Dalam setiap kehidupan, ada kesedihan dan kebahagiaan, ada hari dimana kita kehilangan kepercayaan kita, hari dimana teman kita melawan diri kita sendiri. Tapi hari itu tak akan pernah datang saat kita membela suatu hal yang paling berharga dalam hidup ~ @MotivatorSuper

Sabtu, 01 Maret 2014

Inti Cagar Biosfer Terbakar

Sabtu, Maret 01, 2014 By Unknown No comments

PEKANBARU [ArtikelKeren] NEWS - Tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama tim penanganan kabut asap di Riau melakukan peninjauan lokasi kebakaran hutan dan lahan.

Tiga daerah menjadi pusat untuk pemadaman yaitu di Kabupaten Bengkalis, Siak dan Pelalawan.

Lebih mengejutkan zona inti cagar biosfer juga luluh lantak terbakar. Lahan ini bakal menjadi prioritas untuk dipadamkan oleh tim yang dibentuk BNPB pusat. Paling tidak dilakukan melalui udara.

Diketahuinya hal ini setelah peninjauan dilakukan Direktur Bantuan Darurat BNPB, Harmensyah, Danrem Brigjend TNI Prihadi Agus Irianto, Lanud, Tim Analis BNPB, Dr Agus Wibowo, BPBD Riau dan tim dari Dinas Kehutanan Provinsi Riau.

Tim Analis BNPB, Agus Wibowo saat ditemui Riau Pos di posko BNPB di komplek Lanud, menilai proses pemadaman tergolong susah untuk dilaksanakan.

Ini dikarenakan luas areal lahan dan medan yang sulit dalam upaya pemadaman dari jalur darat. Untuk itu, salah satu solusi yang diperlukan adalah dengan jalur udara.

"Kalau dipadamkan dari darat relatif sulit. Lebih cocok di udara. Ini yang sedang kami analisis dari peninjauan di lapangan,’’ paparnya. Saat ditanyakan mengenai rencana pemadaman dari udara, dia mengatakan hal tersebut sedang diproses. Dari planning yang dirancang, pesawat untuk melakukan hujan buatan ditargetkan mulai dioperasionalkan 5 Maret mendatang. "Sekarang kan dalam proses tender. Itu akan digesa, kami tunggu saja. Jika tidak ada kendala, tanggal 5 Maret, pesawatnya sudah dapat diturunkan ke Riau,’’ imbuh Agus.

Sementara saat ditanyakan mengenai hasil analisa untuk penyebab kabakaran hutan dan lahan, dia menilai hal itu belum dapat dipastikan.

Namun, dari gambaran yang diperoleh 99 persen karena dibakar. Hal itu juga bersinergi dengan informasi yang disampaikan Kepala BNPB Pusat tentang tingginya indikasi karhutla karena aktivitas pembakaran.

"Setelah dibakar jadi menyebar ke mana-mana. Sehingga menjadi besar sekali. Kondisi ini yang terjadi saat ini,’’ imbuh Agus.

Dia menerangkan peran tim analis BNPB adalah untuk menyiapkan proses pendataan hot spot, analisis data lapangan sebagai bahan untuk penanganan karhutla di lapangan.

Untuk itu, selama beberapa hari ke depan, tim BNPB masih akan terus mencarikan solusi untuk menyelesaikan masalah karhutla di Riau.

Kepala BPBD Riau, Said Saqlul Amri di posko BNPB mengatakan pihaknya terus mendampingi tim BNPB dan pihak terkait dalam melakukan penanganan karhutla. Menurutnya, operasi darat di beberapa titik sudah dilakukan untuk penanganan karhutla di daerah.

Lebih jauh saat ditanyakan mengenai jumlah personel yang turun ke lokasi, dia mengatakan tim bersama berjumlah 200 orang sudah turun ke lokasi karhutla. Selain itu, sudah ada tambahan dua batalyon Angkatan Darat yang ikut berpartisipasi membantu penyelesaian masalah asap ini.

