DUMAI [ArtikelKeren] NEWS - Komisi III DPRD Dumai mendesak Dinas Pekerjaan Umum (PU) mengawasi pekerjaan drainase yang menelan anggaran APBD Rp24 miliar.
Bahkan PU dianggap menyusun perencanaan yang tidak matang dalam pengerjaan drainase karena banyak yang menyimpang dari ketentuan bestek. Hal tersebut disampaikan anggota Komisi III DPRD Dumai Hasrizal.
Dikatakannya, beberapa waktu lalu Komisi III telah melakukan peninjauan dan sempat ditemukan pengerjaan drainase bermasalah.
‘’Pada saat peninjauan kita menemukan beberapa pekerjaan drainase yang tidak sesuai dengan bestek. Saat kita turun lapangan langsung kita tegur pekerja dan kontraktor yang bertanggung jawab atas pengerjaan tersebut,’’ ujarnya.
Sejumlah kesalahannya yang ditemukan katanya seperti pemancangan kayu cerocok, yang seharusnya 6-8 batang tapi ditemukan kurang dari enam, ditambah lantai kerja yang diganti dengan pasir tersebut juga tidak sesuai karena hanya ditimbun dengan pasir tipis saja.
‘’Kita langsung panggil Dinas PU dan kita mau mereka melakukan pengawasan ekstra di lapangan. Jangan hanya duduk saja menerima laporan,’’ tegasnya.
Jangan sampai pengerjaan drainase yang menghabiskan anggaran puluhan miliar ini tidak memberikan hasil yang memuaskan bagi masyarakat Dumai.
Saat ditanyai apakah proses pengerjaan ini akan selesai akhir tahun, Hasrizal optimis pekerjaan drainase selesai akhir tahun ini.
‘’Yang dikhawatirkan justru kualitas dari pekerjaan yang hanya dalam waktu singkat bisa melakukan perkerjaan dengan kualitas yang bagus,’’ ujarnya.
Bahkan PU dianggap menyusun perencanaan yang tidak matang dalam pengerjaan drainase karena banyak yang menyimpang dari ketentuan bestek. Hal tersebut disampaikan anggota Komisi III DPRD Dumai Hasrizal.
Dikatakannya, beberapa waktu lalu Komisi III telah melakukan peninjauan dan sempat ditemukan pengerjaan drainase bermasalah.
‘’Pada saat peninjauan kita menemukan beberapa pekerjaan drainase yang tidak sesuai dengan bestek. Saat kita turun lapangan langsung kita tegur pekerja dan kontraktor yang bertanggung jawab atas pengerjaan tersebut,’’ ujarnya.
Sejumlah kesalahannya yang ditemukan katanya seperti pemancangan kayu cerocok, yang seharusnya 6-8 batang tapi ditemukan kurang dari enam, ditambah lantai kerja yang diganti dengan pasir tersebut juga tidak sesuai karena hanya ditimbun dengan pasir tipis saja.
‘’Kita langsung panggil Dinas PU dan kita mau mereka melakukan pengawasan ekstra di lapangan. Jangan hanya duduk saja menerima laporan,’’ tegasnya.
Jangan sampai pengerjaan drainase yang menghabiskan anggaran puluhan miliar ini tidak memberikan hasil yang memuaskan bagi masyarakat Dumai.
Saat ditanyai apakah proses pengerjaan ini akan selesai akhir tahun, Hasrizal optimis pekerjaan drainase selesai akhir tahun ini.
‘’Yang dikhawatirkan justru kualitas dari pekerjaan yang hanya dalam waktu singkat bisa melakukan perkerjaan dengan kualitas yang bagus,’’ ujarnya.
Sumber : riaupos.co
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.