.
Riau Pos yang sedang berkendara hendak menuju arah pusat kota via Simpang Arengka, terpaksa harus memperlambat laju kendaraan, sebab begitu tiba di depan Simpang Jalan Kutilang Sakti, genangan air terlihat memenuhi badan jalan.
Beberapa pengendara roda dua memilih untuk melewati bagian kanan jalan yang berdekatan dengan median pembatas jalan.
Sedangkan pengendara kendaraa roda empat tetap pada jalurnya meski juga memperlambat laju kendaraan agar air yang dibelah roda tidak cipratan pengendara lainnya.
‘’Waduh sepetinya dekat Simpang Tabek Gadang macet lagi karena banjir,’’ tutur Purnomo, salah satu pengendara sepeda motor sambil menatap jauh ke depan di balik helm berkaca bening tersebut.
Merasa penasaran dengan yang diucapkannya, usai melewati genangan air, Riau Pos mulai menambah kecepatan. Namun lebih 100 meter menjelang Simpang Jalan SM Amin-HR Soebrantas, kemacetan kembali terjadi. Beberapa pengendara roda dua memilih untuk mengarahkan laju kendaraan ke luar jalur agar bisa segera melewati kemacetan.
Namun, setiba di persimpangan laju kendaraan kembali harus dipelankan karena arus lalu lintas kembali macet. Benar saja, sisi utara Jalan HR Soebrantas mulai Simpang Tabek Gadang hingga depan Kantor Jamsostek tergenang.
‘’Basah sudah sepatu, banjir lagi-banjir lagi,’’ keluh seorang seorang pengendara.
Kaki kirinya diturunkan hingga menyentuh badan jalan, Sedangkan kaki kanan tetap berada dipijakan sepeda motor matik warna hijau tersebut. ‘’Copot saja sepatunya,’’ sapa Riau Pos seraya menunjuk sepatunya yang basah.
‘’Sudah terlanjur basah,’’ jawabnya singkat seraya melempar senyum.
Kemacetan yang terjadi di depan Simpang Jalan Rajawali Sakti tersebut, terjadi karena pengendara memilih bagian kanan jalan.
Sedangkan dari arah sebaliknya beberapa kendaraan memutar di u-turn depan Masjid Nurul Huda. Sehingga arus menjadi tersendat, sedangkan dari speedo-meter kendaraan, laju kendaraan kurang dari 20 kilometer per jam.
Secara terpisah, Desrizal (27), warga Kutilang Sakti menuturkan penyebab banjir yang menggenangi rumahnya lebih disebabkan buruknya saluran drainase yang berada di pinggir badan jalan. Begitu juga dengan kondisi saluran drainase yang berada di lingkungan perumahan. (ak27/rp)
Usai hujan lebat yang terjadi, Ahad (8/12) dini hari hingga pukul 09.00 WIB, mendung masih setia menyelimuti Kota Pekanbaru.
Tidak seperti biasanya seperti Ahad-ahad sebelum ruas jalan sepi. Di Jalan HR Soebrantas, Kecamatan Tampan arus lalu lintas justru padat.
Riau Pos yang sedang berkendara hendak menuju arah pusat kota via Simpang Arengka, terpaksa harus memperlambat laju kendaraan, sebab begitu tiba di depan Simpang Jalan Kutilang Sakti, genangan air terlihat memenuhi badan jalan.
Beberapa pengendara roda dua memilih untuk melewati bagian kanan jalan yang berdekatan dengan median pembatas jalan.
Sedangkan pengendara kendaraa roda empat tetap pada jalurnya meski juga memperlambat laju kendaraan agar air yang dibelah roda tidak cipratan pengendara lainnya.
‘’Waduh sepetinya dekat Simpang Tabek Gadang macet lagi karena banjir,’’ tutur Purnomo, salah satu pengendara sepeda motor sambil menatap jauh ke depan di balik helm berkaca bening tersebut.
Merasa penasaran dengan yang diucapkannya, usai melewati genangan air, Riau Pos mulai menambah kecepatan. Namun lebih 100 meter menjelang Simpang Jalan SM Amin-HR Soebrantas, kemacetan kembali terjadi. Beberapa pengendara roda dua memilih untuk mengarahkan laju kendaraan ke luar jalur agar bisa segera melewati kemacetan.
Namun, setiba di persimpangan laju kendaraan kembali harus dipelankan karena arus lalu lintas kembali macet. Benar saja, sisi utara Jalan HR Soebrantas mulai Simpang Tabek Gadang hingga depan Kantor Jamsostek tergenang.
‘’Basah sudah sepatu, banjir lagi-banjir lagi,’’ keluh seorang seorang pengendara.
Kaki kirinya diturunkan hingga menyentuh badan jalan, Sedangkan kaki kanan tetap berada dipijakan sepeda motor matik warna hijau tersebut. ‘’Copot saja sepatunya,’’ sapa Riau Pos seraya menunjuk sepatunya yang basah.
‘’Sudah terlanjur basah,’’ jawabnya singkat seraya melempar senyum.
Kemacetan yang terjadi di depan Simpang Jalan Rajawali Sakti tersebut, terjadi karena pengendara memilih bagian kanan jalan.
Sedangkan dari arah sebaliknya beberapa kendaraan memutar di u-turn depan Masjid Nurul Huda. Sehingga arus menjadi tersendat, sedangkan dari speedo-meter kendaraan, laju kendaraan kurang dari 20 kilometer per jam.
Secara terpisah, Desrizal (27), warga Kutilang Sakti menuturkan penyebab banjir yang menggenangi rumahnya lebih disebabkan buruknya saluran drainase yang berada di pinggir badan jalan. Begitu juga dengan kondisi saluran drainase yang berada di lingkungan perumahan. (ak27/rp)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.