BENGKALIS [ArtikelKeren] NEWS - Bupati Bengkalis H Herliyan Saleh mengingatkan kepada seluruh pelaku pendidikan di Kabupaten Bengkalis untuk tidak pesimis dalam mewujudkan Bengkalis sebagai Kota Pendidikan. Meski bukan hal yang mudah, tapi kalau semua pihak bekerja keras maka dirinya yakin Bengkalis Kota Pendidikan hanya persoalan waktu.
''Jangan pernah menyerah. Tak ada yang mustahil, kalau kita bekerja keras dan bersatu Insyaallah misi ini akan tercapai. Komitmen sudah kita nyatakan dan tak perlu diragukan lagi, tinggal lagi bagaimana kita merealisasikannya,'' ujar Herliyan Saleh di hadapan sekitar 593 kepala sekolah se-Kabupaten Bengkalis, Selasa (10/12/2013).
Herliyan Saleh dalam sambutannya pada acara pertemuan Forum Komunikasi Kepala Sekolah se-Kabupaten Bengkalis dari SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/SMA tersebut mengatakan, guna mewujudkan Bengkalis sebagai Kota Pendidikan, dirinya sejak tahun 2010 mulai melaksanakan berbagai program kegiatan. Kegiatan dimaksud tidak hanya bersifat fisik seperti penataan infrastruktur melainkan juga bersifat non fisik seperti penambahan perguruan tinggi negeri, beasiswa pendidikan, pemerataan tenaga pendidik, pendidikan dan pelatihan, hingga peningkatan kesejahteraan guru.
''Memang tidak mudah untuk mewujudkan Bengkalis sebagai pusat pendidikan. Butuh waktu yang cukup lama dan berkelanjutan. Namun saya yakin, berkat kerja keras kita semua hal itu akan bisa kita capai,'' kata Herliyan.
Terkait pertemuan Forum Komunikasi Kepala Sekolah tersebut, Herliyan Saleh berpesan, selain sebagai ajang silaturrahmi hendaknya juga menjadi wahana untuk saling bertukar pikir dan informasi untuk memajukan kualitas pendidikan di kabupaten bengkalis.
Ditambahkan, salah satu program Kabupaten Bengkalis yang terangkum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2010-2015 adalah, menitikberatkan pembangunan bidang pendidikan.
Dalam kesempatan tersebut, Herliyan Saleh juga menjelaskan bahwa dalam upaya pengelolaan sekolah yang baik guna menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas, maka kepala sekolah harus mampu menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Eksistensi MBS kata Herliyan Saleh, dijalankan dengan tiga pilar, yaitu perencanaan yang transparan dan akuntabel, peran serta masyarakat, dan pembelajaran aktif. (ak27/halloriau)
''Jangan pernah menyerah. Tak ada yang mustahil, kalau kita bekerja keras dan bersatu Insyaallah misi ini akan tercapai. Komitmen sudah kita nyatakan dan tak perlu diragukan lagi, tinggal lagi bagaimana kita merealisasikannya,'' ujar Herliyan Saleh di hadapan sekitar 593 kepala sekolah se-Kabupaten Bengkalis, Selasa (10/12/2013).
Herliyan Saleh dalam sambutannya pada acara pertemuan Forum Komunikasi Kepala Sekolah se-Kabupaten Bengkalis dari SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/SMA tersebut mengatakan, guna mewujudkan Bengkalis sebagai Kota Pendidikan, dirinya sejak tahun 2010 mulai melaksanakan berbagai program kegiatan. Kegiatan dimaksud tidak hanya bersifat fisik seperti penataan infrastruktur melainkan juga bersifat non fisik seperti penambahan perguruan tinggi negeri, beasiswa pendidikan, pemerataan tenaga pendidik, pendidikan dan pelatihan, hingga peningkatan kesejahteraan guru.
''Memang tidak mudah untuk mewujudkan Bengkalis sebagai pusat pendidikan. Butuh waktu yang cukup lama dan berkelanjutan. Namun saya yakin, berkat kerja keras kita semua hal itu akan bisa kita capai,'' kata Herliyan.
Terkait pertemuan Forum Komunikasi Kepala Sekolah tersebut, Herliyan Saleh berpesan, selain sebagai ajang silaturrahmi hendaknya juga menjadi wahana untuk saling bertukar pikir dan informasi untuk memajukan kualitas pendidikan di kabupaten bengkalis.
Ditambahkan, salah satu program Kabupaten Bengkalis yang terangkum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2010-2015 adalah, menitikberatkan pembangunan bidang pendidikan.
Dalam kesempatan tersebut, Herliyan Saleh juga menjelaskan bahwa dalam upaya pengelolaan sekolah yang baik guna menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas, maka kepala sekolah harus mampu menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Eksistensi MBS kata Herliyan Saleh, dijalankan dengan tiga pilar, yaitu perencanaan yang transparan dan akuntabel, peran serta masyarakat, dan pembelajaran aktif. (ak27/halloriau)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.