Dalam setiap kehidupan, ada kesedihan dan kebahagiaan, ada hari dimana kita kehilangan kepercayaan kita, hari dimana teman kita melawan diri kita sendiri. Tapi hari itu tak akan pernah datang saat kita membela suatu hal yang paling berharga dalam hidup ~ @MotivatorSuper

Senin, 04 November 2013

Memaknai dengan Benar Filosofi Hijriah

Senin, November 04, 2013 By Unknown No comments

Oleh : 


[ArtikelKeren] TAJUK RENCANA - Dalam hitungan jam, sebentar lagi umat Islam memasuki tahun baru 1435 Hijriah. Momen kita mengenang peristiwa hijrahnya Rasululllah SAW dari Makkah ke Madinah.

Sebuah episode yang amat penting sehingga Khalifah Umar bin Khattab menandainya sebagai awal penanggalan dalam Islam.

Ketika itu, di Madinah, Rasulullah SAW didaulat menjadi pemimpin yang bertanggung jawab mengurus umat (rakyat) secara keseluruhan, membangun peradaban baru dengan sistem kehidupan yang baru. Menggantikan kepemimpinan jahiliah yang korup, lemah dan menzalimi rakyat.

Pesan politik dari hijrahnya Rasulullah SAW ini mestinya tidak dilupakan oleh umat masa kini. Bahwa, perubahan mendasar akan terjadi melalui perubahan sejak dari pemimpin dan juga sistemnya.

Ini pula yang akan menjadi solusi terhadap berbagai persoalan dunia Islam, bahkan dunia secara global saat ini.

Harus diakui, saat ini kita belum bersentuhan dengan pesan politik dari hijrah itu. Dunia politik negeri ini, misalnya, bak panggung sandiwara.

Di mana aksi tak simpatik para pelakunya setiap hari menghiasi media publik. Berbagai kasus mega-korupsi juga menyeruak, melibatkan banyak orang penting di posisi mentereng. Kita jadi cemas melihat begitu gampangnya penyimpangan itu dipraktikkan, baik secara individu maupun bersama-sama.

Karenanya, di momen penting ini, kita mengingatkan betapa hijrah sebenarnya mengandungi hikmah yang besar sekali peranannya dalam pembangunan umat.

Masyarakat tidak akan menjadi baik jika individu yang ada di dalamnya telah rusak, padahal masyarakat bergantung kepada individu itu.

Pribadi seperti inilah yang sejatinya harus hijrah ke arah yang lebih baik, yakni menjadikan hati, perkataan dan perbuatannya bersih dari segala maksiat, dosa serta syirik.

Apalagi, saat ini kita akan memasuki tahapan penting dalam bernegara, yakni memilih pemimpin baru, baik regional maupun nasional, sebagai sosok yang berani, tegas, lugas dan tak alergi berkata benar.

Rakyat bosan dengan mulut manis para pejabat yang selalu meninabobokkan. Rakyat sangat ingin bangsa ini tenang, bebas dari korupsi, pembangunan merata dan tak ada intimidasi.

Ya, momentum tahun baru Hijriah ini, sangat kuat makna yang dikandungnya. Di sana tersirat gambaran filosofi kepemimpinan, politik yang berkeadilan dan menjunjung tinggi rasa kebenaran.

Bahwa, jika kita sama-sama memaknai dengan benar filosofi hijriah itu, semestinya intrik politik dan aksi korupsi bisa dieliminir, jika memang sulit untuk diberantas habis dari negeri tercinta ini.***


Sumber : riaupos.co

0 komentar :

Posting Komentar

Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.


http://artikelkeren27.blogspot.com/2014/01/hasil-seleksi-cpns-kota-pekanbaru-2013.html

http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-kelulusan-cpns-kementerian.html


http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-daftar-nilai-tkd-dan-tkb.html



http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-daftar-nilai-tkd-dan-tkb.html



http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-indragiri.html


http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-kuantan.html
http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-siak-2013.html










PETUNJUK PENGGUNAAN