Oleh :
[ArtikelKeren] TAJUK RENCANA - Bumi Lancang Kuning ini sedang mendapat bentangan untuk belajar bagaimana proses memilih pemimpin.
Semua itu tersaji, misalnya yang ditulis harian ini kemarin, yaitu proses panjang Kepres Presiden, tentang Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau setelah HM HM Rusli Zainal menghadapi proses persidangannya.
Meski hanya dalam masa beberapa hari saja, Keppres dengan Nomor: 131/P/2013 tertanggal 12 November 2013 itu, juga sekaligus mengangkat Wakil Gubernur Riau HR Mambang Mit sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau hingga akhir periode jabatannya.
Proses berikutnya, tersaji di halaman Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau yang sedang gencar-gencarnya mempersiapkan Pemilihan Gubernur Riau-Wakil Gubernur Riau putaran kedua.
Bersamaan dengan itu pula, sekarang sedang dipersiapkan calon wakil rakyat yang akan diduduk di kursi parlemen, baik di tingkat pusat, provinsi maupun kabupaten kota.
Tentu yang lebih panas dan berpengaruh secara nasional, adalah bagaimana proses pemilihan presiden 2014 mendatang, setelah Presiden SBY tidak bisa lagi mencalonkan diri, karena sudah menjabat selama dua periode.
Di lingkungan partai politik, proses ini pun terjadi. Sejak awal-awal, sudah ada Parpol yang mengusung pemimpinnya untuk diajukan menjadi calon presiden pada Pemilu 2014 mendatang.
Sedangkan Partai Demokrat, mengambil langkah konvensi untuk memunculkan calon yang bisa diusung mewakili Demokrat. Dan yang proses terbaru adalah, bagaimana KH Soleh Salahuddin Wahid memimpin beberapa rekannya menggelar konvensi rakyat, sebagai tahap awal mencari pemimpin yang disenangi rakyat, dan diupayakan untuk ‘’dijual’’ kepada Parpol, khususnya yang belum menetapkan calonnya yang diusungnya.
Dalam memahami proses seperti itu, tetaplah kita berharap bahwa rakyat atau masyarakat menjadi acuan utama.
Artinya, proses itu harus selalu menjadikan rakyat sebagai tujuan utama, bahwa menjadi pemimpin adalah mereka yang mampu memberikan keuntungan utama kepada rakyat.
Bukan menjadikan rakyat hanya sebagai ajang matematika legitimasi, yaitu sebagai jalan untuk mencapai tujuan.
Artinya, ketika seorang pemimpin itu terpilih dengan proses penghitungan suara rakyat, urusan sudah selesai.
Namun lebih dari itu, bahwa pemimpin itu sudah memasang niat, proses merebut hati rakyat hingga terpilih sudah sepenuhnya berjanji, siap berkorban dan memberikan sepenuh hatinya waktu, tenaga dan pikiran untuk rakyat yang memilihnya.
Tentu saja, semua proses pemilihan pemimpin ini, akan kembali mengingatkan kepada calon pemimpin agar kembali meluruskan niatnya, bahwa menjadi pemimpin rakyat itu, untuk rakyat. Bukan untuk pribadi, kelompok dan golongan tertentu.
Bagi masyarakat kita secara umum, kembali diingatkan bahwa memilih itu bukan karena ikut-ikutan, tapi benar-benar dipikirkan minimal latar belakang pemimpin.
Jika pemimpinnya terpilih dengan tidak ada keterlibatan rakyat secara langsung, maka doa agar Allah SWT memberikan keteguhan, keiklasan dan kemajuan pemimpin patut menjadi kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari.
Apalagi sejalah dengan adat istiadat Melayu yang identik dengan Islam. Semoga.***(RP)
Semua itu tersaji, misalnya yang ditulis harian ini kemarin, yaitu proses panjang Kepres Presiden, tentang Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau setelah HM HM Rusli Zainal menghadapi proses persidangannya.
Meski hanya dalam masa beberapa hari saja, Keppres dengan Nomor: 131/P/2013 tertanggal 12 November 2013 itu, juga sekaligus mengangkat Wakil Gubernur Riau HR Mambang Mit sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau hingga akhir periode jabatannya.
Proses berikutnya, tersaji di halaman Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau yang sedang gencar-gencarnya mempersiapkan Pemilihan Gubernur Riau-Wakil Gubernur Riau putaran kedua.
Bersamaan dengan itu pula, sekarang sedang dipersiapkan calon wakil rakyat yang akan diduduk di kursi parlemen, baik di tingkat pusat, provinsi maupun kabupaten kota.
Tentu yang lebih panas dan berpengaruh secara nasional, adalah bagaimana proses pemilihan presiden 2014 mendatang, setelah Presiden SBY tidak bisa lagi mencalonkan diri, karena sudah menjabat selama dua periode.
Di lingkungan partai politik, proses ini pun terjadi. Sejak awal-awal, sudah ada Parpol yang mengusung pemimpinnya untuk diajukan menjadi calon presiden pada Pemilu 2014 mendatang.
Sedangkan Partai Demokrat, mengambil langkah konvensi untuk memunculkan calon yang bisa diusung mewakili Demokrat. Dan yang proses terbaru adalah, bagaimana KH Soleh Salahuddin Wahid memimpin beberapa rekannya menggelar konvensi rakyat, sebagai tahap awal mencari pemimpin yang disenangi rakyat, dan diupayakan untuk ‘’dijual’’ kepada Parpol, khususnya yang belum menetapkan calonnya yang diusungnya.
Dalam memahami proses seperti itu, tetaplah kita berharap bahwa rakyat atau masyarakat menjadi acuan utama.
Artinya, proses itu harus selalu menjadikan rakyat sebagai tujuan utama, bahwa menjadi pemimpin adalah mereka yang mampu memberikan keuntungan utama kepada rakyat.
Bukan menjadikan rakyat hanya sebagai ajang matematika legitimasi, yaitu sebagai jalan untuk mencapai tujuan.
Artinya, ketika seorang pemimpin itu terpilih dengan proses penghitungan suara rakyat, urusan sudah selesai.
Namun lebih dari itu, bahwa pemimpin itu sudah memasang niat, proses merebut hati rakyat hingga terpilih sudah sepenuhnya berjanji, siap berkorban dan memberikan sepenuh hatinya waktu, tenaga dan pikiran untuk rakyat yang memilihnya.
Tentu saja, semua proses pemilihan pemimpin ini, akan kembali mengingatkan kepada calon pemimpin agar kembali meluruskan niatnya, bahwa menjadi pemimpin rakyat itu, untuk rakyat. Bukan untuk pribadi, kelompok dan golongan tertentu.
Bagi masyarakat kita secara umum, kembali diingatkan bahwa memilih itu bukan karena ikut-ikutan, tapi benar-benar dipikirkan minimal latar belakang pemimpin.
Jika pemimpinnya terpilih dengan tidak ada keterlibatan rakyat secara langsung, maka doa agar Allah SWT memberikan keteguhan, keiklasan dan kemajuan pemimpin patut menjadi kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari.
Apalagi sejalah dengan adat istiadat Melayu yang identik dengan Islam. Semoga.***(RP)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.