Dalam setiap kehidupan, ada kesedihan dan kebahagiaan, ada hari dimana kita kehilangan kepercayaan kita, hari dimana teman kita melawan diri kita sendiri. Tapi hari itu tak akan pernah datang saat kita membela suatu hal yang paling berharga dalam hidup ~ @MotivatorSuper

Rabu, 26 Februari 2014

Tim Pemadam Digaji Pemprov Riau KLB Asap

Rabu, Februari 26, 2014 By Unknown No comments

PEKANBARU [ArtikelKeren] NEWS - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menetapkan status kondisi luar biasa (KLB) terkait bencana asap.

Penetapan ini pascaditerimanya surat status bencana asap, Selasa (25/2) lebih dari 50 persen kabupaten/kota di Riau. Dengan demikian penanganan bisa dilakukan dengan meminta bantuan pusat melalui BNPB RI.

Gubernur Riau, H Annas Maamun langsung mempersiapkan langkah-langkah. Di antaranya menyiapkan tim pemadam karhutla hingga ke desa-desa.

Menurut Gubri setiap satu desa akan disiapkan lima orang tim pemadam dan akan diberikan honor oleh Pemprov Riau sebesar Rp300 ribu/bulan. Terdapat 1.584 desa se-Riau yang akan mengamankan daerahnya dari api.

"Jadi kerjanya hanya mengawal api saja. Ada kebakaran kecil di hutan dan lahan, langsung padamkan. Ini langkah antisipasi sejak dini yang akan kami lakukan,’’ katanya.

Mengenai status asap, Pemprov Riau melalui BPBD sudah menemui bupati supaya mengeluarkan status tanggap darurat. Karena batas penetapan pusat untuk menetapkan status KLB terhadap suatu Provinsi harus setengah dari jumlah provinsi yang ada.

"Baru bisa minta bantuan ke pusat, seperti untuk membantu pesawat dan helikopter. Nanti saya keluarkan SK KLB nya,’’ tegas Annas.

Daerah yang sudah dinyatakan status darurat bencana Bengkalis, Rohil, Inhu, Siak, Pelalawan, Meranti, Dumai dan Inhil. Atas dasar itulah maka Pemprov Riau akan melakukan langkah dengan mengirimkan tim ke pusat.

Mengatasi meningkatnya warga terserang ISPA, Annas Maamun meminta kepada sekolah-sekolah yang ada di Riau untuk mengambil kebijakan tepat.

"Kalau ada potensi penyakit dengan pekatnya asap yang tampak. Maka silakan liburkan,’’ ujarnya. Gubri H Annas Maamun juga menegaskan agar seluruh pembakar lahan baik individu maupun perusahaan harus ditindaklanjuti.

"Semua sepakat untuk bersama-sama mencegah karhutla. Dan jika ada yang melanggar dengan terbukti membakar lahan, maka tidak ada kata lain, tangkap saja,’’ tegas Gubri Annas Maamun lagi.

Pemprov Riau menyadari kondisi asap di Provinsi Riau semakin memprihantinkan karena sudah mengganggu jarak pandang dan kesehatan masyarakat. Karenanya kondisi yang terjadi merupakan ulah manusia. Maka mau tidak mau harus ditindak tegas.

"Jangan lagi tebang pilih dalam memproses pelaku pembakaran lahan,’’ sambungnya.

16 Penerbangan Terganggu

Kabut asap kembali merusak jadwal penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru. Hingga pukul 11.00 WIB siang tidak satu pun penerbangan yang beroperasi, baik datang dan berangkat dari Pekanbaru.

16 Penerbangan mengalami gangguan alam ini, baik penerbangan domestik maupun internasional.

Kejadian ini terjadi Selasa (25/2), sejak pukul 06.00-11.00 WIB jarak pandang minimum hanya 700 meter, dan berdasarkan aturan keselematan dinilai tidak aman untuk mendarat (landing).

Dari keterangan yang dihimpun Riau Pos ke pihak bandara, penerbangan normal mulai di atas pukul 11.00 WIB saat jarak pandang sudah naik menjadi 1.000 meter.

