Oleh : Karimuddin Nasution
[ArtikelKeren] OPINI - Jika ingin bercerita perjuangan para pemuda muslim Indonesia, mungkin tak sanggup untuk menuangkan semuanya dalam sebuah cerita singkat.
Karena mereka telah mengukir sejarah emas, yang tidak bisa terlupakan oleh seluruh elemen bangsa Indonesia. Kita mendengar dan membaca sejarah, bagaimana para pemuda muslim Indonesia berteriak mengucapkan takbir untuk membakar semangat juang mereka, demi memperjuangkan kemerdekaan.
Para pemuda telah membuktikan diri sebagai manusia nomor satu di negeri ini, dengan bukti sebuah kemerdekaan yang agung.
Sejarah ini semestinya, menjadi sebuah pijakan bagi para pemuda Muslim Indonesia hari ini, untuk tetap menjadi manusia terdepan di negerinya.
Enam puluh delapan tahun bangsa ini berjalan setelah era penjajahan, para pemuda muslim Indonesia telah mengalami penurunan semangat, untuk menegakkan kebenaran.
Jika berkaca terhadap apa yang dilakukan oleh para pemuda muslim Indonesia dulu, sungguh jauh berbeda apa yang dilakukan sebagian pemuda muslim hari ini.
Mereka dulu berani tampil ke depan walaupun harus berkeringat darah, bahkan kematian, tapi sebagian pemuda hari ini berani mencoreng kesucian bangsanya.
Dapat dilihat pada era sekarang ini, para tokoh muda bangsa telah banyak melakukan tindakan korupsi, mencari keuntungan sendiri, membohongi rakyat dan lain-lain.
Sesungguhnya ini semua adalah perilaku yang sangat bertolak belakang, dengan apa yang dilakukan oleh pemuda muslim dulu. Karena mereka dulu berjuang murni untuk memperjuangkan bangsa dan Negara.
Kondisi sebagian pemuda muslim hari ini, merupakan pekerjaan rumah (PR) utama bagi setiap individu atau kelompok, yang merasa bertanggung jawab terhadap pemuda.
Setidaknya ada tiga elemen yang seharusnya paling berkonsentrasi untuk membina pemuda muslim yang jujur. Pertama, orangtua.
Orangtua mempunyai andil besar untuk menumbuhkan seorang pemuda yang jujur. Orangtua dulu, selalu mengajarkan nilai-nilai luhur kepada anak-anaknya.
Tapi sekarang orangtua sudah banyak yang tidak menanamkan nilai-nilai luhur itu, seperti nilai agama. Padahal ini adalah merupakan hal yang sangat urgen untuk membangun karakter seorang anak.
Kedua, organisasi Islam. Organisasi Islam juga cukup besar andilnya untuk mengkader pemuda muslim yang jujur. Sudah seharusnyalah, konsentrasi utama setiap oraganisasi Islam untuk menanamkan nilai-nilai keislaman yang sesungguhnya kepada setiap kadernya.
Sehingga tujuan utama mereka adalah membangun bangsa dan negara yang Islami bukan sebagi loncatan menuju panggung politik.
Ketiga, pondok pesantren, dulu pondok psantren terkenal sebagai tempat pemuda-pemuda tangguh, karena mereka belajar Islam dan dibina oleh orang-orang yang mempunyai semangat tinggi untuk memberantas segala kemungkaran dan menegakkan kebenaran.
Tapi sekarang ini, sebagian pondok pesantren sudah mulai meninggalkan tradisi itu, sehingga tidak jarang ditemukan, lulusan pesantren tapi tidak memiliki jiwa, seperti apa yang dimiliki oleh mereka dulu.
Jika orangtua, organisasi Islam dan pondok psantren melakukan seperti yang dilakukan dulu, maka besar kemungkinan pemuda-pemuda muslim yang tangguh itu akan tumbuh kembali untuk menjadi pilar kebenaran.
Tapi untuk melaksanakan ini, perlu dukungan dari semua pihak terutama pemerintah.
Bukti dari kuatnya pemuda Indonesia dulu, dikenal sampai sekarang ini adanya sumpah pemuda terhadap bangsa. Sumpah pemuda bangsa Indonesia, merupakan sebuah ikrar yang begitu agung untuk membangun bangsa.
