Dalam setiap kehidupan, ada kesedihan dan kebahagiaan, ada hari dimana kita kehilangan kepercayaan kita, hari dimana teman kita melawan diri kita sendiri. Tapi hari itu tak akan pernah datang saat kita membela suatu hal yang paling berharga dalam hidup ~ @MotivatorSuper

Senin, 04 November 2013

Semangat Dahlan Iskan dan Manufacturing Hope

Senin, November 04, 2013 By Unknown No comments

Oleh : Yuli Isnadi


Yuli Isnadi
[ArtikelKeren] OPINI - Mungkin ada yang bertanya, bagaimana pentingnya isi kolom manufacturing hope yang ditulis Dahlan Iskan tiap pekan terhadap masa depan tata kelola Pertamina? Untuk itu, penulis akan menyodorkan sejumlah alasan.

Pertama, manufacturing hope adalah artikel yang ditulis oleh seorang pejabat publik yang karenanya mencerminkan arah kebijakan pengelolaan Pertamina.

Kedua, manufacturing hope diproduksi oleh seorang figur publik yang karenanya berpeluang besar menjadi panutan berpikir dan bertindak bagi masyarakat dalam mengelola Pertamina.

Ketiga, manufacturing hope ditulis oleh seorang yang sudah matang dalam dunia jurnalistik sehingga pesan yang disampaikan kuat merasuk di alam bawah sadar pembaca.

Keempat, manufacturing hope dimuat oleh puluhan koran lokal dan nasional jaringan JPNN di seluruh Indonesia, yang mana, setiap koran tersebut merupakan koran paling berpengaruh di daerah itu.

Kelima, tidak hanya dimuat, manufacturing hope juga diletakan sebagai head line tiap koran jaringan JPNN.

Ada banyak alasan lain yang membuat kolom manufacturing hope penting untuk diulas dalam kaitannya dengan pengelolaan Pertamina.

Namun, bila boleh penulis menyimpulkan, manufacturing hope bukan hanya mencoba merekonstruksi, tetapi juga mempengaruhi secara kuat dan massif pikiran dan semangat publik dalam memperbaiki tata kelola Pertamina.

Peran strategis inilah yang rasa-rasanya membuat manufacturing hope perlu diulas secara khusus.

Salah satu artikel yang menggambarkan kelebihan manufacturing hope dalam merekonstruksi semangat dan pikiran pembaca dalam memperbaiki tata kelola Pertamina adalah yang berjudul “Pertamina Harus Lebih Merdeka” (19/8/13).

Sekilas dipahami, Dahlan Iskan pada artikel itu seolah hendak sekadar menginformasikan bahwa Pertamina berhasil menempati peringkat ke-122 terbaik dunia versi majalah Fortune Globe 500.

Prestasi itu sukses diraih karena Pertamina menjalankan sejumlah strategi jitu, yakni mereformasi level kecanggihan teknologi, melebarkan usaha dan memperbaiki pembukuan keuangan. Cukup sederhana.

Akan tetapi, jika artikel tersebut dikaji lebih mendalam terkait pesan dan bagaimana efeknya bagi pembaca, maka kesimpulannya akan berbeda.

Penulis mencatat, ada tiga frase kunci yang memiliki muncul lebih banyak atau memiliki posisi peletakan lebih strategis dibanding frase lainnya.

Frase “Fortune Global 500” atau frase yang merujuk kepadanya telah muncul sebanyak 12 kali. Frase “urutan, nomor, dan angka” muncul sebanyak empat kali. Dan terakhir, frase “segala macam intervensi, kepentingan, dan korupsi” muncul sebanyak dua kali.

Ada makna kiasan di balik masing-masing frase kunci ini. Secara harfiah, frase Fortune Global 500 merujuk pada sebuah majalah yang fokus pada bidang bisnis dunia dan bermarkas di AS.

Akan tetapi, makna yang sesungguhnya hendak diselipkan Dahlan Iskan adalah bagaimana Pertamina sudah diakui kehebatannya oleh dunia.

Artinya, pesan yang hendak dikirim ke benak pembaca adalah ‘jika dunia saja bisa menghargai Pertamina, maka mengapa kita sendiri belum juga bisa menghargainya?’.

Jika diasumsikan waktu membaca keseluruhan artikel adalah lima menit, maka silahkan bayangkan, bagaimana efek yang timbul pada semangat dan pikiran pembaca, kalau selama waktu yang singkat itu Dahlan Iskan menggunakan makna tersebut guna memborbardir semangat dan pikiran pembaca sebanyak 12 kali.