Airport Duty Manager PT (persero) Angkasa Pura II Bandara SSK II Pekanbaru, Ibnu Hasan mengatakan saat ini dari informasi BMKG Pekanbaru, kebakaran semakin meluas dan jumlah titik panas (hot spot) masih banyak. Akibatnya kabut asap terus muncul dan berefek pada aktivitas penerbangan.

"Dari 16 penerbangan kedatangan dan keberangkatan SSK II, lima di antaranya dialihkan. Tiga ke Batam, satu Singapura dan satu lagi Malaysia,’’ jelas Ibnu Hasan.

Menurutnya, dari pukul 05.00 WIB sampai pukul 06.00 WIB jarak pandang di Bandara SSK II hanya 500 meter. Jarak pandang tersebut selalu berubah-ubah, dari pukul 06.10 WIB 1.000 meter. Kemudian pukul 07.15 WIB menurun 700 meter dan naik kembali hingga pukul 11.00 WIB berjarak hanya 1.000 meter.

Kata Ibnu Hasan, untuk penerbangan Jakarta-Pekanbaru seperti Lion Air JT388 yang harusnya mendarat pukul 07.40 WIB dan Garuda Indonesia GA 170 yang seharusnya mendarat pukul 08.10 WIB, dan juga Citilink QG936 terpaksa dialihkan Hang Nadim, Batam.

Selanjutnya Mandala Tiger RI 070 dari Jakarta-Pekanbaru dialihkan Singapura, dan Air Asia QZ7581 Bandung-Pekanbaru dialihkan ke Kuala Lumpur. "Kondisi cuaca yang memaksa lima penerbangan ini mengalihkan pendaratannya,’’ tambahnya.

Pesawat VIP TNI AU Delay Dua Jam

Sementara itu, kabut asap pekat yang melanda Pekanbaru, Selasa (25/2) pagi juga mengganggu jadwal penerbangan rombongan Pangkoopsau I Marsda TNI M Syaugi SSos untuk ke Pekanbaru.

Seharusnya pesawat VIP TNI AU Fokker 28 yang menerbangkan rombongan Jakarta-Pekanbaru terbang pukul 08.00 WIB. Namun, karena mendapatkan informasi Pekanbaru berkabut, maka penerbangan ditunda sampai pukul 10.00 WIB.

"Gangguan penerbangan dialami rombongan Pangkoopsau I yang melakukan kunjungan kerja ke Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, ya karena bakut asap tebal. Rombongan baru sampai di Pekanbaru pukul 11.45 WIB,’’ ujar Danlanud Roesmin Nurjadin Kol Pnb Andyawan melalui Kapentak Mayor Sus Filfadri.

Dari agenda penerbangan rombongan Pangkoopsau I ini delay dua jam. Setiba di Base Ops Lanud Roesmin Nurjadin langsung disambut oleh Danlanud Roesmin Nurjadin Kolonel Pnb Andyawan MP SIp beserta seluruh pejabat jajarannya.

22.301 Warga Terserang ISPA

Kabut asap di Riau semakin berdampak pada kesehatan masyarakat. Ini terlihat dari penderita ISPA di Riau mencapai 22.301 warga yang tersebar di seluruh kabupaten/kota se Riau.

Kondisi ini meningkat drastis dari beberapa hari sebelumnya yang hanya berkisar 20 ribuan warga. Kondisi ini dikhawatirkan dapat mengalami peningkatan, jika tidak ditangani secara cepat dan berkelanjutan.

Penegasan itu disampaikan Kepala Diskes Riau, Zainal Arifin. Menurutnya, dampak kabut asap ternyata tidak hanya berimbas pada penyakit ISPA. Dijelaskannya, pada Januari 2014, baru tercatat sebanyak lima ribu jiwa yang terserang ISPA.

Angka tersebut jauh meningkat ketika kabut asap semakin meluas di kabupaten/kota di Riau pada Februari. "Januari lalu baru lima ribu, sekarang sudah mencapai 22 ribu lebih. Jadi dampaknya memang sudah luar biasa,’’ ujar mantan Humas RSUD Arifin Achmad itu.

