Dalam setiap kehidupan, ada kesedihan dan kebahagiaan, ada hari dimana kita kehilangan kepercayaan kita, hari dimana teman kita melawan diri kita sendiri. Tapi hari itu tak akan pernah datang saat kita membela suatu hal yang paling berharga dalam hidup ~ @MotivatorSuper

Sabtu, 30 November 2013

Guru Perlu Berjiwa Entrepreneurship

Sabtu, November 30, 2013 By Unknown No comments

Oleh : Hendra Riofita


[ArtikelKeren] OPINI - Era globalisasi dengan kemajuan ipteknya telah membuat dunia ini semakin tidak berjarak. Apa yang sedang terjadi di satu negara pada saat itu juga bisa diketahui, dirasakan dan dinikmati oleh orang-orang yang tinggal di negara lain.

Akibatnya, era globalisasi pun memunculkan perdagangan bebas antarnegara sehingga menuntut kompetisi yang tinggi bagi segenap bidang profesi dan pekerjaan yang tentunya termasuk pada bidang profesi dan pekerjaan sebagai guru di Indonesia. Mengapa demikian?

Karena era globalisasi dengan perdagangan bebasnya akan membuka sebesar-besarnya kesempatan kepada para guru-guru asing untuk juga bisa mengajar di sekolah-sekolah di Indonesia.

Tidaklah mengherankan bila suatu saat ke depan di Indonesia ini, banyak ditemukan para guru yang berasal dari negara-negara luar, seiring dengan semakin menjamurnya lembaga dan institusi pendidikan mereka di negara tercinta ini.

Kenyataan ini tentu harus disikapi sebagai sebuah tantangan sekaligus peluang bagi para guru di Indonesia. Disebut tantangan karena guru di Indonesia harus bisa memenangkan kompetisi di bidangnya.

Guru di Indonesia tidak boleh menjadi pekerja biasa atau bahkan menjadi penonton di negeri mereka sendiri, tetapi harus menjadi pemain yang berkualitas.

Selanjutnya disebut peluang karena ini lah kesempatan untuk dapat menunjukkan keseluruh dunia bahwa produk-produk Indonesia khususnya SDM gurunya merupakan produk unggul yang berkelas dunia.

Untuk mewujudkan itu semua tentu bukanlah merupakan sebuah pekerjaan yang mudah bagi guru. Namun demikian, memiliki dan menumbuhkan jiwa entrepreneurship tentulah menjadi salah satu cara yang tepat untuk dikedepankan oleh para guru di Indonesia guna memenangkan kompetisi ketat di antara para guru dari segenap penjuru dunia.

Tidaklah sulit untuk menumbuhkan jiwa entrepreneurship bagi kalangan guru. Membiasakan diri untuk memiliki keinginan dan cita-cita tinggi yang relevan dengan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, akan memancing dan mengasah kemampuan guru untuk menumbuhkan jiwa entrepreneurship.

Seperti hal yang berlaku pada pengusaha, di setiap keinginan dan cita-cita yang tinggi, biasanya akan berhadapan dengan tantangan dan risiko yang tinggi pula.

Semakin tinggi tantangan dan risiko yang diambil maka pilihannya hanya satu, yaitu berhasil atau tidak boleh gagal.

Oleh sebab itu, karena pilihannya hanya berhasil, maka guru-guru yang mengasah potensi dirinya dengan jiwa entrepreneurship niscaya akan berhasil pula dalam menerapkan jiwa entrepreneurship tersebut kedalam aktivitas belajar mengajarnya.

Guru yang berpotensi entrepreneurship bisa diukur kualitasnya. Jika ditinjau dari pendekatan pengembangan SDM, kualitas tersebut bisa dilihat dari tingkat kompetensi pengetahuan, keterampilan dan sikap yang mereka miliki.

Dengan kata lain, guru berkualitas entrepreneurship itu memiliki pengetahuan yang luas, keterampilan fleksibel yang banyak, dan sikap yang matang dalam pengaplikasian pengetahuan dan keterampilan itu sendiri.

Oleh sebab itu, guru yang berjiwa entrepreneurship akan selalu meningkatkan kualitas pengetahuan, keterampilan dan sikapnya melalui peningkatan kualitas iman dan takwa, kualitas pola pikir, kualitas kerja, kualitas hasil kerja dan kualitas hidup.

