Oleh :
[ArtikelKeren] TAJUK RENCANA - Rabu, 27 November 2013 nanti, masyarakat Riau kembali akan mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang telah disiapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau.
Hari itu akan ditentukan siapa yang akan memimpin Riau lima tahun ke depan, pasangan Herman Abdullah-Agus Widayat (No1) atau pasangan Annas Maamun-Arsyadjuliandi Rachman (No2).
Pada putaran pertama, masyarakat sudah memilih calon mereka masing-masing, namun hanya dua pasangan calon yang berhak untuk maju.
Jika dilihat dari perolehan suara kelima pasangan calon berikutnya, masih besar persentase pemilih yang akan mengalihkan pilihannya kepada dua pasangan yang bertarung di putaran kedua ini.
Tentu, dalam menentukan pilihan, pemilih masih berpotensi untuk dipengaruhi oleh berbagai hal, baik secara individu dan kelompok. Kondisi ini ditambah lagi dengan masa kampanye yang singkat diberikan oleh KPU pada putaran kedua ini.
Namun demikian, kondisi ini diharapkan tidak menyulitkan pemilih, karena informasi tentang dua pasangan calon ini sudah cukup banyak untuk pertimbangan masyarakat.
Umumnya, masyarakat sudah mengenal betul calon pemimpin mereka lima tahun ke depan ini.
Dilihat dari helat pesta demokrasi ini, paling tidak ada beberapa catatan yang perlu diingat, antara lain: Pertama, peran stake holder yang bergerak di bidang informasi.
Mereka ini hendaknya mengambil peran untuk selalu menyebarkan informasi yang berimbang dan menitikberatkan pada program ril untuk kemajuan masyarakat Riau ke depan.
Kedua, masyarakat harus menyadari bahwa satu suara yang mereka berikan sangat mahal, dan memberi konsekuensi luas bagi kehidupan dan kemajuan Riau lima tahu mendatang.
Sehingga, meskipun informasi program pasangan calon ini akan terbatas mereka dapatkan dalam kampanye tiga hari ini, masyarakat sudah kembali memikirkan dengan berbagai pertimbangan, pasangan yang mana akan dipilih, agar tidak salah pilih. Ingat, salah pilih, maka kita akan menyesal untuk lima tahun ke depan.
Menyikapi kondisi ini, kita berharap adanya kesadaran kolektif dari masyarakat untuk mendatangi TPS memberikan suara mereka.
Sehingga dengan sendirinya, masyarakat secara tidak langsung memerangi golput yang pada Pilgubri gelombang pertama, cukup besar.
Ketiga, kinerja penyelenggara dan pengawas. Tentu, pemilihan gubernur-wakil gubernur putaran II, tidak lepas dari berbagai masalah, namun, kita berharap KPU, Bawaslu, kepolisian dan pihak terkait lainnya menjalankan tugas dengan baik, berdedikasi, adil dan tegas.
Kita berharap, proses pesta demokrasi ini berjalan dengan baik, jujur dan adil, sehingga terpilih pemimpin yang telah melalui proses yang panjang, sehingga pemimpin terpilih ini, ingat akan janji politiknya saat kampanye, dan masyarakat juga menyadari dan selalu mengingatkan pemimpin di saat memimpin.
Selamat datang pemimpin pilihan rakyat dan selamat atas munculkan kesadaran masyarakat bahwa suara mereka kali ini sangat mahal harganya.***(rp/ak27)
[ArtikelKeren] TAJUK RENCANA - Rabu, 27 November 2013 nanti, masyarakat Riau kembali akan mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang telah disiapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau.
Hari itu akan ditentukan siapa yang akan memimpin Riau lima tahun ke depan, pasangan Herman Abdullah-Agus Widayat (No1) atau pasangan Annas Maamun-Arsyadjuliandi Rachman (No2).
Pada putaran pertama, masyarakat sudah memilih calon mereka masing-masing, namun hanya dua pasangan calon yang berhak untuk maju.
Jika dilihat dari perolehan suara kelima pasangan calon berikutnya, masih besar persentase pemilih yang akan mengalihkan pilihannya kepada dua pasangan yang bertarung di putaran kedua ini.
Tentu, dalam menentukan pilihan, pemilih masih berpotensi untuk dipengaruhi oleh berbagai hal, baik secara individu dan kelompok. Kondisi ini ditambah lagi dengan masa kampanye yang singkat diberikan oleh KPU pada putaran kedua ini.
Namun demikian, kondisi ini diharapkan tidak menyulitkan pemilih, karena informasi tentang dua pasangan calon ini sudah cukup banyak untuk pertimbangan masyarakat.
Umumnya, masyarakat sudah mengenal betul calon pemimpin mereka lima tahun ke depan ini.
Dilihat dari helat pesta demokrasi ini, paling tidak ada beberapa catatan yang perlu diingat, antara lain: Pertama, peran stake holder yang bergerak di bidang informasi.
Mereka ini hendaknya mengambil peran untuk selalu menyebarkan informasi yang berimbang dan menitikberatkan pada program ril untuk kemajuan masyarakat Riau ke depan.
Kedua, masyarakat harus menyadari bahwa satu suara yang mereka berikan sangat mahal, dan memberi konsekuensi luas bagi kehidupan dan kemajuan Riau lima tahu mendatang.
Sehingga, meskipun informasi program pasangan calon ini akan terbatas mereka dapatkan dalam kampanye tiga hari ini, masyarakat sudah kembali memikirkan dengan berbagai pertimbangan, pasangan yang mana akan dipilih, agar tidak salah pilih. Ingat, salah pilih, maka kita akan menyesal untuk lima tahun ke depan.
Menyikapi kondisi ini, kita berharap adanya kesadaran kolektif dari masyarakat untuk mendatangi TPS memberikan suara mereka.
Sehingga dengan sendirinya, masyarakat secara tidak langsung memerangi golput yang pada Pilgubri gelombang pertama, cukup besar.
Ketiga, kinerja penyelenggara dan pengawas. Tentu, pemilihan gubernur-wakil gubernur putaran II, tidak lepas dari berbagai masalah, namun, kita berharap KPU, Bawaslu, kepolisian dan pihak terkait lainnya menjalankan tugas dengan baik, berdedikasi, adil dan tegas.
Kita berharap, proses pesta demokrasi ini berjalan dengan baik, jujur dan adil, sehingga terpilih pemimpin yang telah melalui proses yang panjang, sehingga pemimpin terpilih ini, ingat akan janji politiknya saat kampanye, dan masyarakat juga menyadari dan selalu mengingatkan pemimpin di saat memimpin.
Selamat datang pemimpin pilihan rakyat dan selamat atas munculkan kesadaran masyarakat bahwa suara mereka kali ini sangat mahal harganya.***(rp/ak27)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.