Dalam setiap kehidupan, ada kesedihan dan kebahagiaan, ada hari dimana kita kehilangan kepercayaan kita, hari dimana teman kita melawan diri kita sendiri. Tapi hari itu tak akan pernah datang saat kita membela suatu hal yang paling berharga dalam hidup ~ @MotivatorSuper

Rabu, 10 Juli 2013

40 Persen Kebun Sawit di Riau Ternyata Bibit 'Palsu'

Rabu, Juli 10, 2013 By Unknown No comments

40 Persen Kebun Sawit di Riau Ternyata Bibit 'Palsu'
PEKANBARU [ArtikelKeren] NEWS - Luas perkebunan Kelapa Sawit di Provinsi Riau terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Saat ini tercatat luas kebun sawit Riau sudah mencapai angka 2,1 juta hektare lebih.

Namun sayang, 40 persen dari total kebun sawit yang ada, menggunakan bibit palsu non sertifikasi, alias kualitas abal-abal. Sehingga tidak heran luas kebun yang ada tidak sebanding dengan produksi Tandan Buah Segar (TBS) yang ada.

Kepala Dinas Perkebunan Riau, Zulher kepada halloriau.com menyatakan, saat ini memang para petani sawit di Riau banyak tertipu oleh oknum penjual bibit sawit palsu ini. Sehingga banyak petani yang mengeluhkan rendahnya produksi mereka setiap bulannya.

Menurut Zulher, pihaknya sudah melakukan survey kesejumlah kebun sawit swamitra yang ada di Riau. Hasilnya cukup mengengkang, dimana 40 persen bibit sawit yang ditanam petani ternyata palsu, atau bibit non sertifikasi.

"Ya, memang kita sudah melakukan survey, hasilnya hampir 40 persen lahan sawit kita saat ini ditanami bibit palsu. Sehingga tidak heran produksi sawit tidak sebanding dengan luas area kebun yang ada," jelasnya, Rabu (10/7/2013)

Diungkannya, baru-baru ini pihaknya melakukan peninjauan ke perkebunan rakyat di Kempas, Kabupaten Indragiri Hilir. "Hasilnya, satu hamparan kebun sawit yang luasnya sekitar 600 hektar itu semuanya bibit palsu," tandasnya.

Tidak hanya di Inhil, kebun sawit di Kabupaten lainnya seperti di Inhu, Pelalawan, Kampar, Rohul, Kuansing dan Siak juga ditemukan beberapa perkebunan yang menggunakan bibit palsu.

Dijelaskannya, bibit palsu ini sangat merugikan para petani. Pasalnya, bibit palsu ini memilki masa pembuahan yang cukup lama. Selain itu, produksi buah sawitnya juga jauh lebih rendah dibandingkan bibit sertifikasi.

"Bibit palsu itu hanya bisa menghasilkan 0,6 ton buah sawit setiap bulannya, sementara bibit sertifikasi itu bisa menghasilkan 2-3 ton perbulan. Tidak hanya itu, kalau bibit sawit sertifikasi itu, 1,5 tahun sudah buah pasir, sementara yang palsu itu bisa sampai 2-3 tahun," paparnya.

Selain perbedaan dari segi kualitas dan kuantitas produksi, perbedaan mencolok harga bibit palsu dan asli ini sangat mudah diketahui. "Bibit palsu itu harganya biasanya Rp15 ribu, tapi kalau yang asli tu Rp40 ribu," tandasnya.

Oleh sebab itu, Zulher meminta para petani sawit di Riau untuk berhati-hati dalam memilih bibit sawit dipasaran. " Kalau tidak tau membedakan mana yang palsu dan asli, sebaiknya datang atau tanyakan ke Dinas Perkebunan, supaya jelas," cetusnya.(Dian Alhadi)


Sumber : halloriau
Editor   : Ananda Donie

0 komentar :

Posting Komentar

Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.


http://artikelkeren27.blogspot.com/2014/01/hasil-seleksi-cpns-kota-pekanbaru-2013.html

http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-kelulusan-cpns-kementerian.html


http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-daftar-nilai-tkd-dan-tkb.html



http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-daftar-nilai-tkd-dan-tkb.html



http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-indragiri.html


http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-kuantan.html
http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-siak-2013.html










PETUNJUK PENGGUNAAN