Dalam setiap kehidupan, ada kesedihan dan kebahagiaan, ada hari dimana kita kehilangan kepercayaan kita, hari dimana teman kita melawan diri kita sendiri. Tapi hari itu tak akan pernah datang saat kita membela suatu hal yang paling berharga dalam hidup ~ @MotivatorSuper

Kamis, 10 Oktober 2013

DEN: Tiga Pekan Lagi Listrik Riau Normal

Kamis, Oktober 10, 2013 By Unknown No comments

PEKANBARU [ArtikelKeren] NEWS - Pihak Dewan Energi Nasional (DEN) menyatakan dalam tiga pekan tidak akan ada lagi pemadaman listrik di Provinsi Riau.

Ini berdasarkan pengamatan tim yang diturunkan DEN ke Riau, Rabu (9/10), untuk mengamati kondisi di lapangan dan bertemu sejumlah pihak seperti Pemerintah Provinsi Riau, PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR) dan lainnya.

DEN menurunkan tim juga merupakan respon atas surat teguran dan keluhan yang disampaikan Pemerintah Provinsi Riau kepada Kementerian BUMN dan PLN terkait krisis listrik yang terjadi sejak dua bulan terakhir.

Anggota Dewan Energi Nasional, Rinaldy Darini menyatakan, hasil tinjauan timnya, dalam waktu dekat tidak ada lagi pemadaman listrik di Riau.

Selain ke lapangan, tim ini juga bertemu Wakil Gubernur Riau (Wagubri) HR Mambang Mit di ruang kerjanya, bersama PLN dan konsorsium pihak perusahaan swasta provinsi tetangga.

‘’Hasil pengamatan kita, krisis energi di Riau akan selesai dalam waktu singkat. Tanpa ada usaha apa-apa tiga pekan lagi listrik Riau normal,’’ ujar Rinaldy.

Dari pemaparan yang diterima pihaknya, secara tertulis tidak ada alasan lagi PLN melakukan pemadaman listrik. ‘’Yang penting ada komitmen dan usaha untuk menjamin ketersediaan listrik ini,’’ terangnya.

Rinaldy juga mengakui upaya Pemprov Riau untuk meminta IKPP dan RAPP yang memiliki pembangkit guna memberikan sedikit energi listriknya ke PLN dengan perjanjian kerja sama business to business.

Jika kondisi tersebut terjadi, Rinaldy yakin dalam hitungan hari krisis listrik akan hilang.

Dikatakannya lagi, hambatan kelistrikan di Riau memang persoalan cuaca, di mana Koto Panjang bergantung penuh pada debit air.

Namun itu dinilainya tidak bisa menjadi alasan krisis listrik, jika ada upaya pasti bisa. Persoalan lain dalam mengatasi masalah kelistrikan di Riau adalah pembebasan tanah.

Menurutnya, wajar masyarakat menolak untuk melepas lahan karena lahan yang dilewati transmisi akan mengalamai penurunan harga. Namun dengan dibentuknya tim yang terdapat Pemda serta PLN, ia yakin persoalan tersebut bisa selesai.

Ditargetkan pada 2014 mendatang, pembangunan beberapa pembangkit sudah bisa selesai. Bahkan pada 2017, Riau bisa memiliki 200 MW listrik.

Saat ditanyakan Riau Pos apakah mungkin DEN bisa memberikan ultimatum kepada PLN jika tetap melakukan pemadanan, Rinaldy mengaku, itu tidak bisa dilakukan. Hanya saja, DEN bisa menjamin PLN tidak ada alasan yang kuat untuk melakukan pemadanan tersebut.

Terkait hal tersebut, Wakil Gubernur Riau HR Mambang Mit mengatakan, memang ada angin segar yang disampaikan PLN WRKR terkait krisis Riau ini.

Ia juga membenarkan jika PLN meminta pemprov untuk mengirimkan surat rekomendasi kepada dua perusahan yang memiliki pembangkit di tempatnya untuk disumbangkan dengan sistem B to B. Tidak hanya itu, Mambang Mit juga berharap, akhir November 2014 PLTA Tenayanraya sudah bisa dioperasionalkan sehingga bisa selesai persoalan listrik di Riau.

Sementara 2015 akan ada pembangunan yang kecil-kecil seperti di Duri dan interkoneksi dari Teluk Sirih, Sumbar.

Tahapan selanjutnya pada 2017, diharapkan pembangkit 2x600 MW di Peranap sudah dioperasionalkan sehingga Riau surplus energi listrik.

‘’Mereka minta kepada Pemprov surat rekomendasi kepada perusahan dan Insya Allah akan kita kirim rekomendasikan dan menurut mereka itu cukup satu bulan saja,’’ tegasnya.