Dia menyoroti, partikel kabut asap dan debu dari sisa pembakaran yang terbawa udara pada prinsipnya membahayakan kesehatan. Selain ISPA, penyakit lain juga dapat terimbas dari aktivitas pembakaran lahan tersebut.

"Dari hasil inventarisir kita dampak lain berupa penyakit pneumonia sebanyak 467, asma 689, iritasi mata 494 dan iritasi kulit 866 orang,’’ urainya.

Anggaran Darurat Bisa Digunakan

Dana darurat sudah bisa digunakan untuk mengatasi bencana kabut asap yang dirasakan masyarakat Riau saat ini. Pemadaman titik api untuk mengatasi pekatnya kabut asap harus dilakukan.

Demikian dikatakan oleh Ketua Komisi B DPRD Provinsi Riau Rusli Ahmad, Selasa (25/2). Menurut Rusli Ahmad, DPRD Riau setuju jika dana darurat tersebut digunakan untuk menanggulangi kabut asap.

"Anggaran darurat sudah bisa digunakan untuk mengatasi kabut asap secepatnya dan kami setuju,’’ kata Rusli Ahmad.

Rusli Ahmad mengatakan mereka akan mendukung kebijakan gubernur untuk mengatasi kabut asap.

"Gubernur baru kami sudah menyatakan rencananya untuk mengatasi kabut asap. Nah ini perlu kami dukung. Kami dari dewan akan mendukung rencana beliau,’’ kata Rusli Ahmad.

Sulit Dapatkan Sumber Air

Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti mengaku sudah sangat kewalahan dalam mengatasi karhutla di wilayahnya yang terjadi sejak sebulan belakangan.

Dari data dinas kebutanan sudah lebih dari 4.000 hektare lahan baik perkebunan maupun hutan yang ludes terbakar di enam kecamatan yakni Tebingtinggi Barat, Tebingtinggi Timur, Rangsang, Rangsang Pesisir, Merbau, dan Tasik Putri Puyu.

"Susahnya kita adalah mendapatkan sumber air untuk proses pemadaman. Jalan satu-satunya hanya dengan hujan buatan dan bom air,’’ sebut Kepala Dinas kehutanan dan Perkebunan Meranti, Ir Mamun Murod MM MH.

Bupati Kepulauan Meranti, Drs Irwan MSi menegaskan bahwa Pemkab Meranti sudah sebulan lalu menetapkan KLB pada kasus kebakaran lahan di Meranti. Sebab segala keterbatasan dialami Pemkab Meranti saat ini.

"Kami mendukung provinsi menyatakan KLB, karena kita sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi dalam mengatasi kebakaran lahan ini,’’ kata Irwan.

1.527 Warga Rohul Terserang ISPA

Dampak kabut asap tebal yang menyelimuti wilayah Rokan Hulu mengakibatkan 1.527 warga di 16 kecamatan di Rokan Hulu terserang ISPA, 149 terkena iritasi mata, 122 iritasi kulit, 3 pneumonia dan 109 warga lainnya terkena asma.

Kepala Diskes Rokan Hulu dr H Wildan Asfan Hasibuan MKes didampingi Kepala Bidang Pencegahan Pemberantasan dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) dr Bambang Triono mengatakan, data ISPA tersebut merupakan hasil laporan yang disampaikan puskesmas, bidan desa, petugas pustu dan poskesdes se Rohul yang setiap hari di update secera keseluruhan oleh Diskes Rohul dari tanggal 14-24 Februari 2014.

"Saat ini kualitas udara yang bercampur asap semakin memburuk dan berdampak terhadap kesehatan masyarakat,’’ jelasnya.

Antisipasinya, Diskes menyiapkan 50 ribu masker gratis yang akan dibagikan kepada masyarakat di 16 kecamatan melalui puskesmas se-Rokan Hulu. Untuk tahap awal, setiap Puskesmas diberi bantuan masker sebanyak 2.000 lembar.

Kepala Disdikpora Rohul H M Zen SPd MMPd mengaku pihaknya siap untuk meliburkan anak PAUD dan SD/MI murid Kelas I, II, III. "Namun instruksi meliburkan anak didik harus ada rekomendasi dari Diskes,’’ jelasnya.