"Kemarin kebakaran di Jalan Paus lebih kurang satu hektare sudah ditangani. Selain itu, besok (hari ini, red) kita akan turun membantu kebakaran lahan di Buluh Cina. Secara bertahap dan simultan upaya pemadaman karhutla di daerah kita tuntaskan,’’ papar Mantan Kepala Dinas Sosial itu.

Buru Pembakar Cagar Biosfer

Personel TNI-Polri akan diturunkan oleh Satgas kebakaran hutan dan lahan di Riau ke Cagar Biosfer Giam Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis. Karena, lokasi ini diperkirakan menjadi tempat dengan kebakaran terparah dan terdeteksi tenda-tenda milik pembakar hutan dan lahan di sana.

Demikian dipaparkan Komandan Korem 031/Wirabima, Brigjen TNI Prihadi Agus Irianto kepada wartawan, Jumat (28/2). ‘’Kebakaran terparah terjadi di Cagar Biosfer. Ratusan lahan terbakar dan kepulan asap pekat sangat terlihat dari udara. Asap inilah yang kemudian menyebar ke berbagai wilayah di Riau,’’ ujar Danrem.

Dari pantauan udara dengan menggunakan helikopter yang dilakukannya, Danrem melihat puluhan tenda yang dibangun di samping lokasi kebakaran. Tenda-tenda ini diduga milik pelaku pembakar di Cagar Biosfer.

"Saya meminta ke BNPB untuk mengirimkan pesawat angkut bagi personel TNI dan Brimob Polri yang akan diturunkan,’’ tegasnya.

Dipaparkannya lagi, TNI-Polri ini nanti akan diturunkan lewat udara dan diperintahkan menangkap pembakar lahan di sana. ‘’Pembakar lahan meletakkan tenda di samping waduk di Cagar Biosfer dan melakukan pembakaran di tengah. Ini menyulitkan petugas masuk lewat darat. Jadi, jalur udara lebih bagus,’’ terangnya.

Dalam bertindak di lapangan nanti, Danrem mengungkapkan tenda tempat tinggal pelaku juga akan dibakar untuk memberikan efek jera. "Teknisnya akan dibahas sore ini (kemarin). Pelaku tak boleh dibiarkan, harus ditangkap,’’ tegasnya lagi.

Periksa Tujuh Perusahaan

Dugaan keterlibatan perusahaan dalam karhutla di Riau hingga menyebabkan kabut asap mulai menemukan titik terang. Polda Riau saat ini memeriksa tujuh perusahaan terkait karhutla. Pemeriksaan dilakukan dengan menggandeng ahli lingkungan dari Institut Pertanian Bogor (IPB).

"Kita peroleh informasi, ada tujuh perusahaan. Namun, nama-namanya belum bisa kita sebutkan. Nanti kalau sudah ada tersangka akan kita informasikan,’’ ujar Kapolda Riau, Brigjen Pol Condro Kirono MM MHum.

Terkait dugaan keterlibatan perusahaan ini, Condro mengatakan pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan. ‘’Kita membawa ahli lingkungan dari IPB untuk dibawa ke lokasi karhutla,’’ lanjut Kapolda.

Sementara itu, sejauh ini Polda Riau sudah menetapkan 26 orang tersangka karhutla. Terakhir, satu orang diamankan Polresta Pekanbaru. "Yang terakhir ditangkap di Rumbai atas dugaan membakar lahan seluas empat hektare,’’ kata Condro.

Ia melanjutkan, pihaknya juga saat ini masih memburu dua orang yang menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO) dan sedang dalam pelarian ke Sumatera Utara.

"Semua akan kita tuntaskan. Termasuk dugaan keterlibatan perusahaan. Prosesnya tidak akan kita tutup-tutupi, jika sudah ada tersangka, segera kita informasikan,’’ ujarnya.

26 tersangka perorangan yang saat ini sudah ditetapkan di antaranya adalah, dua tersangka di Indragiri Hilir (Inhil), dua di Pekanbaru, satu di Siak, empat di Pelalawan, delapan di Bengkalis, lima di Rokan Hilir (Rohil), dua di Kabupaten Kepulauan Meranti, dan satu di Dumai.

