Oleh :
Dari laporan itu, diperoleh data bahwa Partai Gerindra menempati urutan paling besar dana kampanye yang mencapai Rp306 miliar, disusul Partai Demokrat Rp268 miliar dan PDIP Rp220 miliar.
Sedangkan urutan terakhir dengan dana kampanye terkecil disampaikan Partai Kedaulatan dan Persatuan Indonesia (PKPI) yang hanya Rp29 miliar.
Fakta menarik, Partai yang notabene peraih suara mayoritas pada Pemilu Legislatif 2009 dan selalu disebut partai kuat, tidak menempati urutan atas pelaporan dana kampanye. Sehingga memunculkan pertanyaan, jujurkah laporan itu?
Jujur atau tidak, semua laporan dana kampanye yang masuk ke KPU akan diaudit oleh auditor independen yang ditunjuk KPU. KPU sebagai ‘’wasit’’ tidak punya kewenangan untuk melakukan audit terhadap laporan dana kampanye yang disampaikan parpol.
Pertanyaan lainnya, seberapa besar pengaruh dana kampanye ini bagi proses pemilihan legislatif 2014? Akankah laporan dana kampanye ini sekadar formalitas semata untuk menghindari ancaman pencoretan sebagaimana diatur undang-undang?
Sinyalemen bahwa penyampaian laporan dana kampanye ini sebatas formalitas, terlihat dari perilaku parpol yang umumnya menyerahkan dana kampanye ke KPU di detik-detik akhir batas waktu yang ditetapkan.
Lalu, adakah pengaruh langsung dan signifikan besar kecilnya dana kampanye parpol terhadap peroleh suara parpol pada Pemilu Legislatif mendatang?
Jika melihat fakta di lapangan, besar kecilnya dana kampanye parpol tidak berpengaruh banyak pada perolehan suara parpol. Artinya, dana kampanye yang besar belum menjamin parpol akan meraup suara besar.
Dalam pemilu legislatif, sosok calon legislatif yang diusung masing-masing parpol jauh lebih menentukan pilihan rakyat dibanding dana besar yang digelontorkan.
Masyarakat sudah sangat cerdas, sehingga rayuan yang disampaikan dalam bentuk slogan di baliho, poster, spanduk dan lainnya, tidak begitu ampuh menaklukkan hati masyarakat.
Figur caleg lebih menentukan dibanding dari parpol mana caleg tersebut berasal. Hipotesanya, parpol yang kaya dengan figur caleg merakyat berkesempatan lebih besar menjadi pemenang pada pemilu legislatif 2014.
Terlepas dari realita yang ada, memberi kewajiban kepada masing-masing parpol untuk melaporkan dana kampanye parpol, patut didukung. Dengan laporan dana kampanye masing-masing parpol yang sudah diketahui sejak awal, diharapkan pesta demokrasi lima tahunan ini bisa berjalan dengan penuh fair play.
Masyarakat tentu saja berharap, apa yang disampaikan parpol ini merupakan data yang benar dan jujur dan dapat menjadi pelajaran politik yang berguna bagi masa depan demokrasi di tanah air.
Sekali lagi, akankah dana besar itu akan menentukan? Kita tunggu saja setelah pestanya 9 April 2014. Yang jelas, suksesnya pesta demokrasi ini, ditentukan seberapa besar peran masyarakat. Untuk itu, marilah secara aktif menggunakan hak pilih pada pemilu legislatif nanti.***(ak27)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.