Pelajar Diliburkan

Di Kota Dumai, kabut asap kian menebal, Selasa (25/2) pagi. Akibatnya aktivitas masyarakat terganggu terutama bagi pelajar yang harus diliburkan. Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Dumai, Sya’ari melalui Sekretaris Disdik Yusmanidar mengatakan, berdasarkan surat edaran, kabut asap yang cukup pekat itu sudah mengganggu kesehatan para pelajar.

"Kami telah menyarankan kepada pihak sekolah untuk meliburkan para pelajar. Dikhawatirkan cuaca yang buruk ini mengganggu kesehatan pelajar,’’ ujarnya.

Dalam pada itu, Kantor Lingkungan Hidup (KLH) mengimbau masyarakat Kota Dumai untuk mengurangi aktivitas di luar rumah menyusul masih memburuknya cuaca akibat kabut asap.

Berdasarkan pengukuran indeks kualitas udara yang di lakukan KLH pada Selasa (25/2) di Kantor KLH dengan menggunakan alat minivol airmetrics, diperoleh konsentrasi particulat molecular 10 (PM 10) dengan tingkat ISPU mencapai 646 microgram per meterkubik yang berarti berbahaya.

"Berdasarkan Kepmen LH nomor 45/1997 angka ISPU yang berada pada rentang 300 ke atas termasuk kategori berbahaya,’’ kata Kepala KLH Dumai Basri APi MSi.

Sementara itu, Kadis Kesehatan Kota Dumai, Marjoko Santoso mengatakan, jumlah penderita ISPA sampai saat ini sebanyak 2.193 kasus.

"Untuk itu mengimbau kepada masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar gedung, rumah mengingat kondisi udara yang terus semakin memburuk akibat kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan,’’ katanya.

Di Kabupaten Pelalawan jumlah penderita ISPA akibat kabut asap terus bertambah. Menurut Kabag Penanggulangan Penyakit dan Pengendalian Lingkungan (P2PA) Diskes Pelalawan dr Rafles, total kasus ISPA di daerah itu mencapai 1.939 kasus.

Menurutnya, selain ISPA penyakit lain yang turut menghantui masyarakat Pelalawan pneumenia 48 kasus, asma 47 kasus, iritasi mata 89 kasus dan iritasi kulit 46 kasus.

Sedangkan di Kampar penderita ISPA mencapai 1.553 jiwa. Jumlah ini meningkat dua pekan terakhir. Demikian disampaikan Kadiskes Kampar H Herlyn Rahmola SKM Mkes.

"Terhitung mulai (7-24/2) jumlah penderita ISPA mencapai 1.553 jiwa. Pneumonia 65 orang, asma 186 orang, iritasi mata 51 orang, dan iritasi kulit sebanyak 107 orang,’’ jelasnya.

Balita Terserang Diare

Warga korban karhutla di pengungsian Barak Aceh Tanjung Leban kecamatan Bukitbatu mulai diserang penyakit. Setelah empat hari di pengungsian, para balita terserang diare. Kurangnya pasokan air bersih di lokasi pengungsian diduga pemicu munculnya penyakit diare

Saat ini ada 125 jiwa yang mengungsi yang menghuni tenda pengungsian yang didirikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD-Damkar). Mereka terdiri dari 24 balita, 18 anak-anak diatas 6 tahun, dan 83 dewasa, jumlah totalnya ada 37 kepala keluarga (KK).

Kendati kebakaran terus terjadi dan asap semakin tebal di daerah itu, namun tidak semua masyarakat mau mengungsi, masih ada 25 KK yang masih bertahan di rumahnya untuk menjaga rumah dan harta benda mereka.

Hingga saat ini kebakaran terus terjadi, sudah hampir 3.000 hektare lahan yang terbakar. Rata-rata lahan yang terbakar merupakan pohon sawit yang umurnya sudah mencapai 3 tahun.

Saat ini pengungsi tinggal di tenda-tenda beralaskan terpal saja.

Pengungsi saat ini membutuhkan tempat tidur busa yang layak dan juga air bersih, baik itu untuk mandi, cuci dan kakus maupun untuk mandi.