Para tersangka akan dikenai Undang Undang (UU) tentang Pencegahan Pemberantasan dan Perusakan Hutan No 18/2013 dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun.

"Pelaku juga akan dijerat UU No 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dengan ancaman 10 tahun penjara,’’ tutup Kapolda Riau.

Hujan Buatan Belum Bisa Dilaksanakan

Insiden Komandan penanggulangan bencana asap di Provinsi Riau yang juga Komandan Korem (Danrem) 031/Wirabima, Brigjen TNI Prihadi Agus Irianto mengaku sudah memetakan titik-titik rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau. Sehingga tim operasi darat yang disiapkan bisa segera diturunkan. Menurutnya ada dua upaya yang langsung bisa dilaksanakan.

Operasi darat merupakan upaya paling efektif yang harus dilakukan dalam waktu dekat. Sehingga target penanggulangan asap akibat karhutla bisa tuntas sesuai target Gubernur Riau (Gubri) H Annas Maamun 12 hari ke depan pascaditetapkannya status Kondisi Luar Biasa (KLB) awal pekan lalu.

Sebab operasi udara, dinilai Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI dengan melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dalam membuat hujan buatan belum bisa dilakukan. Pasalnya, awan hujan belum muncul karena musim kemarau sehingga kondisi cuaca masih kering.

Direktur Bantuan Darurat BNPB RI, Harmensyah mengungkapkan selain kondisi awan hujan yang belum muncul, pesawat TMC yang dimiliki pemerintah pusat saat ini juga tengah berada di Korea.

Sehingga masih memerlukan waktu mendatangkan pesawat tersebut sembari menunggu awan hujan agar operasi udara dapat dilakukan.

"Upaya hujan buatan, TMC itu bisa diturunkan apabila sudah ada awan hujan. Kalau kering tidak bisa. Jadi sekarang mari optimalkan operasi darat dulu melalui pemadaman langsung di titik-titik api. Juga bisa digunakan helikopter bantuan perusahaan yang ada untuk melakukan water bombing,’’ papar Danrem.

Dia mengatakan, tim operasional sudah memaksimalkan peranan, di mana pascamelakukan analisa dari udara terhadap titik-titik api.

Memang operasi darat masih memungkinkan untuk dilakukan. Ditegaskan Danrem kepada Riau Pos, Jumat (28/2) di posko penanggulangan asap, markas operasi militer TNI AU Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, setelah menindaklanjuti hasil evaluasi pemantauan analisa udara, sudah ditemukan koordinat titik api dan sudah dilakukan mapping di peta.

"Hasil pemantauan tim analis dan berdasarkan foto dari udara, disimpulkan Kadishut didampingi pembaca peta dan pemotret, diketahui lahan terbakar siapa pemiliknya. Karenanya disiapkan dua upaya. Pertama, pemadaman yang akan saya kerjakan dua batalyon pasukan, lalu selanjutnya disiapkan paket penegakan hukum,’’ beber Danrem.

Dilanjutkannya, paket penegakan hukum akan langsung bergerak di lapangan dilengkapi perangkat-perangkat seperti Kodim, Kapolres, pemadam api dari masyarakat dapat bersama-sama menindak tegas dan membantu pemadaman.

Lebih lanjut kata Danrem, observasi juga terus dilakukan. Seperti asap yang ada di Pekanbaru dan daerah lain datangnya dari mana? Sebab tidak hanya wilayah Riau yang terbakar namun berbagai provinsi tetangga juga terjadi kebakaran.

"Titik-titik apinya dari mana, itu akan dipantau untuk memadamkannya. Satgas darat akan turun, kalau air minim akan dilakukan bom air. Setelah pantauan observasi dilakukan kita langsung turun. Semua tim sudah siaga,’’ lanjutnya.

Sementara pihak BNPB mengemukakan prioritas utama melakukan operasi darat, dengan menyiapkan tim dari satuan TNI dan Polri berikut jajaran yang ada sejumlah 1.500 ditambah dari BPBD dan Manggala Agni.

