Oleh :
[ArtikelKeren] TAJUK RENCANA - Hari ini, Rabu (27/11) akan digelar putaran kedua pemilihan Gubernur Riau dan Wakil Gubernur Riau. Kita semua berharap pesta rakyat ini berjalan sukses.
Ini penting, sebab ini bagian dari partisipasi rakyat dalam menentukan siapa pemimpin mereka lima tahun kelak di Negeri Lancang Kuning ini.
Walau pun tanpa dipungkiri masih banyak sikap rakyat yang tidak mau mencoblos atau memilih jadi golongan putih (Golput), padahal, masa depan rakyat itu ditentukan hari ini.
Mengapa kita berharap Pemilukada ini berjalan lancar dan tidak meninggalkan dendam? Karena luka yang disebabkan gesekan-gesakan politik itu sulit disembuhkan dan menyebar luas.
Untuk itu, sejak awal, lebih baik kita mewaspadai agar jangan sampai menimbulkan luka di pemilihan gubernur putaran kedua ini.
Kadang, karena diprovokasi oleh tim sukses, tak jarang rakyat yang menjadi korbannya, bahkan bisa menimbulkan gesekan ke level birokrasi yang lebih tinggi.
Yang rugi juga rakyat, karena menyebabkan gubernur terpilih menempatkan pejabat tidak lagi sesuai dengan kemampuannya, tetapi menempatkan sesuai dengan keinginannya.
Walaupun sudah dianjurkan agar PNS itu netral, namun diam-diam beberapa PNS biasanya masuk tim sukses juga (tim bayangan). Mereka beralasan karena hubungan kekeluargaan, hubungan kadaerahan dan alasan lainnya.
Kita juga tidak ingin, di saat hari ini ribuan rakyat Riau mencoblos di ruang TPS, namun ketulusan rakyat itu khianati oleh waktu. Yakni waktu yang mengubah pemikiran gubernur dan wakil gubernur yang mereka pilih.
Mengubah janji yang mereka sampaikan. Mengubah semangat yang mereka miliki saat menjelang pencoblosan. Mengubah orientasi yang mereka sampaikan di hadapan rakyat.
Kita saksikan di beberapa daerah di negeri ini, keinginan rakyat selalu saja berbeda dengan realisasi pemimpin yang dipilihnya.
Untuk itu, jangan sampai pelaksanaan Pemilukada hari ini, menyebabkan rakyat semakin kecewa. Menyebabkan pasukan Golput samakin banyak.
Rakyat kadang lebih memilih santai di rumah, padahal pemerintah sudah memberi kelonggaran waktu, bagi PNS, pegawai swasta berlibur untuk memilih calon gubernur dan wakilnya di TPS.
Bahkan imbauan KPU, Gubernur, Kapolda dan tokoh masyarakat agar rakyat menggunakan hak pilihnya, itu belum bisa memaksimalkan rakyat untuk memilih. Tapi itulah kenyataannya. Sekali lagi, kita harap hari ini rakyat mau kembali memilih calonnya di TPS.
Selain itu, masing-masing calon dan tim suksesnya harus lapang dada. Apa pun yang terjadi, maka kedepankan kepentingan umum. Rakyat semakin cerdas, mereka akan memilih calon yang sesuai dengan keinginan mereka.***(ak27/rp)
[ArtikelKeren] TAJUK RENCANA - Hari ini, Rabu (27/11) akan digelar putaran kedua pemilihan Gubernur Riau dan Wakil Gubernur Riau. Kita semua berharap pesta rakyat ini berjalan sukses.
Ini penting, sebab ini bagian dari partisipasi rakyat dalam menentukan siapa pemimpin mereka lima tahun kelak di Negeri Lancang Kuning ini.
Walau pun tanpa dipungkiri masih banyak sikap rakyat yang tidak mau mencoblos atau memilih jadi golongan putih (Golput), padahal, masa depan rakyat itu ditentukan hari ini.
Mengapa kita berharap Pemilukada ini berjalan lancar dan tidak meninggalkan dendam? Karena luka yang disebabkan gesekan-gesakan politik itu sulit disembuhkan dan menyebar luas.
Untuk itu, sejak awal, lebih baik kita mewaspadai agar jangan sampai menimbulkan luka di pemilihan gubernur putaran kedua ini.
Kadang, karena diprovokasi oleh tim sukses, tak jarang rakyat yang menjadi korbannya, bahkan bisa menimbulkan gesekan ke level birokrasi yang lebih tinggi.
Yang rugi juga rakyat, karena menyebabkan gubernur terpilih menempatkan pejabat tidak lagi sesuai dengan kemampuannya, tetapi menempatkan sesuai dengan keinginannya.
Walaupun sudah dianjurkan agar PNS itu netral, namun diam-diam beberapa PNS biasanya masuk tim sukses juga (tim bayangan). Mereka beralasan karena hubungan kekeluargaan, hubungan kadaerahan dan alasan lainnya.
Kita juga tidak ingin, di saat hari ini ribuan rakyat Riau mencoblos di ruang TPS, namun ketulusan rakyat itu khianati oleh waktu. Yakni waktu yang mengubah pemikiran gubernur dan wakil gubernur yang mereka pilih.
Mengubah janji yang mereka sampaikan. Mengubah semangat yang mereka miliki saat menjelang pencoblosan. Mengubah orientasi yang mereka sampaikan di hadapan rakyat.
Kita saksikan di beberapa daerah di negeri ini, keinginan rakyat selalu saja berbeda dengan realisasi pemimpin yang dipilihnya.
Untuk itu, jangan sampai pelaksanaan Pemilukada hari ini, menyebabkan rakyat semakin kecewa. Menyebabkan pasukan Golput samakin banyak.
Rakyat kadang lebih memilih santai di rumah, padahal pemerintah sudah memberi kelonggaran waktu, bagi PNS, pegawai swasta berlibur untuk memilih calon gubernur dan wakilnya di TPS.
Bahkan imbauan KPU, Gubernur, Kapolda dan tokoh masyarakat agar rakyat menggunakan hak pilihnya, itu belum bisa memaksimalkan rakyat untuk memilih. Tapi itulah kenyataannya. Sekali lagi, kita harap hari ini rakyat mau kembali memilih calonnya di TPS.
Selain itu, masing-masing calon dan tim suksesnya harus lapang dada. Apa pun yang terjadi, maka kedepankan kepentingan umum. Rakyat semakin cerdas, mereka akan memilih calon yang sesuai dengan keinginan mereka.***(ak27/rp)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.