Demikian diungkapkan Asisten II Setdaprov Riau, Emrizal Pakis kepada halloriau.com, dikantor Gubernur Riau, Kamis (25/7/2013). Dijelaskannya, pertemuan ini nantinya akan digelar Sekretraiat Nasional IMT-GT dan diikuti 10 perwakilan Provinsi di Sumatera, negara-negara bagian di Semenanjung Malaysia serta negara-negara di Selatan Thailand.
Dalam pertemuan nanti kata Emrizal, pihaknya sudah menyiapkan beberapa bahan untuk diangkat dalam pertemuan tersebut. Mulai dari kelanjutan pengembangan jalur transportasi penyebrangan Roro Dumai-Malaka yang terbengkalai sejak 2009 lalu, kelanjutan jaringan interkoneksi Indonesia-Malaysia melalui Provinsi Riau dan jembatan Selat Malaka.
"Saya tadi sudah melakukan rapat dengan sejumlah instansi terkait, seperti PLN, Disperindag, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan dan beberapa lainnya, membahas persiapan kita jelang pertemuan IMT-GT," ujarnya.
Seperti halnya kelanjutan pengembangan Roro Dumai-Malaka kata Emrizal, Riau sudah menyiapkan diri sejak jauh-jauh hari. Buktinya, pelabuhan dankapal roro yang akan digunakan untuk kedua negara juga sudah siap dioperasikan. Namun sisi sebaliknya justru Malaysia yang tidak siap.
"Kita sudah sangat siap, tetapi di Malaysia masih ada kendala tempat. Sementara Kita sudah menyiapkan semuanya. Mulai dari pelabuhannya hingga kapalnya. Dalam pertemuan itu nanti akan kita bahas lagi," tukasnya.
Begitu juga dengan rencana pengembangan jaringan listrik Indonesia-Malaysia melalui Riau-Malaka. "Ini juga perlu kita ingatkan kepada Malaysia. Dan saya juga sudah meminta PLN untuk mengkaji lebih dalam lagi terkait kerjasama energi listrik ini," jelasnya.
Artinya kata Emrizal, pihak Indonesia akan menuntut keseriusan Malaysia dalam mengembangkan potensi peningkatan ekonomi saling menguntungkan kedua negara ini. Karena selama ini hanya Indonesia terutama Riau yang ngotot untuk mengembangkan peluang kerjasama itu. Sementara Malaysia terkesan tidak serius.
Sementara untuk rencana pembangunan jembatan Selat Malaka, memang kata Emrizal Perlu permbahasan lebih serius ditingkat yang lebih tinggi. Karena ini berkaitan dengan kebijakan Kepala Negara masing-masing. "Untuk Jembatan Selat Malaka memang harus dipertajan lagi, dan ini sudah antar negara, dan tingkatannya sudah lebih tinggi," cetusnya.(Dian Alhadi)
Sumber : halloriau
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.