Oleh :
[ArtikelKeren] TAJUK RENCANA - Pesta sudah usai, seluruh masyarakat Riau antusias mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Yang tinggal, adalah menghitung waktu, sampai terkumpulnya semua surat suara di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau. Siapa yang akan menjadi R1, lima tahun mendatang?
Sebagaimana warna sejak awal, bahwa ajang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau tahun ini memang banyak memberikan kejutan. Mulai dari penjaringan calon hingga mencapai puncak. Masing-masing pendukung menjagokan.
Meskipun demikian, hingga pemungutan suara, kondisi Riau aman dan terkendali. Hal ini patut kita apresiasi secara mendalam bahwa masyarakat Riau memang sudah semakin dewasa dalam berpolitik.
Siapa pun yang menjadi pemenang, jelas proses terpilihnya pemimpim ini menjadi gambaran percaturan politik di daerah kaya minyak ini.
Paling tidak, dari proses Pilgubri ini akan tergambar, yaitu: Pertama, kekuatan individu. Jika faktor terpilihnya gubernur adalah karena kekuatan individu, maka kita berharap bahwa Riau akan memiliki pemimpin yang benar-benar dicintai oleh rakyat.
Ikatan batin antara pemilih dan pemimpinnya menjadi sinergi yang mampu memberikan energi besar untuk gubernur melakukan berbagai terobosan program untuk rakyat, dan tentu saja program itu mendapat dukungan secara nyata oleh masyarakat.
Pimimpin yang kuat, berkarakter dan mendapat legitimasi penuh dari masyarakat akan memberikan kekuatan besar untuk Riau membangun, di tengah himpitan kebijakan pusat yang jarang menganggap Riau ini penting dan posisi strategis Riau yang selalu terimbas oleh perkembangan dunia luar yang telah maju, seperti Singapura dan Malaysia.
Kedua, faktor partai politik. Jika gubernur yang terpilih adalah lebih didominasi oleh pengaruh partai politik, juga memberikan tanda bahwa kesadaran berpolitik masyarakat Riau sudah semakin besar.
Hal ini juga memberikan harapan kepada wakil rakyat kita yang akan bertarung 2014 mendatang di Pemilu legislatif.
Kita meyakini bahwa Daftar Caleg Tetap (DCT) sudah dipenuhi Parpol, tentu dengan pertimbangan, bahwa bakal wakil rakyat ini memang pantas dan memiliki integritas dan kapasitas mewakili rakyat.
Apalagi, jika Parpol yang mendukung gubernur terpilih, juga merebut parlemen Senayan dan pemerintahan, maka diyakini bahwa bahwa gubernur akan mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat, sehingga lobi-lobi politik dan akses pendanaan pembangunan yang akan mengucur ke Riau semakin mudah.
Tentu, kita menyadari bahwa Pilgubri bagi calon dan Parpol tidak ada yang gratis, semua memerlukan ongkos politik dan uang operasional yang cukup besar. Kita berharap, gubernur terpilih tidak lupa dengan janji kampanyenya.
Dan kepada masyarakat, kita juga berharap, siapa pun yang terpilih, walau bukan jagoan yang kita pilih saat di TPS, harus didukung bersama.
Jangan sampai perbedaan, membuat kita bercerai berai, sehingga tujuan kita untuk mencari pemimpin agar Riau sejahtera tidak tercapai. Selamat kepada pasangan gubernur wakil gubernur yang terpilih, semoga amanah dan menjadi penyambung lidah rakyat.***
Yang tinggal, adalah menghitung waktu, sampai terkumpulnya semua surat suara di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau. Siapa yang akan menjadi R1, lima tahun mendatang?
Sebagaimana warna sejak awal, bahwa ajang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau tahun ini memang banyak memberikan kejutan. Mulai dari penjaringan calon hingga mencapai puncak. Masing-masing pendukung menjagokan.
Meskipun demikian, hingga pemungutan suara, kondisi Riau aman dan terkendali. Hal ini patut kita apresiasi secara mendalam bahwa masyarakat Riau memang sudah semakin dewasa dalam berpolitik.
Siapa pun yang menjadi pemenang, jelas proses terpilihnya pemimpim ini menjadi gambaran percaturan politik di daerah kaya minyak ini.
Paling tidak, dari proses Pilgubri ini akan tergambar, yaitu: Pertama, kekuatan individu. Jika faktor terpilihnya gubernur adalah karena kekuatan individu, maka kita berharap bahwa Riau akan memiliki pemimpin yang benar-benar dicintai oleh rakyat.
Ikatan batin antara pemilih dan pemimpinnya menjadi sinergi yang mampu memberikan energi besar untuk gubernur melakukan berbagai terobosan program untuk rakyat, dan tentu saja program itu mendapat dukungan secara nyata oleh masyarakat.
Pimimpin yang kuat, berkarakter dan mendapat legitimasi penuh dari masyarakat akan memberikan kekuatan besar untuk Riau membangun, di tengah himpitan kebijakan pusat yang jarang menganggap Riau ini penting dan posisi strategis Riau yang selalu terimbas oleh perkembangan dunia luar yang telah maju, seperti Singapura dan Malaysia.
Kedua, faktor partai politik. Jika gubernur yang terpilih adalah lebih didominasi oleh pengaruh partai politik, juga memberikan tanda bahwa kesadaran berpolitik masyarakat Riau sudah semakin besar.
Hal ini juga memberikan harapan kepada wakil rakyat kita yang akan bertarung 2014 mendatang di Pemilu legislatif.
Kita meyakini bahwa Daftar Caleg Tetap (DCT) sudah dipenuhi Parpol, tentu dengan pertimbangan, bahwa bakal wakil rakyat ini memang pantas dan memiliki integritas dan kapasitas mewakili rakyat.
Apalagi, jika Parpol yang mendukung gubernur terpilih, juga merebut parlemen Senayan dan pemerintahan, maka diyakini bahwa bahwa gubernur akan mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat, sehingga lobi-lobi politik dan akses pendanaan pembangunan yang akan mengucur ke Riau semakin mudah.
Tentu, kita menyadari bahwa Pilgubri bagi calon dan Parpol tidak ada yang gratis, semua memerlukan ongkos politik dan uang operasional yang cukup besar. Kita berharap, gubernur terpilih tidak lupa dengan janji kampanyenya.
Dan kepada masyarakat, kita juga berharap, siapa pun yang terpilih, walau bukan jagoan yang kita pilih saat di TPS, harus didukung bersama.
Jangan sampai perbedaan, membuat kita bercerai berai, sehingga tujuan kita untuk mencari pemimpin agar Riau sejahtera tidak tercapai. Selamat kepada pasangan gubernur wakil gubernur yang terpilih, semoga amanah dan menjadi penyambung lidah rakyat.***
Sumber : riaupos.co
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.