Semestinyalah hari ini, para pemuda muslim Indonesia merapatkan barisan, berangkulan, menghilangkan perbedaan dan membuat tekat suci, untuk menjadi pilar-pilar penegak kebenaran di bangsa dan negaranya.
Jika para pemuda muslim Indonesia hari ini sanggup untuk menjadi ikon penegak kebenaran, pasti permasalahan bangsa ini sedikit demi sedikit akan teratasi.
Karena karakter pemuda muslim yang sesungguhnya adalah orang-orang yang memilki idealisme tinggi, berani menyatakan kebenaran walau dimanapun ia berada dan dibarengi keimanan kepada Allah SWT.
Sudah tidak dapat dipungkiri, bahwa pemuda adalah harapan bangsa untuk menjadi penerus dan pembawa kepada kemakmuran.
Maka seharusnyalah pemuda muslim berpacu untuk memperbaiki diri, baik dari segi pengetahuan, kereativitas dan keberanian.
Karena pemuda yang dianggap kuat sekarang, bukanlah pemuda yang memiliki fisik besar, akan tetapi pemuda yang mempunyai pengetahuan, kereativitas dan keberaniaan.
Menciptakan generasi muda yang berkarakter adalah merupakan aset sebuah negara. Hilangnya karakter pemuda sebuah bangsa, pertanda akan runtuhnya sebuah negara.
Kiranya pemuda muslim Indonesia dapat menyadari bagaimana pentingnya peran pemuda dalam sebuah negara, sehingga membenahi diri dari segala hal-hal yang buruk, merupakan opsi utama.
Kalaulah sekiranya semangat para pemuda Indonesia dulu ada pada setiap diri pemuda hari ini, pasti negara Indonesia telah menjadi sebuah negara adidaya.
Maka oleh sebab itu, pemuda muslim harus bangkit menjadi agen-agen perubahan dan menjadi pilar penegak kebenaran. Mengutamakan persatuan dan menjauhi perpecahan.
Kuat karena bersatu dan lemah karena berpecah. Oleh sebab itu, sesungguhnya agama dan sejarah mencatat bahwa, pemuda muslim adalah pemuda yang tangguh.***
Karimuddin Nasution
Mahasiswa Fakultas Ushuluddin UIN Suska
Karena mereka telah mengukir sejarah emas, yang tidak bisa terlupakan oleh seluruh elemen bangsa Indonesia. Kita mendengar dan membaca sejarah, bagaimana para pemuda muslim Indonesia berteriak mengucapkan takbir untuk membakar semangat juang mereka, demi memperjuangkan kemerdekaan.
Para pemuda telah membuktikan diri sebagai manusia nomor satu di negeri ini, dengan bukti sebuah kemerdekaan yang agung.
Sejarah ini semestinya, menjadi sebuah pijakan bagi para pemuda Muslim Indonesia hari ini, untuk tetap menjadi manusia terdepan di negerinya.
Enam puluh delapan tahun bangsa ini berjalan setelah era penjajahan, para pemuda muslim Indonesia telah mengalami penurunan semangat, untuk menegakkan kebenaran.
Jika berkaca terhadap apa yang dilakukan oleh para pemuda muslim Indonesia dulu, sungguh jauh berbeda apa yang dilakukan sebagian pemuda muslim hari ini.
Mereka dulu berani tampil ke depan walaupun harus berkeringat darah, bahkan kematian, tapi sebagian pemuda hari ini berani mencoreng kesucian bangsanya.
Dapat dilihat pada era sekarang ini, para tokoh muda bangsa telah banyak melakukan tindakan korupsi, mencari keuntungan sendiri, membohongi rakyat dan lain-lain.
Sesungguhnya ini semua adalah perilaku yang sangat bertolak belakang, dengan apa yang dilakukan oleh pemuda muslim dulu. Karena mereka dulu berjuang murni untuk memperjuangkan bangsa dan Negara.
Kondisi sebagian pemuda muslim hari ini, merupakan pekerjaan rumah (PR) utama bagi setiap individu atau kelompok, yang merasa bertanggung jawab terhadap pemuda.
Setidaknya ada tiga elemen yang seharusnya paling berkonsentrasi untuk membina pemuda muslim yang jujur. Pertama, orangtua.
