Dalam setiap kehidupan, ada kesedihan dan kebahagiaan, ada hari dimana kita kehilangan kepercayaan kita, hari dimana teman kita melawan diri kita sendiri. Tapi hari itu tak akan pernah datang saat kita membela suatu hal yang paling berharga dalam hidup ~ @MotivatorSuper

Senin, 30 September 2013

Refleksi Hari Sarjana Nasional

Senin, September 30, 2013 By Unknown No comments

Oleh : Nafisatul Husniah


 
[ArtikelKeren] OPINI - Dalam catatan hari-hari penting di Indonesia tertulis tanggal 29 September sebagai Hari Sarjana Nasional. Merupakan suatu kehormatan bagi sarjana, ketika namanya diabadikan dalam hari-hari penting nasional.

Seperti halnya pentingnya keberadaan sarjana sebagai generasi bangsa yang siap membangun negara dengan segala potensi yang dimilikimya.

Tertera dalam Wikipedia Bahasa Indonesia, sarjana berasal dari bahasa Sanksekerta atau dalam bahasa Inggrisnya Undergradueted merupakan gelar akademik yang diberikan kepada lulusan program pendidikan strata 1.

Untuk mendapatkan gelar sarjana, secara normatif dperlukan waktu selama empat sampai enam tahun.

Hal tersebut tergantung dari kebijakan dari perguruan tinggi yang ditetapkan. Karya ilmiah yang diwajibkan dan merupakan persyaratan untuk memperolah gelar sarjana dinamakan dengan skripsi.

Umumnya gelar sarjana merupakan dambaan setiap orang, karena ini menunjukkan status pendidikan yang telah tinggi. Asumsinya dengan status pendidikan yang tinggi, status sosial juga akan lebih meningkat.

Secara garis besar, ada dua hal yang melatarbelakangi dan menjadi motivasi setiap orang berproses untuk mendapatkan gelar sarjana di perguruan tinggi.

Pertama, motif pragmatis, bisa dimaknai sebagai dorongan yang lebih tertuju kepada kepentingan pribadi, misalnya untuk menjadi kaya-raya, atau mendapat kedudukan dalam jabatan, melalui upaya dan tindakan yang menghalalkan segala cara.

Kedua, motif idealis yakni motif yang didasari untuk melayani dan memberikan manfaat bagi orang lain, melalui upaya belajar keras dan penuh kesungguhan.

Motivasi untuk meraih gelar sarjana, tentu akan mempengaruhi bagaimana mereka berproses dalam perguruan tinggi. Mereka yang hanya bermotif pragmatis akan menggunakan banyak cara untuk lekas meraih gelar sarjananya.

Entah melalui cara baik atau yang menyimpang sekalipun, tergantung dari masing-masing kepribadian yang tertanam dalam diri individu.

Selanjutnya jika kemudian kita banyak menemukan praktik plagiarisme di kalangan akademisi, inilah setidaknya yang menjadi contoh jalan yang mereka ambil.

Praktik tersebut, bisa disebakan oleh dua kemungkinan, yang pertama memang malas mengerjakan tugas dengan usaha dan pemikiran sendiri, sedangkan yang lainnya memang belum memiliki kemampuan untuk mengerjakan tugas tersebut. Akhirnya yang dihasilkan gelar sarjana seakan hanya bungkus saja tanpa adanya isi, kosong.

Ketika kita menanam rumput maka jangan pernah berharap akan tumbuh menjadi padi yang siap dipanen. Meskipun ketika kita menanam padi sangat mungkin akan tumbuh rumput di sekelilingnya.

Tugas kita agar sawah tetap menghasilkan padi yang baik adalah membersihkan rumput yang ada di sekitanya. Kurang lebih demikianlah gambaran antara niat dan proses yang harus dijalani.

Jika niat yang mengawali setiap tindakan hanya biasa-biasa saja, atau tidak terlalu baik, maka hasil yang didapatkan tidak mungkin akan baik meskipun mungkin kelihatannya baik. Kemudian, setiap niat baik dan mulia pasti akan mendapatkan rintangan dan halangan.

Dengannya berproses akan semakin menantang, dan hasil yang didapatkan juga akan semakin baik, bahkan mungkin lebih baik dari yang diharapkan. Nyatanya banyak calon sarjana kita yang tidak sadar akan hal ini, dengan tindakan-tindakan yang tidak seharusnya.

Mereka yang serius menuntut ilmu, dan mengembangkan segala potensinya di kampus tempat mereka belajar saja, belum tentu mendapat tempat di masyarakat, apalagi mereka yang hanya bersantai-santai.

Beruntung bagi yang sudah punya pengalaman kerja atau yang sudah punya usaha meski kecil-kecilan. Mereka yang telah punya pengalaman kerja tidak terlalu kesulitan mendapatkan pekerjaan, karena umunya yang dibutuhkan dalam lowongan kerja adalah pengalaman.

Sedangkan mereka yang sudah punya usaha sendiri tinggal mengembangkan usahanya. Realitasnya tidak demikian yang terjadi pada sebagian besar sarjana kita.

Mereka hanya melihat apa yang di depan mata saja, bagaimana tugas kuliah bisa selesai cepat, bagaimana UTS, UAS bisa lancar tanpa juga melihat jauh ke depan, dimana masa depan mereka yang akan dipertaruhkan.

Jika saat ini kita melihat banyak sarjana yang menganggur, itu wajar saja. Kenyataannya mereka memang belum memiliki kesiapan untuk terjun di masyarakat. Inilah problematika lulusan perguruan tinggi kita, tidak turut serta membangun negara, namun malah menjadi bagian dari persoalan pembangunan negara itu sendiri. Sangat memprihatinkan.

Berkaca pada hal yang demikian ini, seharusnya bisa menjadi refleksi diri dari para calon sarjana. Mereka harus sadar akan masa depannya ketika nanti telah berada di masyarakat.

Biar bagaimanapun kepada merekalah bangsa ini berharap. Di tangan mereka pula masa depan bangsa dipertaruhkan. Sebelum mereka benar-benar berada dalam posisi inti dari bangsa ini, maka mereka harus pantas dulu untuk itu.

Yakni, dengan berproses secara benar sesuai dengan substansi dari mahasiswa sebagai calon sarjana. Bukan dengan melakukan segala hal secara instan hanya untuk mendapatkan label sarjana.

Sudah saatnya ditunjukkan bahwa para sarjana adalah orang yang pantas dan telah siap menjadi garda terdepan pembangunan bangsa Indonesia. Siap memberikan kontribusi penuh untuk mengantarkan bangsa Indonesia pada cita-cita yang diharapkan. Semoga.***


Nafisatul Husniah
Aktivis di Laskar Ambisius 

Sumber : riaupos.co

0 komentar :

Posting Komentar

Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.


http://artikelkeren27.blogspot.com/2014/01/hasil-seleksi-cpns-kota-pekanbaru-2013.html

http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-kelulusan-cpns-kementerian.html


http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-daftar-nilai-tkd-dan-tkb.html



http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-daftar-nilai-tkd-dan-tkb.html



http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-indragiri.html


http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-kuantan.html
http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-siak-2013.html










PETUNJUK PENGGUNAAN