Dalam setiap kehidupan, ada kesedihan dan kebahagiaan, ada hari dimana kita kehilangan kepercayaan kita, hari dimana teman kita melawan diri kita sendiri. Tapi hari itu tak akan pernah datang saat kita membela suatu hal yang paling berharga dalam hidup ~ @MotivatorSuper

Selasa, 11 Februari 2014

Riau Perlu Perubahan Revolusioner

Selasa, Februari 11, 2014 By Unknown No comments

Oleh : Machasin


[ArtikelKeren] OPINI - Hanya dalam hitungan hari Gubernur Riau akan segera dilantik, masyarakat sudah menunggu gebrakan serta kelihaian sang gubernur yang terkenal dekat dengan rakyat dan memiliki ide-ide cemerlang serta fenomenal dalam membangun negeri ini.

Kita berharap amanah yang telah dimandatkan rakyat dapat dijalankan dengan baik, sehingga masyarakat benar-benar terangkat kehidupannya dan merasakan manfaat dari hasil pembangunan.

Persiapkan SDM Bermutu

Angka kemiskinan dan pengangguran di Provinsi Riau dalam beberapa tahun terakhir ini terus mengalami penurunan, hal ini merupakan salah satu indikator keberhasilan dalam proses pembangunan.

Namun di balik prestasi tersebut selalu mengusik pertanyaan, apakah kesejahteraan masyarakat secara umum makin meningkat? Bukankah yang terlihat di masyarakat kita justru sebaliknya? Sepertinya belum ada perubahan berarti, ke mana larinya dana APBD yang sangat besar digelontorkan?

Ada beberapa kemungkinan yang terjadi. Pertama, telah terjadi kesalahan dalam penyusunan program, di mana program pembangunan dibuat asal jadi bahkan tragisnya copy paste tahun lalu atau dari tempat lain.

Kedua, programnya benar tapi dalam pelaksanaannya dijadikan sebagai sebuah project yang lebih mengutamakan prinsip keuntungan, padahal seharusnya dijalankan berdasar azas kemanfaatan (benefit bukan profit).

Ketiga, sumber daya manusia (SDM) aparatur yang tidak siap, baik pada level pemimpin maupun pelaksana, sehingga program yang telah digagas tidak dapat diimplementasikan dengan baik.

Keempat, keputusan mutasi dan alih tugas sering tidak didasarkan pada kepentingan tuntutan pekerjaan melainkan didasarkan atas kepentingan politik praktis, yang berdampak pada rendahnya kinerja pegawai.

Kelima, terjadi konflik kepentingan dalam pengelolaan dana APBD di satu sisi ada pihak yang kekeh ingin menjalankan visi mulia dalam proses pembangunan, namun di sisi lain masih banyak pihak-pihak yang berkepentingan untuk memanfaatkan APBD.

Jika demikian kondisinya maka wajar saja bila proses pembangunan menuai banyak masalah, di satu sisi masyarakat sulit bangkit dari keterpurukan dan di sisi lain banyak pihak yang diuntungkan.

Fakta yang teramati tidak sedikit pejabat yang terseret dan terlibat persoalan hukum karena telah terjadi salah urus dalam pengelolaan APBD.

Ada sebuah pertanyaan yang sulit dijawab, mengapa anggaran APBD Provinsi Riau yang sangat besar namun dampaknya bagi masyarakat masih belum dapat dirasakan maksimal.

Misalnya infrastruktur jalan dan jembatan tak pernah tuntas, belum lagi persoalan kritis seperti kemiskinan, pendidikan, kesehatan, keamanan dan lainnya.

Ada yang menghipotesiskan APBD Riau sangat besar, namun tidak diimbangi dengan kesiapan SDM yang memadai, sehingga skenario pembangunan yang seharusnya dijalankan sebagai sebuah program yang terintegrasi, ternyata di lapangan penuh dengan rekayasa.

Menjadi sebuah project untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Untuk menjawab tantangan tersebut salah satu cara yang harus ditempuh pemerintah adalah membangun SDM yang bermutu melalui manajemen pengetahuan (knowledge management).

Knowledge Management

Knowledge Management (KM), yaitu proses menyimpan, meningkatkan dan mengkapitalisasikan pengetahuan dari milik individu menjadi properti organisasi.

Lantas, bagaimana cara menerapkan KM dalam organisasi pemerintah? Pertama, kita harus membangun infrastrukturnya yang berkaitan dengan faktor manusianya, yaitu membangun dan mengaktifkan komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi.

Para birokrat umumnya masih mengedepankan dirinya sebagai penguasa yang memegang kekuasaan, sehingga dalam jiwanya telah terpatri sebagai penguasa yang ingin disegani.

Mereka lupa bahwa dirinya adalah sebagai pemimpin bukan penguasa yang kerjanya hanya memerintah dan minta dilayani. Kepemimpinan yang benarmuncul dari mereka yang motivasi utamanya adalah menolong orang lain, yang menempatkan pelayanan terhadap orang lain dalam membangun sense of community dan mengembangkan kekuatan bersama dalam pengambilan keputusan.