Secara harfiah, frase ‘urutan, nomor, dan angka’ merujuk pada keberhasilan Pertamina menduduki peringkat ke-122 dunia. Kendati demikian, jika mencermati konteks penulisan, makna yang sesungguhnya hendak diselipkan Dahlan Iskan adalah Pertamina ternyata mampu melebih ekspektasi semula, yang hanya peringkat 500 dunia.

Artinya, ‘berhentilah menganggap remeh Pertamina, karena kaliber Pertamina ternyata jauh lebih besar dari pada yang selama ini kita kirakan’.

Jika kembali diasumsikan waktu membaca lima menit, maka silahkan bayangkan efek yang timbul pada semangat dan pikiran pembaca, kalau selama waktu membaca yang singkat itu Dahlan Iskan menggunakan makna tesebut untuk memborbardir semangat dan pikiran pembaca sebanyak empat kali.

Frase ‘segala macam intervensi, kepentingan, dan korupsi’, memang hanya muncul dua kali, tetapi diposisikan pada pembuka dan penutup artikel. Ini seolah menjadikan frase tersebut sebagai salah pesan penting yang tidak boleh luput dari benak publik.

Intervensi, kepentingan jangka pendek, dan korupsi harus bersama kita perjuangkan hilang dari Pertamina. Kemudian, bayangkan bagaimana efeknya bagi semangat dan pikiran pembaca, jika pesan bawah sadar telah dikunci dengan ketidaksukaan terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan intervensi, kepentingan dan korupsi.

Dengan demikian, makna sebenarnya dari artikel tersebut telah bergeser. Artikel ‘Pertamina Harus Lebih Merdeka’ bukan sekadar menginformasikan prestasi terbaru Pertamina, tetapi hendak menghancurkan penilaian rendah pembaca terhadap Pertamina, merekonstruksi kepercayaan terhadap kekuatan Pertamina dalam melampaui harapan, dan bersama memebentengi Pertamina dari intervensi, kepentingan dan korupsi. Di sini penulis amat yakin, pesan tersembunyi inilah yang justru melekat di dalam alam bawah sadar pembaca.

Itu baru satu artikel, belum lagi artikel lain seperti yang berjudul ‘Agar Digendong Binladin Ke Mana-Mana’ (5/8/13), ‘Pekerjaan Besar Setelah Kenaikan BBM’ (24/6/13), ‘Membuat Pertamina Tidak Diejek-Ejek Sepanjang Masa’ (1/4/13), ‘Ada Brigade 200K di Pertamina’ (26/11/12), ‘Memasuki Era BUMN National Corporation’ (19/11) dan masih banyak lagi.

Mencermati kondisi faktual ini, hasil refleksi penulis kemudian menggoreskan dua hal. Pertama, penulis kira, manufacturing hope adalah upaya nyata untuk membuat keberadaan Pertamina dan kesejahteraan masyarakat berkorelasi positif. Karenanya amat pantas untuk mendapat apresiasi dan dukungan publik.

Kedua, manufacturing hope diibaratkan puzzle pelengkap dari sebuah gambaran besar perjuangan dalam membuat keberadaan Pertamina berdampak positif pada kesejahteraan.

Ketika semua energi aktivis habis untuk melakukan gugatan jalanan, akademisi sibuk melakukan riset dan diskusi ilmiah, politisi kelelahan berdebat, dan masyarakat mulai jenuh dalam menemukan formula pas untuk mengelola Pertamina sehingga semua memerlukan suntikan semangat dan pemaknaan ulang terhadap kondisi objektif Pertamina, maka pada saat seperti inilah manufacturing hope hadir mengisi kekosongan yang ada.

Manufacturing hope seolah menjadi motivator bagi semangat dan pikiran para pejuang tersebut agar perjuangan yang dilakukan berjalan lebih mudah.

Hal-hal kecil yang luput dari perhatian para pejuang tidak hanya mampu diingatkan, tetapi juga berhasil dimaknai dengan baik sehingga menjadi penyemangat bagi para pejuang tersebut.

Ada harapan, manufacturing hope suatu saat berubah menjadi manufacturing prosperity. Bukan lagi memproduksi harapan, tetapi kesejahteraan yang nyata.***



Yuli Isnadi
Asisten Peneliti MAP Fisipol UGM


Sumber : riaupos.co

0 komentar :

Posting Komentar

Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.


http://artikelkeren27.blogspot.com/2014/01/hasil-seleksi-cpns-kota-pekanbaru-2013.html

http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-kelulusan-cpns-kementerian.html


http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-daftar-nilai-tkd-dan-tkb.html



http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-daftar-nilai-tkd-dan-tkb.html



http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-indragiri.html


http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-kuantan.html
http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-siak-2013.html










PETUNJUK PENGGUNAAN