Kegiatan tersebut merupakan hasil kerjasama antara PT Riau Andalan Pulp And Paper (RAPP) dan Lembaga Konservasi Desa (LKD) Desa Olak. Adapun tujuan kegiatan tersebut untuk meningkatkan keanekaragaman flora dan fauna di sekitar Situs Budaya Kolam Tujuh Desa Olak.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Camat Sungai Mandau, Irwan Kurniawan, SSos, MSi, Ketua LKD Desa Olak, H Zubit, Kepala Desa Olak, Sapri SE, Estate Manager RAPP Mandau, Sukarni, Sustainability Head RAPP Inra Gunawan yang diwakili oleh Didik Purwanto, serta para karyawan RAPP Estate Mandau lainnya beserta masyarakat dan perangkat Desa Olak.
Camat Sungai Mandau, Irwan Kurniawan, MSi dalam sambutannya menyebutkan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi dan mengakomodasi kegiatan yang ditaja oleh RAPP di Situs Budaya Kolam Tujuh Desa Olak.
''Karena RAPP telah mendukung LKD, saya juga akan mendukung kegiatan seperti ini. Perusahaan dan pemerintah serta masyarakat harus terus berkomunikasi agar dapat terus bekerja sama,'' katanya dalam rilis yang diterima halloriau.com.
Beliau juga mengajak perusahaan untuk dapat merangkul para Pegawai Negeri Sipil (PNS) di wilayahnya dalam melaksanakan kegiatan kemasyarakatan yang ditaja perusahaan.
Sementara itu, Kepala Desa Olak, Sapri SE, mengungkapkan terima kasih kepada RAPP terutama RAPP Estate Mandau atas terlaksananya kegiatan tersebut. ''Kami sangat berterima kasih, terutama atas penanaman kembali tanaman langka di desa kami. Selain itu, pelepasan benih ikan baung nantinya akan dapat bermanfaaat bagi masyarakat,'' ujarnya.
Sapri menghimbau kepada seluruh pihak yang hadir agar kegiatan tersebut tidak sebatas simbol semata. Ia turut mengajak LKD dan perusahaan untuk merawat tanaman yang telah ditanam agar tidak sia-sia.
Selanjutnya Manager RAPP Estate Mandau, Sukarni, menyebutkan bahwa konsep operasional RAPP pada dasarnya adalah mengelola hutan. ''Jika ada hutan yang rusak maka akan diperbaiki. Kegiatan hari iniadalah sebagai pengayaan kembali flora dan fauna. Kita berkolaborasi dengan masyarakat, mudah-mudahan bermanfaat dan berdaya guna,'' sebutnya.
Situs Budaya Kolam Tujuh yang terdapat di Desa Olak merupakan situs peninggalan Kerajaan Siak. Cukup banyak versi yang menjelaskan perihal keberadaan situs tersebut. Namun menurut kepercayaan sebagian besar masyarakat setempat, situs tersebut dulunya merupakan bekas pabrik ubi yang didirikan oleh Sultan Syarif Qasim I yang bertahta di Siak.
''RAPP sebagai perusahaan yang tumbuh dan berkembang bersama masyarakat, turut membantu melestarikan kearifan budaya lokal, salah satunya melalui kegiatan yang dilaksanakan di Desa Olak,'' ungkap Inra Gunawan, Sustainability Head RAPP. (*)
Selanjutnya Manager RAPP Estate Mandau, Sukarni, menyebutkan bahwa konsep operasional RAPP pada dasarnya adalah mengelola hutan. ''Jika ada hutan yang rusak maka akan diperbaiki. Kegiatan hari iniadalah sebagai pengayaan kembali flora dan fauna. Kita berkolaborasi dengan masyarakat, mudah-mudahan bermanfaat dan berdaya guna,'' sebutnya.
Situs Budaya Kolam Tujuh yang terdapat di Desa Olak merupakan situs peninggalan Kerajaan Siak. Cukup banyak versi yang menjelaskan perihal keberadaan situs tersebut. Namun menurut kepercayaan sebagian besar masyarakat setempat, situs tersebut dulunya merupakan bekas pabrik ubi yang didirikan oleh Sultan Syarif Qasim I yang bertahta di Siak.
''RAPP sebagai perusahaan yang tumbuh dan berkembang bersama masyarakat, turut membantu melestarikan kearifan budaya lokal, salah satunya melalui kegiatan yang dilaksanakan di Desa Olak,'' ungkap Inra Gunawan, Sustainability Head RAPP. (*)
Sumber : halloriau
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.