Saat ini kondisi di lapangan sudah tersedia mobil ambulance dan juga dokter yang berjaga-jaga membantu kesehatan para pengungsi.

Sartini (34) warga Dusun Bukit Lengkung , Senin sore (24/2) mengatakan sudah 4 hari mereka mengungsi di tenda-tenda yang telah disediakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah-Pemadam Kebakaran (BPBD-Damkar) Kabupaten Bengkalis.

Ia juga mengatakan, bahwa warga yang mengungsi di lokasi itu tak hanya warga Kabupaten Bengkalis namun juga warga Kota Dumai.

Sementara itu Kepaka BPBD-Damkar Kabupaten Bengkalis Muchamad Jalal mengatakan, bahwa saat ini tim BPBD-Damkar terus berupaya melakukan pemadaman api.

"Saat ini tim sudah ada 30 anggota gabungan dari BPBD-Damkar, Polsek Bukit Batu, Koramil, MPA Sepahat dan MPA Tanjung Leban, juga sudah turun ke lapangan,’’ tuturnya.

Darurat Asap

Senin siang Bupati Bengkalis H Herliyan Saleh bersama sejumlah kepala SKPD mengunjungi warga korban karhutla Dusun Bukit Lengkung Desa Tanjung Leban Kecamatan Bukit Batu di barak pengungsian Barak Aceh.

Pada kesempatan itu bupati bersama pengungsi melakukan doa bersama mohon kepada yang kuasa bencana karhutla segera berakhir dan berharap hujan segera turun sehingga karhutla tak lagi terjadi.

"Saat ini kita sudah memberikan bantuan obat-obatan, makan, susu bayi, perlengkapan untuk keluarga dan juga lainnya. Bantuan itu dari Kementrian Sosial RI dan juga Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis,’’ ungkap Herliyan.

Bupati berharap, kepedulian perusahaan terhadap karhutla pun harus ditunjukkan. Karena bagaimana pun juga, bukan hanya lahan masyarakat yang terbakar, tetapi lahan perusahaan pun ikut terbakar.

Di tempat yang sama, Kapolres Bengkalis AKBP Andry Wibowo menegaskan, bahwa pemadaman dengan menggunakan alat tidak maksimal.

Selain itu keselamatan anggota yang melakukan pemadaman juga terancam. Untuk itu dirinya menyarankan, dilakukan hujan buatan. Karena hal itu merupakan solusi terbaik saat ini.

Minta Hujan Buatan

Kabut asap yang melanda Siak, sudah diusulkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Siak dalam rapat koordinasi bersama kabupaten/kota dan provinsi, agar dilakukan hujan buatan, namun sampai sekarang belum teralisasi.

"Lihat saja di daerah kita, kadang kabut, kadang berkurang. Hari ini mulai berkurang, esok lusa belum tahu lagi, bisa berkabut atau juga berkurang,’’ ujar Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi didampingi Wakil Bupati Drs H Alfedri MSi di Siak.

Status KLB Tepat

Penetapan status KLB asap di Riau dinilai sudah merupakan langkah yang tepat. "Sebab, kondisi asap sudah sangat mengganggu bagi aktivitas dan kesehatan masyarakat,’’ kata Bupati Kampar H Jefry Noer SH.

Disebutkan Jefry bahwa ketika memasuki musim kemarau, semestinya seluruh kabupaten/kota dan provinsi serta pusat sudah punya langkah yang sama untuk antisipasi kabut asap.

Di samping itu, sejak awal, mestinya sudah dicadangkan dana bersama sesuai ketentuan berlaku, yang sewaktu-waktu bisa digunakan jika terjadi kabut asap. (ak27)

http://ak27protect.blogspot.com

0 komentar :

Posting Komentar

Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.


http://artikelkeren27.blogspot.com/2014/01/hasil-seleksi-cpns-kota-pekanbaru-2013.html

http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-kelulusan-cpns-kementerian.html


http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-daftar-nilai-tkd-dan-tkb.html



http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-daftar-nilai-tkd-dan-tkb.html



http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-indragiri.html


http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-kuantan.html
http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-siak-2013.html










PETUNJUK PENGGUNAAN