Dalam setiap kehidupan, ada kesedihan dan kebahagiaan, ada hari dimana kita kehilangan kepercayaan kita, hari dimana teman kita melawan diri kita sendiri. Tapi hari itu tak akan pernah datang saat kita membela suatu hal yang paling berharga dalam hidup ~ @MotivatorSuper

Jumat, 18 Oktober 2013

Materi yang Nothing

Jumat, Oktober 18, 2013 By Unknown No comments

Oleh : Rony Ardiansyah



[ArtikelKeren] OPINI - Kita awali artikel ini dengan mengutip informasi Alquran (Tafsir Rahmat oleh H Oemar Bakry). QS Al Ankabuut (29): 64: Kehidupan dunia ini adalah senda gurau dan permainan belaka.

Kehidupan Akhiratlah yang sejati (sebenarnya) kalau mereka mengetahui.”

Kini, pikirkan sebuah apel sedang terlihat dalam otak Anda sebagai suatu gambaran. Renungkanlah, siapa gerangan yang melihat gambar ini? Atom-atomkah? Atom-atom yang tak punya kesadaran? Atom-atom yang buta?

Bukankah mustahil ada kehendak dalam atom-atom tersebut? Apakah tindakan kita berpikir, memahami, mengingat, senang, sedih dan segala tindakan lainnya terdiri atas reaksi-reaksi kimia-fisika di antara atom-atom ini?

Maka, sampailah kita pada kesimpulan penting bahwa harus ada suatu being yang melihat, mendengar, merasa, meraba dan sebagainya. Itulah yang dinamakan ruh. Ruh inilah yang sebenarnya mengamati gambar apel di otak kita tadi. Ruh inilah yang nyata keberadaannya.

Zat atau materi hanya terdiri atas cerapan-cerapan yang dipandang oleh ruh. Manusia pada hakikatnya adalah “ruh”, bukan lompatan atom dan molekul serta rekasi kimia di antara mereka.

Demikian kutipan ini yang penulis baca dalam sebuah buku yang sangat menarik berjudul “Beragama dengan Akal Jernih” yang disusun oleh Idrus Shahab.

Semua kenyataan ini membawa kita kesebuah pertanyaan sangat penting: Jika sesuatu yang kita kenal sebagai alam materi ini hanya terdiri atas persepsi yang dilihat oleh ruh kita, lantas apa saja yang menjadi sumber-sumber persepsi itu?

Jawabannya adalah, seperti yang pernah dikatakan Algazel, dunia materi ini sebenarnya hanyalah bayang-bayang dari dunia lain.

Sama seperti televisi (Tv), selama sinyalnya terus disiarkan, gambarnya akan tampil di layar pesawat Tv kita. Jika tidak ada generasi yang kontinu dan konsisten pada stasiun Tv, maka gambar-gambar pada pesawat Tv akan lenyap.

Demikian pula dengan alam semesta ini, bila tidak ditahan oleh Allah SWT, niscaya ia akan lenyap tak berbekas.

Yang membuat ruh kita bisa melihat, mendengar dan sebagainya, adalah Tuhan, Sang Pencipta, Allah SWT. Semua yang kita saksikan di dunia ini adalah makhluk bayang-bayang. Albert Enstein pernah mengatakan, “Semua kenyataan yang terlihat sesungguhnya hanyalah ilusi, sebuah tipuan mata yang sangat kuat dan sulit dihapus”.

Alam semesta ini merupakan sekumpulan kesan yang disajikan untuk ruh kita oleh Allah SWT dengan tiada hentinya. Renungkanlah hal ini dengan jujur dan tegas.

Anda akan menyadari bahwa semua milik Anda yang berupa materi sebenarnya merupakan alam luar yang bersifat khayal, yang tertuju kepada Anda.

Segala yang Anda serap melalui panca indra merupakan bagian dari “alam khayal” ini: suara musik, bau parfum, hijaunya dedaunan, halusnya sutera dan seterusnya.

Kini Anda percaya bahwa dunia materi hanyalah ilusi. Dan, demi ilusi inilah kita melihat orang saling membunuh, menfitnah, menipu, dan mengutuk.

Demi dunia yang bersifat khayal inilah kita melihat orang menjilat, berkhianat dan berdusta. Demi ilusi-ilusi inilah kita melihat seorang pemimpin berbuat semena-mena dan menindas rakyatnya yang lemah.

Dengan ilusi inilah orang menganggap kedudukan mereka lebih tinggi daripada orang lain atau mengira bahwa mereka sukses. Alangkah bodohnya mencampakkan agama demi memenuhi hawa nafsu yang bersifat khayalan ini.

Alam semesta ini akan lenyap menjadi ketiadaan mutlak. Pada saat itu, semua isi alam akan lenyap, termasuk tubuh-tubuh manusia.

