Hal itu disampaikan Burhanuddin saat membuka acara sosialiasi Masterplan Pengelolaan Lahan Gambut Kabupaten Bengkalis, bertempat di Hotel Pantai Marina, Kamis (31/10/2013). Acara itu merupakan kerja sama antara Kementerian Lingkungan Hidup dengan Asean Peatland Forest Project (APFP).
Dikatakan, keterpaduan dalam pengelolaan lingkungan, dimulai dari rencana pengelolaan lahan, penangangan masalah yang timbul dari pemanfaatan lingkungan hidup. Terutama di kabupaten Bengkalis yang masih memiliki wilayah gambut yang sangat rentan dengan permasalahan kebakaran lahan dan hutan.
Karena itu, dirinya menilai, sosialiasi masterplan pengelolaan lahan gambut yang dilaksanakan diharapkan dapat memberikan pengetahuan serta kesadaran betapa pentingnya kepedulian semua pihak terhadap rencana pengelolaan, pemanfaatan dan pengawasan lingkungan khusus nya lahan gambut.
''Mencermati banyaknya kebakaran lahan hutan yang terjadi di banyak wilayah secara nasional. Untuk itu khusus di kabupaten Bengkalis dengan sosialisasi yang dilakukan dapat mengurangi berbagai dampak lingkungan pada lahan gambut di kabupaten Bengkalis,'' ujarnya lagi.
Mantan Asisten I Setdakab ini mengatakan, kebakaran lahan dan hutan yang selalu terjadi menimbulkan kerugian masyarakat dari tahun ketahun. Bencana tersebut perlu penanganan serius, penanaman kesadaran kepada semua pihak sehingga tidak terkesan asal asalan saja. Sedangkan kebakaran terus saja berulang.
Bertindak sebagai narasumber Dr Komarsyah Gandasasmita dari Institut Pertanian Bogor, Dr Gandasasmita adalah Perencana Masterplan Pengelolaan Lahan Gambut. Kemudian dari Tim Expert APFP Drs H Martin Bidang Kebijakan Pengelolaan Lahan Gambut Badan Lingkungan Hidup Provinsi Riau, Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bengkalis H Arman dan Eko Wijayanto dari PT Sinar Mas Group.
Sumber : halloriau
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.