Tak tanggung-tanggung, sejumlah pelanggan PLN harus merasakan pemadaman hingga 30 jam.
Seperti dialami Andre, warga Gobah di sekitar Lapas Pekanbaru. Ia mengatakan listrik di rumahnya baru menyala pada Rabu (19/2) pukul 16.00 WIB.
"Tapi pukul 19.00 WIB, listrik kembali padam,’’ katanya, kemarin.
Dian Aismana, warga Jalan Sakinah, belakang Lapas Pekanbaru juga mengalami hal serupa.
"Ampun, mau mandi saja susah dibuatnya. Kalaupun bisa pakai genset, mana kuat sampai 24 jam. Ini handphone sudah habis baterai saja tak ter-cas,’’ oceh pria berbadan gempal ini.
Pemadaman hingga kemarin pukul 17.30 WIB masih dialami sebagian pelanggan PLN Pekanbaru. Di antaranya, pelanggan yang berdomisi di Kelurahan Kampung Tengah, Kecamatan Sukajadi.
Meski listrik sempat menyala pukul 13.00 WIB, Rabu (19/2), namun sekitar pukul 15.30 WIB listrik kembali padam.
"Pagi pukul 06.00 WIB lampu menyala sekitar lima menit setelah itu padam kembali. Kemudian pukul 13.00-15.30 WIB hidup lagi, setelah itu padam hingga saat ini,’’ ujar Evan (38) warga Kelurahanan Kampung Tengah, Kecamatan Sukajadi, kemarin.
Menurut karyawan swasta ini, pemadam listrik menyebabkan aktivitas warga menjadi terhambat seperti mandi, cuci, kakus (MCK). Bahkan warga terpaksa menumpang di rumah warga lainnya yang memiliki genset.
"Tetangga saya terpaksa mandi dan minta air dari rumah tetangga lainnya. Kalau saya kebetulan bak mandi besar sehingga cadangan air masih banyak. Tapi kalau untuk charge handphone, masak nasi ya jadi terkenda,’’ kata Evan.
Tidak hanya warga, para pelaku usaha pun dibuat kecewa dengan pemadaman listrik ini. Seperti yang disampai Yati, salah seorang pemilik usaha laundry di kawasan Gobah, Sail.
Dirinya mengaku merugi dengan pemadaman listrik ini, pasalnya kapasitas penyucian di mesin cucinya tidak bisa maksimal.
"Kami tidak berani ambil (cucian) banyak, tidak mungkin cuci pakai tangan semua. Pakai gensetpun kami tak sanggup sampai 12 jam. Kalau keuntungan, jelas berkuranglah, tapi kalau begini terus kan pelanggan kami bisa lari ke tempat yang lebih besar yang bisa pakai genset lama’’ kata Yati, Rabu (19/2) siang.
Kondisi lebih parah mungkin dirasakan Hendra, pemilik sebuah klinik di Simpang Tiga. Hendra yang juga berprofesi sebagai seorang dokter ini harus menutup klinik dentalnya selama dua hari karena ketiadakan pasokan listrik selama dua hari kemarin.
Dia mengaku terpaksa meliburkan karyawan karena kliniknya tidak beroperasi secara maksimal.
"Dari jam 10 pagi kemarin (Selasa) sampai pagi ini (Rabu pukul 9.30 WIB, red) masih mati, klinik saya terpaksa tutup seharian kemarin. Sudah hampir 24 jam mas, seingat saya cuma hidup sekali sekitar pukul 2 dini hari tadi, tapi tadi pagi mati lagi,’’ keluh dokter gigi lulusan Jogja ini, Rabu (19/2) pagi.
PLN Janjikan Pemadaman Selesai
Sementara itu, PLN Area Pekanbaru menjanjikan pemadaman yang terjadi di Pekanbaru selesai, Rabu (19/2) malam.
Pihak PLN sedang mengerjakan perbaikan dan mengusahakan kondisi padam tidak terus berlanjut.
Demikian dikatakan Manager Area Pekanbaru Gustian kepada Riau Pos, Rabu (19/2). Menurut Gustian, pihaknya sudah berhasil menghidupkan satu trafo dari tiga trafo yang tidak beroperasi.
"Kami usahakan malam ini, (Rabu, 19/2, red) pemadaman selesai. Kami sedang bekerja, paling lambat dini hari nanti (dini hari tadi, red) selesai, kami mengharapkan doanya,’’ kata Gustian.
Diketahui sebelumnya, hampir separuh kota Pekanbaru mengalami padam karena kerusakan kabel di tiga trafo yang ada di Gardu Induk Teluk Lembu.
"Saat ini satu unit trafo sudah bekerja dan berhasil kami operasikan kemarin, namanya trafo unit III di Teluk Lembu. Sekarang anggota sedang memperbaiki kabel dua trafo lagi, tapi prioritas adalah travo unit II Teluk Lembu,’’ kata Gustian.
Diterangkan Gustian bahwa sebelumnya yang rusak adalah kabel trafo ke panel. Kerusakan terjadi pada kabel di tiga trafo.
Jadi satu trafo yang beroperasi saat ini mampu menghasilkan daya sebesar 60 MW dan yang tersalurkan adalah 50 MW. Sementara untuk beban puncak di Gardu Induk Teluk Lembu sebesar 120 MW.
"Target kami, malam ini (Rabu, red) pekerjaan terminasi bisa selesai, paling lambat Kamis dinihari semua pekerjaan sudah selesai,’’ kata Gustian.
Jika travo unit II Teluk Lembu berkapasitas 60 MW dengan daya tersalurkan 50 MW bisa beroperasi maka beban puncak 120 MW sudah bisa teratasi. Karena juga ada pembangkit PLTMG 20 MW yang juga beroperasi.
Menurut Gustian, saat ini pekerjaan yang sedang dilakukan oleh petugas di Gardu Induk Teluk Lembu adalah melakukan terminasi.
"Kabel sudah digelar. Untuk masing-masing trafo ada sembilan kabel. Jadi ada 18 titik yang akan dipasang. Sekarang kulit kabel sudah dikupas, lalu akan memasang selongsong dan kemudian baru memasang baut. Kami berharap ini selesai secepatnya,’’ kata Gustian. (ak27)
0 komentar :
Posting Komentar
Terima kasih atas partisipasi anda. Semoga hari ini menyenangkan.