Guru yang memiliki iman dan takwa yang berkualitas akan menghasilkan pola pikir yang berkualitas.

Bila pola pikir guru berkualitas, maka guru akan menghasilkan kerja yang berkualitas.

Selanjutnya, bila kerja guru berkualitas, maka guru akan mendapatkan hasil kerja yang berkualitas, dan terakhir, bila hasil kerja guru berkualitas, maka guru akan memiliki hidup yang berkualitas.

Semua kualitas tersebut bisa dicapai guru bila bekerja dengan cerdas seperti layaknya seorang entgrepreneur bekerja, yaitu bekerja dengan rasio yang matang yang penuh dengan perencanaan, memakai metode yang jelas, hasil yang terukur, sumber daya yang efektif dan efisien serta berorentasi pada batas waktu tertentu.

Bekerja dengan cerdas akan menjadikan guru sebagai orang yang professional di bidangnya, yang mampu mengerjakan pekerjaan yang biasa dengan cara yang luar biasa sehingga lebih cepat, lebih murah, lebih mudah dan tentu saja lebih berkualitas.

Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan guru agar bisa bekerja seperti entrepreneur yang profesional, yaitu: percaya pada kemampuan diri sendiri, percaya diri dan tidak rendah diri, penampilan menyakinkan, penuh semangat dan menarik (Charming), mempunyai positive approach, mau mendengar komentar dan saran orang lain dan bersikap fleksibel, bekerja dengan memutar daur P-D-C-A yaitu: Planning (membuat perencanaan sebelum bekerja).

Doing (melaksanakan apa yang sudah direncanakan). Controlling (mengontrol yang dikerjakan agar selalu sesuai dengan yang direncanakan).

Action (mengambil tindakan yang tepat terhadap hasil pemantauan), mawas diri artinya mampu melakukan instropeksi dan memperbaiki diri, bertanggung jawab, berpatisipasi aktif dan mempunyai rasa memiliki, kreatif, banyak ide, memiliki pandangan yang jauh ke depan dan bercita-cita tinggi serta selalu berfikir positif.

Sukses adalah tujuan akhir bagi setiap orang yang telah bekerja secara profesional, tentu demikian pula dengan guru. Seperti layaknya seorang entrepreneur yang profesional, guru juga harus memiliki tujuan akhir kesuksesan yang selayaknya bisa diukur melalui lima hal yaitu: Pertama, sukses hubungan dengan Tuhan, artinya guru memiliki kesempatan dan kemampuan yang luas untuk berhubungan dengan Tuhan guna memenuhi ”tabungan akhiratnya” tanpa harus terganggu lagi oleh kesibukan dunia.

Kedua, sehat jasmani dan rohani, artinya kesuksesan hanya bisa dinikmati dalam kondisi jasmani dan rohani yang sehat, oleh sebab itu guru harus selalu sehat secara jasmani dan rohaninya.

Ketiga, sukses dalam berkarier, artinya guru mampu melalui masa-masa perjuangan dan pengorbanannya dengan baik dalam mewujudkan keinginan dan cita-citanya yang tinggi.

Keempat, harmonis dalam rumah tangga, artinya kebahagian itu adalah miliki semua anggota keluarga yaitu istri/suami dan anak-anak serta orang tua dan pihak-pihak keluarga lainnya tanpa terkecuali, karena tidak ada bahagia bila ada anggota keluarga yang tidak berbahagia.

Kelima, harmonis dengan masyarakat, artinya sukses itu juga terwujud dalam harmonisasi hubungan dengan tetangga dan masyarakat sekitar tempat tinggal.

Selamat membangun jiwa entrepreneurship.***(ak27/rp)



Hendra Riofita
Dosen Jurusan Pendidikan Ekonomi UIN Suska Riau


0 komentar :

Posting Komentar

Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.


http://artikelkeren27.blogspot.com/2014/01/hasil-seleksi-cpns-kota-pekanbaru-2013.html

http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-kelulusan-cpns-kementerian.html


http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-daftar-nilai-tkd-dan-tkb.html



http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-daftar-nilai-tkd-dan-tkb.html



http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-indragiri.html


http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-kuantan.html
http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-siak-2013.html










PETUNJUK PENGGUNAAN