Menurut Koodinator Lapangan (korlap) SATMA PP Kota Pekanbaru, Luis Jaohari, proses mutasi jabatan memang suatu kelaziman yang terjadi. Baik dilakukan di Pemerintah Pusat ataupun Pemerintah Daerah.
Namun kondisi yang ditakutkan hal tersebut tidak sesuai dengan tujuan agar pekerjaan dapat berjalan efektif dan efisien, tapi malah dijadikan sebagai ajang mencari untung pribadi dan golongan dengan praktek jual beli jabatan.
"Mutasi jabatan yang dilakukan sudah keluar dari jalur yang seharusnya. Dimana yang kita takutkan ini sebagai cara untuk melanggengkan kekuasaan dengan menempatkan orang terdekat di posisi yang strategis," katanya.
Bukan hanya jual beli jabatan yang ditakutkan. Namun juga diindikasikan adanya pemalsuan golongan. Menurut belasan massa ini yang menjadi sorotan diantaranya Nizhamul, yang awalnya sebagai Kabag Umum Eselon IIIa golongan IIId pindah menjadi Kasat Pol PP dengan Eselon IIb yang seharusnya masuk golongan IVa Senior.
Untuk itu SAPMA PP juga berharap adanya transparansi dalam pelaksanaan mutasi-mutasi jabatan. Karena hal tersebut juga menjadi hal yang diperhatikan oleh masyarakat.
"Jadi, mutasi itu dilakukan harus ditempatkan di tempat yang sesuai dengan kemampuannya. Jangan adalagi mafia-mafia jabatan," katanya.
Menurutnya, SATMA PP akan terus mengawal program-program kerja dari BKD terutama dalam mutasi dimana apakah seseorang tersebut baik dan layak untuk ditempatkan di jabatan-jabatan yang baru.
"Kita berharap adanya transparan mengenai mutasi-mutasi jabatan. Hal ini akan tetap kita awasi," ujarnya.
Namun akhirnya massa membubarkan diri dengan tertib setelah aspirasi mereka diterima oleh perwakilan BKD Riau.
Sumber : halloriau
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.