[ArtikelKeren] NEWS - Hingga September ini, HIV/AIDS telah menjangkiti 251 warga Kabupaten Bengkalis. Sebanyak 205 warga terjangkit virus HIV.
Sedang jumlah warga yang terserang penyakit AIDS sudah mencapai angka 46 orang. Hal itu dikatakan Wakil Bupati Bengkalis selaku Ketua BNK, Drs H Suayatno menjawab Riau Pos di Duri, Ahad (29/9).
Wabup juga merinci jumlah penderita berdasarkan jenis kelamin. Dari 205 penderita HIV, sebanyak 126 orang adalah perempuan. Sisanya sebanyak 76 orang laki-laki. Sementara itu, penderita AIDS yang tercatat terdiri dari enam orang perempuan dan 40 orang laki-laki.
‘’Penderita HIV dan AIDS terbanyak tercatat di Kecamatan Mandau. Jumlahnya lebih dari 50 persen,’’ katanya.
Berdasarkan data KPA, katanya, rata-rata penderita HIV/AIDS di Kabupaten Bengkalis adalah kalangan usia produktif. Malah beberapa di antaranya dari kalangan remaja.
‘’Penularannya tak semata karena hubungan seksual, tapi juga lewat jarum suntik pemakai narkoba. Mungkin masih sangat banyak yang belum ketahuan karena mereka tidak memeriksakan diri,’’ ucapnya.
Upaya meredam laju wabah HIV/AIDS tersebut, menurut Suayatno, memerlukan sinergi berbagai pihak terkait. Memang di daerah ini sudah ada Pokja Penanggulangan HIV/AIDS, namun pokja tersebut saja tak akan mampu bekerja sendiri.
‘’Untuk menanggulangi HIV/AIDS perlu kerja bersama seluruh pihak terkait. Untuk itu diperlukan pula pemikiran bersama tentang langkah yang tepat untuk itu,’’ ucapnya lagi.
Khusus untuk Mandau dan Pinggir yang memiliki sejumlah lokasi WTS, menurut wabup, diperlukan pula pemikiran bersama. Bisa saja tempat-tempat prostitusi itu diberangus guna meminimalisir penularan.
Namun cost sosialnya akan sangat tinggi kalau antisipasi efek samping pemberangusan itu tak diprogramkan secara matang. ‘’Kita akan coba studi banding ke Surabaya dalam upaya meredam HIV/AIDS ini,’’ pungkasnya.
Sedang jumlah warga yang terserang penyakit AIDS sudah mencapai angka 46 orang. Hal itu dikatakan Wakil Bupati Bengkalis selaku Ketua BNK, Drs H Suayatno menjawab Riau Pos di Duri, Ahad (29/9).
Wabup juga merinci jumlah penderita berdasarkan jenis kelamin. Dari 205 penderita HIV, sebanyak 126 orang adalah perempuan. Sisanya sebanyak 76 orang laki-laki. Sementara itu, penderita AIDS yang tercatat terdiri dari enam orang perempuan dan 40 orang laki-laki.
‘’Penderita HIV dan AIDS terbanyak tercatat di Kecamatan Mandau. Jumlahnya lebih dari 50 persen,’’ katanya.
Berdasarkan data KPA, katanya, rata-rata penderita HIV/AIDS di Kabupaten Bengkalis adalah kalangan usia produktif. Malah beberapa di antaranya dari kalangan remaja.
‘’Penularannya tak semata karena hubungan seksual, tapi juga lewat jarum suntik pemakai narkoba. Mungkin masih sangat banyak yang belum ketahuan karena mereka tidak memeriksakan diri,’’ ucapnya.
Upaya meredam laju wabah HIV/AIDS tersebut, menurut Suayatno, memerlukan sinergi berbagai pihak terkait. Memang di daerah ini sudah ada Pokja Penanggulangan HIV/AIDS, namun pokja tersebut saja tak akan mampu bekerja sendiri.
‘’Untuk menanggulangi HIV/AIDS perlu kerja bersama seluruh pihak terkait. Untuk itu diperlukan pula pemikiran bersama tentang langkah yang tepat untuk itu,’’ ucapnya lagi.
Khusus untuk Mandau dan Pinggir yang memiliki sejumlah lokasi WTS, menurut wabup, diperlukan pula pemikiran bersama. Bisa saja tempat-tempat prostitusi itu diberangus guna meminimalisir penularan.
Namun cost sosialnya akan sangat tinggi kalau antisipasi efek samping pemberangusan itu tak diprogramkan secara matang. ‘’Kita akan coba studi banding ke Surabaya dalam upaya meredam HIV/AIDS ini,’’ pungkasnya.
Sumber : riaupos.co
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.