Karena bakal lenyap menjadi ketiadaan mutlak, berarti semua objek yang ada di alam ini tiada mutlak adanya. Objek-objek tersebut tidak lebih dari ilusi belaka, karena suatu saat mereka akan lenyap menjadi ketiadaan mutlak.

Gunung yang kita lihat, susu manis yang kita minum, musik Beethoven yang kita dengar, pemandangan indah yang kita nikmati, sutera halus yang kita pakai, semua bersifat relatif. Ia akan terkesan benar-benar ada, padahal tidak demikian.

Semua kenekaragaman yang ada di jagat raya ini adalah nothing, sebab keseluruhannya bakal lenyap menjadi ketiadaan mutlak. Itulah kefanaan jagat raya.

Matahari, bumi, bulan, planet-planet, bintang-bintang, dan seluruh galaksi-galaksi yang tersebar di alam semesta ini bukanlah sesuatu. Jagat raya ini hanyalah bayang-bayang dari dunia lain.

Untuk bisa lebih memahami, kita memulai dengan sedikit teori tentang fisika kuantum. Jika kita mengambil sebuah apel, kemudian membelahnya, kita akan menemukan bagian dalam apel tersebut, tapi jika kita belah lagi, kita akan mendapatkan bijinya, dan jika biji tersebut terus dibelah, kita akan menemukan bahwa ternyata biji tersebut kosong, hampa, tidak berisi apa-apa.

Itulah yang terjadi pada pohon, langit, bumi, tubuh manusia dan segala materi yang ada di alam semesta. Benda padat merupakan kumpulan dari molekul.

Sementara molekul itu berasal dari semua atom dan partikelnya. Partikel subatom yang sangat kecil itu berasal dari suatu energi alam vibrasi quanta-sebuah energi “halus” yang tidak dapat terlihat.

Singkatnya, segala hal di dunia ini, mobil, rumah, uang, dan materi lainnya hanyalah sebuah energi quanta, dan itulah kenyataannya! Getaran energi quanta bergerak sedemikian cepatnya sehingga “terlihat” dan “terasa” padat oleh indra kita. Sama seperti permainan sulap yang terlihat nyata karena permainan kecepatan tangan yang luar biasa.

Jadi apa yang terlihat oleh mata kita dan terasa oleh indra peraba hanyalah sebuah permainan kecepatan energi quanta. Dengan kata lain semua hal dalam dunia ini (bahkan alam semesta ini) yang kita lihat dan alami hanyalah sebuah ilusi.

Ketika kita membeli mobil mewah (dan kita merasa senang) itu adalah ilusi, karena yang terjadi sebenarnya hanyalah energi quanta kita dan mobil yang saling bertemu, kosong.. hampa... tidak ada kenikmatan di situ, tapi itulah kenyataannya!

Jadi, selama hidup di dunia, manusia pada hakikatnya berinteraksi dengan materi yang nothing. Kita sedang makan dan minum, dia sebenarnya memakan dan minum nothing, yang kemudian secara ilusif menyebabkan merasa kenyang dan puas.

Ketika menerima uang gaji, dia merasa senang karena sedang menerima nothing. Ketika uangnya dicuri orang, dia merasa sedih karena kehilangan nothing.

Setiap hari, dia menghabiskan waktu dan energi untuk mengejar nothing, yang secara ilusif dapat menyenangkan dan membuat dirinya merasa aman.

Tetapi, interaksi-interaksi itulah yang menghasilkan output berupa “cetakan nilai rapor” pada ruhnya; apakah ruhnya akan menjadi kaya dengan tabungan kebajikan, ataukah sebaliknya.

Interaksi manusia dengan alam sekitarnya yang bersifat nothing selama di dunia ini akan menentukan “nasib” ruhnya kelak.

Sebagai penutup! Saya jadi teringat sepotong bait lagu: “without ‘love’ I have nothing, without ‘love’ I have nothing, nothing et all.” Akan lebih indah bila bait lagu ini kita ubah menjadi “without ‘amal‘ I have nothing, without ‘amal’ I have nothing, nothing et all.” Ya, benar sekali. Tanpa amal, kita sama sekali tidak memiliki apa-apa.***


Rony Ardiansyah
Peminat Sains Alquran. Dosen Magister Teknik Sipil UIR


Sumber : riaupos.co

0 komentar :

Posting Komentar

Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.


http://artikelkeren27.blogspot.com/2014/01/hasil-seleksi-cpns-kota-pekanbaru-2013.html

http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-kelulusan-cpns-kementerian.html


http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-daftar-nilai-tkd-dan-tkb.html



http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-daftar-nilai-tkd-dan-tkb.html



http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-indragiri.html


http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-kuantan.html
http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-siak-2013.html










PETUNJUK PENGGUNAAN