Orangtua mempunyai andil besar untuk menumbuhkan seorang pemuda yang jujur. Orangtua dulu, selalu mengajarkan nilai-nilai luhur kepada anak-anaknya.
Tapi sekarang orangtua sudah banyak yang tidak menanamkan nilai-nilai luhur itu, seperti nilai agama. Padahal ini adalah merupakan hal yang sangat urgen untuk membangun karakter seorang anak.
Kedua, organisasi Islam. Organisasi Islam juga cukup besar andilnya untuk mengkader pemuda muslim yang jujur. Sudah seharusnyalah, konsentrasi utama setiap oraganisasi Islam untuk menanamkan nilai-nilai keislaman yang sesungguhnya kepada setiap kadernya.
Sehingga tujuan utama mereka adalah membangun bangsa dan negara yang Islami bukan sebagi loncatan menuju panggung politik.
Ketiga, pondok pesantren, dulu pondok psantren terkenal sebagai tempat pemuda-pemuda tangguh, karena mereka belajar Islam dan dibina oleh orang-orang yang mempunyai semangat tinggi untuk memberantas segala kemungkaran dan menegakkan kebenaran.
Tapi sekarang ini, sebagian pondok pesantren sudah mulai meninggalkan tradisi itu, sehingga tidak jarang ditemukan, lulusan pesantren tapi tidak memiliki jiwa, seperti apa yang dimiliki oleh mereka dulu.
Jika orangtua, organisasi Islam dan pondok psantren melakukan seperti yang dilakukan dulu, maka besar kemungkinan pemuda-pemuda muslim yang tangguh itu akan tumbuh kembali untuk menjadi pilar kebenaran.
Tapi untuk melaksanakan ini, perlu dukungan dari semua pihak terutama pemerintah.
Bukti dari kuatnya pemuda Indonesia dulu, dikenal sampai sekarang ini adanya sumpah pemuda terhadap bangsa. Sumpah pemuda bangsa Indonesia, merupakan sebuah ikrar yang begitu agung untuk membangun bangsa.
Semestinyalah hari ini, para pemuda muslim Indonesia merapatkan barisan, berangkulan, menghilangkan perbedaan dan membuat tekat suci, untuk menjadi pilar-pilar penegak kebenaran di bangsa dan negaranya.
Jika para pemuda muslim Indonesia hari ini sanggup untuk menjadi ikon penegak kebenaran, pasti permasalahan bangsa ini sedikit demi sedikit akan teratasi.
Karena karakter pemuda muslim yang sesungguhnya adalah orang-orang yang memilki idealisme tinggi, berani menyatakan kebenaran walau dimanapun ia berada dan dibarengi keimanan kepada Allah SWT.
Sudah tidak dapat dipungkiri, bahwa pemuda adalah harapan bangsa untuk menjadi penerus dan pembawa kepada kemakmuran.
Maka seharusnyalah pemuda muslim berpacu untuk memperbaiki diri, baik dari segi pengetahuan, kereativitas dan keberanian.
Karena pemuda yang dianggap kuat sekarang, bukanlah pemuda yang memiliki fisik besar, akan tetapi pemuda yang mempunyai pengetahuan, kereativitas dan keberaniaan.
Menciptakan generasi muda yang berkarakter adalah merupakan aset sebuah negara. Hilangnya karakter pemuda sebuah bangsa, pertanda akan runtuhnya sebuah negara.
Kiranya pemuda muslim Indonesia dapat menyadari bagaimana pentingnya peran pemuda dalam sebuah negara, sehingga membenahi diri dari segala hal-hal yang buruk, merupakan opsi utama.
Kalaulah sekiranya semangat para pemuda Indonesia dulu ada pada setiap diri pemuda hari ini, pasti negara Indonesia telah menjadi sebuah negara adidaya.
Maka oleh sebab itu, pemuda muslim harus bangkit menjadi agen-agen perubahan dan menjadi pilar penegak kebenaran. Mengutamakan persatuan dan menjauhi perpecahan.
Kuat karena bersatu dan lemah karena berpecah. Oleh sebab itu, sesungguhnya agama dan sejarah mencatat bahwa, pemuda muslim adalah pemuda yang tangguh.***
Karimuddin Nasution
Mahasiswa Fakultas Ushuluddin UIN Suska
Sumber : riaupos.co
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.