Para peneliti menekankan, penambahan berat badan terlalu banyak selama kehamilan akan membuat permasalahan berat badan jangka panjang, termasuk kelahiran prematur. Mereka pun menyarankan agar setiap wanita bisa berkonsultasi untuk batas penambahan berat badan maksimal mereka saat hamil.
"Wanita yang mengawasi berat badannya selama hamil cenderung untuk mencegah komplikasi kehamilan," ujar ketua studi Cynthia Chuang, profesor kedokteran dan ilmu kesehatan masyarakat di Penn State College of Medicine.
Dalam studi tersebut, para peneliti menanyakan pada 29 wanita dengan kelebihan berat badan atau obesitas yang baru saja melahirkan tentang diet mereka, termasuk apakah mereka mengalami mual-mual, dan olahraga selama hamil.
Hasilnya, wanita yang berat badannya bertambah terlalu banyak saat hamil menerapkan pola makan "untuk dua orang". Peneliti juga menemukan kecenderungan wanita hamil untuk mengurangi olahraga dan pilihan makanan sehat, dan menuruti keinginan makan mereka.
Padahal seperti yang diketahui, rekomendasi penambahan berat badan saat hamil tergantung pada indeks massa tubuh seseorang sebelum hamil. Untuk wanita dengan berat badan normal, penambahan yaitu berkisar 11,3-15,9 kilogram. Untuk wanita kelebihan berat badan yaitu 6,8-11,3 kg, sementara untuk wanita obesitas yaitu hanya 4,8-9 kg saja.
Selain itu, peneliti juga merekomendasikan, dalam mengelola kenaikan berat badan, wanita perlu membuat rencana makan dan hati-hati terhadap pemilihan makan mereka. Tak hanya itu, mereka juga perlu tetap cukup berolahraga sesuai anjuran yaitu minimal 150 menit olahraga sedang setiap mminggunya.
Untuk wanita dengan berat badan normal, mereka hanya perlu mengonsumsi tambahan 300 kalori setiap harinya ketika hamil. Jumlah tersebut bahkan lebih sedikit lagi pada wanita kelebihan berat badan dan obesitas. (ak27)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.