TANAHPUTIH [ArtikelKeren] NEWS - Kendati Kecamatan Tanah Putih masih dinyatakan sebagai daerah bebas penyakit rabies, namun pemerintah Kecamatan Tanah Putih tidak mau ambil resiko. Masyarakat pun diminta tetap waspada terhadap ancaman penyakit anjing gila tersebut. Terlebih, populasi anjing liar sebagai vaktor penyebab rabies di Kecamatan Tanah Putih ini cukup tinggi. Sementara, diketahui bahwa sampai saat ini, di Provinsi Riau, khususnya di Kecamatan Tanah Putih belum ada vaksin untuk penyembuhan penyakit rabies.
"Potensi rabies di Tanah Putih pasti ada, tapi belum memasuki tahap mengkhawatirkan. Karena itu sebaiknya masyarakat tetap waspada," ujar Camat Tanah Putih, Suryadi SE, Kamis (19/9/2013).
Dikatakanya, sejauh ini memang belum pernah ditemukan kasus rabies di Tanah Putih, baik pada binatang maupun manusia. Namun melihat tingginya populasi anjing liar di Tanah Putih, diminta warga supaya tetap berhati-hati dan segera melakukan pemeriksaan kesehatan jika terkena gigitan anjing, serta kucing atau kera.
"Kita juga perlu mewasdai anjing liar yang masuk dari luar daerah," cetusnya.
Kewaspadaan ini, kata Suryadi penting untuk langkah preventif. Pasalnya, rabies tergolong penyakit yang sangat sangat berbahaya dimana si penderita selalu berakhir dengan kematian setelah timbul gejala klinis dengan tingkat
kematian sampai 100 persen.
"Selain tidak ada vaksin penyembuh rabies, sampai saat ini Dinas P3-2K KKA juga belum memiliki karantina hewan. Sehingga jika sempat terjadi gejala atau kasus rabies, dikhawatirkan akan mudah dan cepat menular secara luas. Jadi, sebelum adanya warga terkena penyakit rabies dari gigitan anjing, kera dan binatang jenis lain, sebaiknya mewaspadainya terlebih dahulu," pungkas Suryadi.
"Potensi rabies di Tanah Putih pasti ada, tapi belum memasuki tahap mengkhawatirkan. Karena itu sebaiknya masyarakat tetap waspada," ujar Camat Tanah Putih, Suryadi SE, Kamis (19/9/2013).
Dikatakanya, sejauh ini memang belum pernah ditemukan kasus rabies di Tanah Putih, baik pada binatang maupun manusia. Namun melihat tingginya populasi anjing liar di Tanah Putih, diminta warga supaya tetap berhati-hati dan segera melakukan pemeriksaan kesehatan jika terkena gigitan anjing, serta kucing atau kera.
"Kita juga perlu mewasdai anjing liar yang masuk dari luar daerah," cetusnya.
Kewaspadaan ini, kata Suryadi penting untuk langkah preventif. Pasalnya, rabies tergolong penyakit yang sangat sangat berbahaya dimana si penderita selalu berakhir dengan kematian setelah timbul gejala klinis dengan tingkat
kematian sampai 100 persen.
"Selain tidak ada vaksin penyembuh rabies, sampai saat ini Dinas P3-2K KKA juga belum memiliki karantina hewan. Sehingga jika sempat terjadi gejala atau kasus rabies, dikhawatirkan akan mudah dan cepat menular secara luas. Jadi, sebelum adanya warga terkena penyakit rabies dari gigitan anjing, kera dan binatang jenis lain, sebaiknya mewaspadainya terlebih dahulu," pungkas Suryadi.
Sumber : halloriau
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.