Untuk kerja samanya, kata Mambang, itu tergantung mereka. Yang jelas PLN akan membayar listrik dari perusahaan tersebut. Dalam satu dua pekan ke depan diharapkan tidak ada pemadaman. Semoga ini bisa menjadi jalan keluar untuk krisis listrik di Riau.

Rinaldy menambahkan, PLN sudah membuat resi keperluan listrik dan pembangunan, serta bantuan swasta juga akan membangun. Kalau semua berjalan lancar, maka dipastikan krisis listrik dapat tuntas. Hanya saja memang ada kendala yang terjadi di lapangan.

‘’Kendala pembebasan lahan, kondisi alam, misalnya mesin bisa dipasang di Balai Pungut, namun airnya minim, sehingga terhambat,’’ tuturnya.

Rinaldy menambahkan, sebenarnya kalau semua persiapan pembangunan bisa terlaksana dan berjalan lancar, maka Riau memiliki energi listrik terbesar di Indonesia. Salah satunya adalah pembangkit di Peranap yang akan selesai 2017 mendatang dengan kekuatan 2x600 MW.

‘’Dengan menggunakan cadangan batubara 2 miliar ton, kalau dimaksimalkan sepenuhnya untuk Riau maka selama-lamanya Riau aman. Namun ekspor harus dihindari tentunya,’’ sambungnya.

PLN Berterimakasih ke Pelanggan Besar
Sementara itu, PLN WRKR mengucapkan terima kasih kepada seluruh pelanggan industri yang berpartisipasi menggunakan genset sendiri saat beban puncak.

Pelanggan-pelanggan industri seperti mal dan hotel ini bersedia menghentikan saluran listrik dari PLN dan menyalakan generator set (genset) milik sendiri agar aliran listrik dari PLN lebih maksimal untuk masyarakat.

‘’Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pelanggan besar ini karena telah berpartisipasi dalam membantu PLN memaksimalkan pasokan listrik kepada masyarakat sehingga waktu pemadaman bisa berkurang,’’ General Manager PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR) Doddy Benjamin Pangaribuan.

Selain itu, PLN juga menyiapkan skema insentif yang prinsipnya mengganti biaya bahan bakar yang dikeluarkan oleh pelanggan besar saat menggunakan genset sendiri di saat beban puncak.

Untuk penghitungan insentif itu, pihak PLN akan memasang meteran elektronik yang bisa menentukan jumlah energi listrik yang diganti PLN tersebut.

‘’Nantinya PLN akan membicarakan lagi pemasangan alat meteran penghitungan energi itu karena harus disediakan oleh PLN,’’ kata Doddy.

Sementara itu, Deputy Manager Bidang Humas PLN WRKR, Sarno saat ditemui di kantor PLN WRKR di Jalan Setia Budi Pekanbaru membeberkan data-data pelanggan industri atau pelanggan besar yang sudah bekerja sama dengan PLN.

Data terakhir pada 9 Oktober, pelanggan besar PLN yang menghidupkan gensetnya sendiri di Rumbai adalah PT RGM sebesar 50 Ampere, Kalimantan Steel dengan daya sebesar 22 Ampere dan PT Rickri sebesar 15 Ampere.

Di Rayon Kota Timur ada Mall Pekanbaru dan Hotel Jatra menghentikan pasokan listrik 72 Ampere dari PLN. Grand Central Hotel sebesar 12 Ampere, Hotel Aryaduta 19 Ampere, Suzuya juga menggunakan genset sendiri. Di Rayon Panam, Giant Panam juga menghentikan pasokan listrik PLN sebesar 23 Ampere.

Sarno, mengatakan, PLN WRKR sudah mengirimkan surat dan mengimbau beberapa pelanggan besar lain untuk ikut berpartisipasi. ‘’Sementara SKA, Furaya, Ciputra, Matahari, Giant Tuanku Tambusai, Bandara, Labersa, Aneka Gas, Telkomsel dan Indofood belum ada laporan,’’ kata Sarno.

Sementara ini total daya dari pelanggan yang sudah berpartisipasi itu sebesar 235 Ampere atau senilai 10,05 MW. ‘’Jadi 10,05 MW ini sudah tersalurkan kepada masyarakat dan membantu mengurangi pemadaman,’’ kata Sarno.

Sumber : riaupos.co

0 komentar :

Posting Komentar

Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.


http://artikelkeren27.blogspot.com/2014/01/hasil-seleksi-cpns-kota-pekanbaru-2013.html

http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-kelulusan-cpns-kementerian.html


http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-daftar-nilai-tkd-dan-tkb.html



http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-daftar-nilai-tkd-dan-tkb.html



http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-indragiri.html


http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-kuantan.html
http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-siak-2013.html










PETUNJUK PENGGUNAAN