Proyek 'Siluman' Bukit Batu Bahayakan Pengguna Jalan

BUKIT BATU [ArtikelKeren] NEWS - Proyek 'siluman' pengaspalan jalan yang dikerjakan oleh CV Prima Riau Invesindo di Jalan Sudirman, Kelurahan Sungai Pakning, Kecamatan Bukit Batu, membahayakan pengguna jalan. Terutama untuk kendaraan sepeda motor yang melintasi jalan tersebut, karena tingginya jalan aspal bisa membuat sepeda motor terpental, tambah lagi pada kondisi hujan. Selain itu, pekerjaan pengaspalan hanya berlangsung satu hari dan baru sebelah yang diaspal oleh pihak kontraktor.

Hasan seorang warga Jalan Bambu Kuning, Kelurahan Sungai Pakning, Minggu (8/12/2013) mengatakan, bahwa jalan aspal yang lebih tinggi dari jalan sebelahnya, membuat pengguna sepeda motor bisa terjatuh. Tidak sedikit warga yang mengeluhkan hal itu dan bercerita kepada dirinya.

"Apalagi kalau kita dibelakang truk sawit yang tidak pakai jaring. Tentunya sangat membahayakan. Dengan jalan yang tinggi sebelah itu, tentunya membahayakan pengguna jalan. Proyek pekerjaan aspal itu, tepatnya di dekat jembatan marine PT Pertamina RU II Sei Pakning. Kita berharap pihak kontraktor bertanggung jawab dengan pekerjaannya itu," ujarnya dengan nada kesal.

Sementara itu, Plt Kepala UPTD Pekerjaan Umum (PU) Kecamatan Bukit Batu, Bayu saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa pekerjaan proyek tersebut tidak sesuai aturan yang ada tertulis di dalam kontrak. Seharusnya sebelum memulai pekerjaan, pihak kontraktor melaporkan hal itu kepada pihak UPTD PU. Tidak hanya itu saja, dirinya juga memberhentikan pekerjaan yang dilakukan CV Prima Riau Invesindo, karena tidak mengantongi job mix aspal dari laboratorium independen.

"Seharusnya saat akan mulai mengampar aspal, jalan tersebut disemprot menggunakan kompresor. Sehingga jalan yang akan diaspal bersih dari debu, kotoran dan juga air. Selain itu, suhu aspal juga sangat rendah. Sehingga menyebabkan aspal yang sudah dihamparkan pecah-pecah sekarang ini. Karena di dalam kontrak pekerjaan sudah ada berbunyi, kontraktor harus mengantongi mutu agregat aspal melalui laboratorium independen," pungkas Bayu.

Pihaknya juga sudah melayangkan surat untuk dilakukan pembongkaran terhadap aspal yang sudah dikerjakan itu, ungkap Bayu. Juga pengerjaan pengaspalan dilakukan pada malam hari, bukan pada siang harinya. Sehingga tidak mengganggu arus lalu lintas. Dimana seharusnya CV Prima Riau Invesindo sudah melakukan pengerjaan pada satu bulan yang lalu.

"Tentunya pihak kontraktor harus menjamin mutu aspal, melalui uji job mis laboratorium independen. Kita juga sudah mengingatkan pihak kontraktor, namun tidak disambut dengan baik. Pihak kontraktor pun akan melakukan pembongkaran aspal tersebut dalam waktu dekat ini. Kita juga ingatkan kontraktor untuk memperhatikan kualitas dan kuantitas pengerjaan," tutup Plt Kepala UPTD PU. (ak27/halloriau)