Ia harus mendengar secara intens apa yang disampaikan dan diinginkan kelompoknya, ia harus mencoba memahami dirinya sendiri, aspirasi, dan nilia-nilai yang diyakininya.

Kedua, perlunya menciptakan budaya kerja dalam organisasi yakni harus ada kepercayaan di dalam organisasi. Harus ada pemberdayaan supaya semua orang dapat betul-betul melepaskan potensi yang dimiliki untuk kepentingan organisasi. Orang-orang dalam organisasi perlu memiliki mentalitas yang unggul yaitu sikap mental terpuji dan teruji.

Budaya kerja dapat dijadikan barometer keberhasilan dalam pembangunan seperti budaya kerja bangsa Jepang, yang mencapai tingkat kemajuan yang luar biasa.

Bahkan dengan budaya kerjanya yang fanatik, Jepang mengubah Hirosima dan Nagasaki menjadi tanah pertanian yang subur, padahal mayoritas ilmuwan menyatakan tidak akan ada kehidupan di atas Hirosima dan Nagasaki yang telah dibombardir tentara sekutu.

Untuk membangkitkan budaya kerja, Jepang mencari strategi baru, di antaranya mengundang sejumlah ahli dari Amerika Serikat, yaitu Edward Deming dan Juran untuk menimba ilmu sebanyak mungkin.

Upaya kedua ahli tersebut diolah sesuai dengan budaya bangsa Jepang oleh Kauro Ishikawa, yang melakukan manajemen kualitas berdasarkan kerja kelompok dan partisipatif.

Ketiga, membuat pemetaan (mapping) dan kultur KM dalam organisasi mengenai pengetahuan, keahlian dan pengalaman yang dimiliki oleh anggota-anggota organisasi terutama yang berkaitan dengan job desk dari masing-masing pegawai.

Di sini pemimpin harus berupaya bagaimana cara memamfaatkan pengetahuan tersebut secara maksimal dan diarahkan pada upaya menciptakan pengetahuan baru dengan menciptakan suatu lingkungan yang kondusif yang mendorong orang untuk melakukan penemuan-penemuan baru.

Menumbuhkan dan membangun kultur KM akan berbuah mamfaat bagi karyawan dan organisasi. Pijakan utama agar karyawan menerima konsep KM adalah pemahaman yang sama tentang tujuan organisasi dan budaya senang berbagi pengetahuan. Pengaplikasian program KM antara lain melalui knowledge sharing, book sharing, dan leader sharing.

Keempat, setelah kebiasaan knowledge terbangun dengan kuat, berikutnya adalah menerjemahkan para pegawai menjadi eksplisit, yaitu dalam bentuk karya nyata di mana pegawai dibiasakan untuk mampu membuat laporan dan tulisan yang bermanfaat untuk mengukur kinerjanya, pegawai dituntut mempunyai kesediaan untuk melakukan perubahan, kesediaan untuk memperhatikan, kesediaan untuk memahami semuanya penting dan memiliki kepentingan, kesediaan untuk bekerja sama, kesediaan untuk tidak mudah menyerah, kesediaan untuk mengevaluasi, siap menerima dan memberi kritik, kesediaan untuk mewujudkan mimpi, dan kesediaan untuk menerima keberhasilan.

Perubahan Revolusioner

KM akan mampu menghasilkan SDM bermutu, namun menerapkan KM bukanlah pekerjaan yang mudah karena memerlukan komitmen dari semua pihak, terutama komitmen pemimpin.

Di sini pemimpin dituntut untuk memiliki visi kreatif untuk organisasi, matang secara emosional, memiliki penguasaan teknologi yang mantap dan dampaknya terhadap masyarakat, berpikir secara strategis dan politis, merupakan pemain tim yang mampu mendelegasikan dan memungkinkan anggota tim yang lain meraih keberhasilan, disiplin dan adil, terbuka terhadap pandangan yang berbeda namun tegas dan mampu mengambil keputusan, mampu beradaptasi dengan baik dalam perubahan, tekanan maupun kondisi ketidakpastian, berkata jujur dan terus terang.

Karena itu aset paling berharga dari suatu organisasi adalah orang-orang yang bermutu dan berpengetahuan. Tugas berat pak gubernur sebagai pemimpin di negeri ini adalah memahami bagaimana aset ini diperoleh, dipertahankan, dan ditingkatkan. Jika hal tersebut dapat tercipta melalui proses penerapan KM, maka gubernur kita telah mampu melakukan perubahan revolusioner. Selamat menjalankan amanah. ***(ak27)


Machasin
Dosen Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Unri


http://ak27protect.blogspot.com

0 komentar :

Posting Komentar

Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.


http://artikelkeren27.blogspot.com/2014/01/hasil-seleksi-cpns-kota-pekanbaru-2013.html

http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-kelulusan-cpns-kementerian.html


http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-daftar-nilai-tkd-dan-tkb.html



http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/pengumuman-daftar-nilai-tkd-dan-tkb.html



http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-indragiri.html


http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-kuantan.html
http://artikelkeren27.blogspot.com/2013/12/hasil-seleksi-cpns-kabupaten-siak-2013.html










PETUNJUK PENGGUNAAN