Operasi darat ke lapangan juga akan dilakukan dengan membawa perusahaan yang diketahui memiliki lahan terbakar bersama-sama sehingga upaya bersama dapat dilaksanakan.

"Persoalan hukum tentu akan kami serahkan ke pihak terkait. Namun yang jelas seluruh pihak baik pemerintah maupun swasta mulai menurunkan peralatan yang dimiliki dan harus digeser ke lapangan demi kebutuhan penanggulangan,’’ kata Hermansyah yang sudah memasuki hari ketiga di Pekanbaru.

Disinggung mengenai kondisi di lapangan, lanjut pihak BNPB saat ini terdapat 61 hot spot. Analisa yang dilakukan di lapangan selama dua hari ini, sambung Harmensyah akan di kombinasikan antara data dengan yang ditemukan di lapangan. ‘’Ada titik-titik api yang akan kita langsung padamkan. Yang jelas kombinasi dalam penanganan harus terwujud. Dengan kehadiran ke lapangan dan pasukan yang turun, jika masih ada lagi yang bakar langsung tahan,’’ lanjutnya.

Ketika ditanya terkait anggaran yang disediakan dalam penanggulangan asap di Provinsi Riau, BNPB mengakui menyiapkan anggaran bencana untuk sembilan Provinsi rawan bencana pada tahun ini sejumlah Rp300 Miliar.

"Itu untuk sembilan provinsi. Keperluan Riau kita sesuaikan, mulai keperluan operasional hingga keseluruhan. Sementara Rp10 Miliar bantuan provinsi saat ini tengah menunggu proses realisasi,’’ bebernya.

Dalam operasi hari kedua kemarin suasana di posko penanggulangan asap tampak makin sibuk. Sebab seluruh tim yang tergabung mulai bergerak melakukan pantauan menggunakan helikopter guna memetakan posisi tim operasi darat yang akan diturunkan.

Pekanbaru KLB Asap

Setelah sepekan lebih display Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di tiga titik Pekanbaru menunjukkan udara tidak sehat, akhirnya secara resmi Walikota Pekanbaru Firdaus MT menegaskan kondisi udara Pekanbaru status Kondisi Luas Biasa (KLB) asap.

Selain menyiapakan posko-posko khusus, dan menambah masa libur siswa sekolah di Pekanbaru, Wali Kota Pekanbaru juga mengaskan seluruh puskesmas buka 24 jam.

"Data setiap puskesmas , batuk pilek yang paling banyak. Kondisi ini terjadi karena saluran pernafasan kita terganggu akibat debu yang masuk bersama asap,’’ terang Firdaus.

Pantau Titik Api dengan Hawk 100/200

Dari hasil pantauan udara titik api yang terjadi di Provinsi Riau, Posko penanganan bencana asap provinsi Riau yang bermarkas di Lanud Roesmin Nurjadin melaporkan terdapat 34 titik api.

Dengan menggunakan pesawat tempur Hawk 100/200 yang mengitari Riau bagian utara. Kabupaten Bengkalis dan Pulau Rupat dimonitoring terdapat 34 titik api.

"Tadi sang Satgas Udara sudah melaksanakan pantauan udara menggunakan pesawat tempur Hawk 100/200 dari Skadron Udara 12 Lanud Roesmin Nurjadin, hasilnya ditemukan 34 titik api dengan lokasi di wilayah utara, Bengkalis dan Pulau Rupat,’’ kata ketua Satgas Udara, Danlanud Roesmin Nurjadin Kolonel Pnb Andyawan melalui Kapentak Mayor Sus Filfadri. (ak27)

http://ak27protect.blogspot.com

0 komentar :

Posting Komentar

Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.


http://artikelkeren27.blogspot.com/2014/01/hasil-seleksi-cpns-kota-pekanbaru-2013.html

http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-kelulusan-cpns-kementerian.html


http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-daftar-nilai-tkd-dan-tkb.html



http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-daftar-nilai-tkd-dan-tkb.html



http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-indragiri.html


http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-kuantan.html
http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-siak-2013.html










PETUNJUK PENGGUNAAN