"Kita panggil-panggil untuk kepentingan pemeriksaan, namun EP tidak pernah datang. Ternyata di kantornya juga dia tidak masuk-masuk dinas lagi. Karena itulah kita masukkan dia dalam DPO kita dan petugas kita tengah melakukan pencarian," ungkap Kapolsek Bangko Kompol Hamrizal Nasution, Rabu (16/7/2013) kemarin.
Polsek Bangko melayangkan surat panggilan pemeriksaan terhadap EP ditujukan kepada pihak Rutan Bagansiapiapi beberapa waktu lalu. Kepala Rutan Bagansiapiapi membalasnya dengan kalimat yang mempersilahkan aparat kepolisian untuk mengusut keterlibatan EP sesuai koridor hukum yang berlaku.
"Silahkan diusut petugas kita yang terlibat. Saya juga telah berulangkali mengingatkan kepada petugas saya agar tidak sekali-kali terlibat dalam narkoba. Jika sudah diingatkan tetapi masih berbuat, maka resikonya tanggung sendiri," kata Kapolsek menirukan isi surat
balasan pihak Rutan Bagansiapiapi yang ditandatangani Kepala Rutan Bagansiapiapi Mhd. Lukman.
Dijelaskan Kapolsek, pada 27 Juni lalu pihak Rutan Bagansiapiapi menyerahkan tiga orang narapidana (napi) kepada pihak Polsek Bangko. Ketiganya masing-masing Hermanto, Eka Sahputra dan Juliandi yang diduga terlibat dalam memakai sabu-sabu di Rutan Bagansiapiapi.
Sebelum kasus itu diserahkan ke Polsek Bangko, pihak Rutan melalukan penggerebekan di ruangan mereka yang ternyata saat itu ketiga napi dan satu petugas Rutan itu sedang asik nyabu secara bergantian.
Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap keempat orang tersebut, diketahui kalau sabu-sabu itu diperoleh mereka dengan membeli secara patungan sebesar Rp300 ribu per orang. Setelah uang terkumpul Rp1,2 juta, EP sang petugas Rutan menyanggupi untuk membeli sabu ke luar Rutan. (Jonathan Surbakti/MRNetwork)
Sumber : halloriau
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.