Dalam setiap kehidupan, ada kesedihan dan kebahagiaan, ada hari dimana kita kehilangan kepercayaan kita, hari dimana teman kita melawan diri kita sendiri. Tapi hari itu tak akan pernah datang saat kita membela suatu hal yang paling berharga dalam hidup ~ @MotivatorSuper

Rabu, 15 Januari 2014

Blusukan Tak Mampu Atasi Banjir Ibukota

Rabu, Januari 15, 2014 By Unknown No comments

Oleh : 


[ArtikelKeren] TAJUK RENCANA - Selama ini masyarakat Indonesia selalu menggunakan kata blusukan sebagai ungkapan bahwa seorang pejabat dinilai bekerja dengan sungguh-sungguh, tidak harus formal, langsung turun ke lapangan menyelesaikan masalah.

Kata blusukan lebih dekat dengan nama Jokowi, kabarnya dialah yang pertama menggaungkan gaya kepemimpinan ini.

Setiap apa yang dilakukan Jokowi pun langsung ditiru, terutama bagi kalangan calon bupati, gubernur yang akan maju mencalonkan diri menjadi kepala daerah. Kata blusukan menjadi alat untuk memikat calon pemilih.

Nah, kini saat banjir ibu kota negara, kata blusukan pun kurang terdengar. Bahkan jika selama ini media sering mengaitkan Jokowi dengan dinamika pembangunan Jakarta, saat banjir tidak lagi.

Ternyata blusukan Jokowi selama ini belum mampu mengatasi banjir di Jakarta dan sekitarnya. Bagaimana jika saja Gubernur Jakarta itu Fauzi Bowo, maka habis-habisanlah warga mengutuknya.

Artinya kata blusukan itu menghiptonis warga bahwa dengan blusukan sudah cukup, walau kinerja pemerintah tidak banyak perubahan.

Seorang pemimpin di negeri ini sangat diuntungkan dengan jargon-jargon tertentu, dengan jargon itu maka cukuplah rakyat akan mencintainya.

Bagaimana menghadapi Pemilu legislatif dan pemilihan presiden (Pilpres) akan datang, agaknya rakyat jangan sampai terhipnotis ungkapan yang kamuplase. Rakyat Indonesia sering kali terjebak oleh calon pemimpin yang tak jelas patokannya.

Menghadapi Pemilu legislatif saat ini saja sudah nampak bagaimana masing-masing calon legislatif yang tanpil dengan beragam bentuk jargon dan ungkapan yang bisa menghipnotis rakyat.

Kita berharap bagaimana agar rakyat tetap mengedepankan logika, bukan emosi yang sesaat.

Emosi sesaat akan berdampak pada apa yang akan dipilih. Bisa-bisa rakyat akan kecewa dengan Caleg yang dipilihnya di kemudian hari, karena saat memilih Caleg tersebut, terhipnotis oleh jargon yang tawarkan Caleg saat itu.

Suhu politik juga sangat mempengaruhi pemilih, jika saat itu sosok yang ideal di mata rakyat adalah ketua partai tertentu, karena dianggap bersih dan sejumlah kreteria lainnya, maka rakyat akan memilih Caleg dari partai tersebut.

Seharusnya memilih itu jangan terpengaruh oleh suhu politik, tatapi hati nurani dan logika pemilih.

Kembali ke kata blusukan, agaknya kata ini akan banyak digunakan kalangan Caleg dalam memikat konstituen yang akan memilihnya. Padahal blusukan itu belum bisa mengatasi masalah negeri ini.

Blusukan adalah gaya kepemimpinan yang ditawarkan seorang calon pemimpin, dan belum berarti kepemimpinannya akan berhasil. Padahal diranah kepemimpinan banyak bentuk gaya kememimpinan.

Sekali lagi jangan terjebak oleh ”kata” dan ”gaya”.****(ak27)

http://ak27protect.blogspot.com

0 komentar :

Posting Komentar

Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.


http://artikelkeren27.blogspot.com/2014/01/hasil-seleksi-cpns-kota-pekanbaru-2013.html

http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-kelulusan-cpns-kementerian.html


http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-daftar-nilai-tkd-dan-tkb.html



http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-daftar-nilai-tkd-dan-tkb.html



http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-indragiri.html


http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-kuantan.html
http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-siak-2013.html










PETUNJUK PENGGUNAAN