SELAT PANJANG [ArtikelKeren] NEWS - Kebutuhan daging sapi dan ayam di Kabupaten Kepulauan Meranti, jelang lebaran ini diprediksi akan mengalami peningkatan hingga 200 persen dari hari biasanya.
Hal ini diungkapkan Kadis Perindagkop UKM Kabupaten Kepulauan Meranti, Syamsuar Ramli SE kepada halloriau.com, Minggu (28/7/2013).
"Yang menjadi kendala kita untuk memenuhi kebutuhan stok daging potong, karena Meranti belum mampu memenuhinya sendiri dari produksi lokal," ujarnya.
Untuk hewan potong kata Syamsuar, Meranti masih bergantung dari berbagai daerah lainnya, seperti Bengkulu dan Lampung. Untuk itu, masyarakat diminta untuk ekstra hati-hati saat membeli daging dari luar daerah itu.
Syamsuar mengharapkan, masyarakat dapat terlebih dahulu memastikan daging yang dibeli tersebut masih segar dan bukan daging packing yang sudah rusak dan tidak jelas asal usulnya.
"Jangan ambil resiko membeli daging yang tak jelas asal usulnya. Soalnya, daging-daging yang tak jelas ini rawan, tidak hanya terkait halal haramnya, tapi juga soal jaminan kesehatannya, karena setiap hewan yang akan dipotong sudah dipastikan bebas dari penyakit mulut dan kuku yang sering diderita hewan potong seperti sapi," beber Syamsuar.
Sementara itu dari pantauan di lapangan, mendekati Hari Raya Idul Fitri 1434 Hijriyah, harga sembako di pasar Kota Selatpanjang memang mulai merangkak naik. Untuk telur satu papan dijual dengan harga Rp 35.000, cabe merah padang Rp 60.000/kg, beras Ramos Rp 12.000/kg, beras lading lokal Rp 7.500/kg, daging Rp 95.000/kg dan daging ayam potong Rp 32.000/kg.
Dibagian lain, ratusan ruko mini market di Kota Selatpanjang juga mulai dipadati dengan berbagai aneka kue dan minuman untuk menyambut perayaan Idul Fitri. (susanto/MRnetwork)
Hal ini diungkapkan Kadis Perindagkop UKM Kabupaten Kepulauan Meranti, Syamsuar Ramli SE kepada halloriau.com, Minggu (28/7/2013).
"Yang menjadi kendala kita untuk memenuhi kebutuhan stok daging potong, karena Meranti belum mampu memenuhinya sendiri dari produksi lokal," ujarnya.
Untuk hewan potong kata Syamsuar, Meranti masih bergantung dari berbagai daerah lainnya, seperti Bengkulu dan Lampung. Untuk itu, masyarakat diminta untuk ekstra hati-hati saat membeli daging dari luar daerah itu.
Syamsuar mengharapkan, masyarakat dapat terlebih dahulu memastikan daging yang dibeli tersebut masih segar dan bukan daging packing yang sudah rusak dan tidak jelas asal usulnya.
"Jangan ambil resiko membeli daging yang tak jelas asal usulnya. Soalnya, daging-daging yang tak jelas ini rawan, tidak hanya terkait halal haramnya, tapi juga soal jaminan kesehatannya, karena setiap hewan yang akan dipotong sudah dipastikan bebas dari penyakit mulut dan kuku yang sering diderita hewan potong seperti sapi," beber Syamsuar.
Sementara itu dari pantauan di lapangan, mendekati Hari Raya Idul Fitri 1434 Hijriyah, harga sembako di pasar Kota Selatpanjang memang mulai merangkak naik. Untuk telur satu papan dijual dengan harga Rp 35.000, cabe merah padang Rp 60.000/kg, beras Ramos Rp 12.000/kg, beras lading lokal Rp 7.500/kg, daging Rp 95.000/kg dan daging ayam potong Rp 32.000/kg.
Dibagian lain, ratusan ruko mini market di Kota Selatpanjang juga mulai dipadati dengan berbagai aneka kue dan minuman untuk menyambut perayaan Idul Fitri. (susanto/MRnetwork)
Sumber : halloriau
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.