SANGATTA [ArtikelKeren] NEWS - Seekor ikan kerapu monster sepanjang 2,4 meter dengan berat 210 kilogram berhasil ditaklukkan nelayan Sangatta, pekan lalu. Monster tersebut ditangkap nelayan bernama Nasir (47) di sekitar perairan Pantai Aquatik dan Muara Bengalon, Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Kaltim.
‘’Puluhan tahun saya melaut, baru kali ini bisa dapat ikan sebesar itu. Saya dan teman juga sampai tidak percaya bisa menangkapnya, karena alat yang digunakan hanya alat tradisional,’’ aku Nasir saat ditemui JPNN, Sabtu (16/11) kemarin.
Awalnya, dia bersama rekannya pergi melaut seperti biasa di sekitar perairan Aquatik hingga Muara Bengalon. Saat berada di tengah lautan, dia pun memasang umpan pada kail pancing yang digunakannya untuk menangkap ikan. Setelah menurunkan mata kail pancing hingga kedalaman 90 meter dan menunggu beberapa lama, tiba-tiba pancing tradisionalnya ditarik ikan.
Tarikan tersebut tidak seperti biasanya, karena sampai membuat perahu yang ditumpanginya bergeser. Lantas dia pun berusaha mengimbangi perahu dengan mengikuti tarikan ikan. ‘’Melihat tarikannya, saya sudah curiga kalau itu ikan besar. Tapi saya tidak tahu ikan apa yang menarik kail,’’ katanya.
Nasir mengatakan, perlu waktu satu jam hingga ikan kerapu hitam ini bisa dilumpuhkan. Itu pun karena memang profesi sebagai nelayan ini sudah digelutinya bertahun-tahun, sehingga membuatnya mampu mengatasi tarikan ikan yang terkenal sangat kuat itu.
‘’Yah kalau saya sendiri, tentu tidak bisa mengangkat ikan sebesar ini. Makanya, saya bersama nelayan yang lain berusaha keras supaya ikan ini bisa tertangkap,’’ papar Nasir.
Berhasil menangkap ikan monster tersebut, dia langsung memutar haluan perahu kembali ke Sungai Sangatta. Sesampainya di Pasar Singa Geweh Sangatta Selatan, puluhan orang dipanggilnya untuk membantu mengangkat ikan tersebut keluar dari perahu. Setelah diangkat, ikan kemudian dipotong-potong menjadi ukuran kecil agar bisa dijual ke masyarakat seharga Rp40 ribu per kilogram. ‘’Alhamdulillah kalau memang rezeki tidak kemana,’’ katanya.
Nasir pun merasa yakin, kalau masih banyak ikan-ikan berukuran besar lainnya di sekitar perairan Kutim. Kendati demikian dia berharap, pemerintah juga lebih peduli terhadap nelayan, khususnya dengan memberikan bantuan berupa peralatan penangkap ikan.
Sebab, peralatan yang mereka miliki hanya berupa peralatan tradisional.
‘’Kami yakin masih banyak yang besar seperti itu, bahkan lebih besar lagi. Cuma karena alat kami sederhana, jadi hasilnya tidak bisa maksimal,’’ sebutnya. (JPNN)
‘’Puluhan tahun saya melaut, baru kali ini bisa dapat ikan sebesar itu. Saya dan teman juga sampai tidak percaya bisa menangkapnya, karena alat yang digunakan hanya alat tradisional,’’ aku Nasir saat ditemui JPNN, Sabtu (16/11) kemarin.
Awalnya, dia bersama rekannya pergi melaut seperti biasa di sekitar perairan Aquatik hingga Muara Bengalon. Saat berada di tengah lautan, dia pun memasang umpan pada kail pancing yang digunakannya untuk menangkap ikan. Setelah menurunkan mata kail pancing hingga kedalaman 90 meter dan menunggu beberapa lama, tiba-tiba pancing tradisionalnya ditarik ikan.
Tarikan tersebut tidak seperti biasanya, karena sampai membuat perahu yang ditumpanginya bergeser. Lantas dia pun berusaha mengimbangi perahu dengan mengikuti tarikan ikan. ‘’Melihat tarikannya, saya sudah curiga kalau itu ikan besar. Tapi saya tidak tahu ikan apa yang menarik kail,’’ katanya.
Nasir mengatakan, perlu waktu satu jam hingga ikan kerapu hitam ini bisa dilumpuhkan. Itu pun karena memang profesi sebagai nelayan ini sudah digelutinya bertahun-tahun, sehingga membuatnya mampu mengatasi tarikan ikan yang terkenal sangat kuat itu.
‘’Yah kalau saya sendiri, tentu tidak bisa mengangkat ikan sebesar ini. Makanya, saya bersama nelayan yang lain berusaha keras supaya ikan ini bisa tertangkap,’’ papar Nasir.
Berhasil menangkap ikan monster tersebut, dia langsung memutar haluan perahu kembali ke Sungai Sangatta. Sesampainya di Pasar Singa Geweh Sangatta Selatan, puluhan orang dipanggilnya untuk membantu mengangkat ikan tersebut keluar dari perahu. Setelah diangkat, ikan kemudian dipotong-potong menjadi ukuran kecil agar bisa dijual ke masyarakat seharga Rp40 ribu per kilogram. ‘’Alhamdulillah kalau memang rezeki tidak kemana,’’ katanya.
Nasir pun merasa yakin, kalau masih banyak ikan-ikan berukuran besar lainnya di sekitar perairan Kutim. Kendati demikian dia berharap, pemerintah juga lebih peduli terhadap nelayan, khususnya dengan memberikan bantuan berupa peralatan penangkap ikan.
Sebab, peralatan yang mereka miliki hanya berupa peralatan tradisional.
‘’Kami yakin masih banyak yang besar seperti itu, bahkan lebih besar lagi. Cuma karena alat kami sederhana, jadi hasilnya tidak bisa maksimal,’’ sebutnya. (JPNN)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.